
Tanjung Morawa, medanoke.com | Belasan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar aksi unjuk rasa di depan markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Mapoldasu) pada Senin (1/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.
Dengan mengenakan almamater USU, para mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan melalui pengeras suara dan membawa poster yang berisi kritik terhadap pihak kepolisian.
Dalam aksinya, massa mengecam tindakan represif polisi saat mengamankan demonstrasi di Sumut dan mendesak agar tidak ada lagi sikap anarkis terhadap pengunjuk rasa.
“Kami meminta pihak kepolisian untuk segera berbenah. Kami meminta pihak kepolisian agar tidak ada lagi tindakan-tindakan anarkis,” teriak salah satu peserta aksi.
Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto turun langsung menemui mahasiswa untuk berdialog dan mendengarkan tuntutan mereka.
Sementara itu, ratusan pengemudi ojek online (ojol) terdeteksi bakal menggelar aksi di Polda Sumut, hari ini. Sehingga bagi pengendara yang hendak melintas di depan Polda Sumut harus mengambil jalur alternatif yang bisa dilalui agar tak terjebak kemacetan.
Massa ojol yang akan menggelar aksi itu tergabung dalam Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams). Ketua Umum Godams Agam Zubir menyebut akan ada sekitar 300 ojol yang ikut dalam aksi itu.
“Situasinya nggak memungkinkan dibawa banyak, (yang ikut demo) teman-teman perwakilan dari masing-masing simpul komunitas saja, sekitar 300 (orang),” kata Agam
Agam menyebut aksi rencananya akan digelar sekira pukul 15.00 WIB. Sebelum bergerak ke Polda, para driver ojol lebih dulu berkumpul di Taman Makam Pahlawan.
“Titik kumpulnya di Taman Makam Pahlawan, jam 3 gerak ke Polda,” jelasnya.
Dia menjelaskan aksi itu merupakan tindak lanjut atas tewasnya driver ojol Affan Kurniawan yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di Jakarta. Dalam aksi ini, para pengemudi ojol meminta Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto meminta maaf.
“(Tuntutan) permohonan maaf Kapolda Sumut atas peristiwa gugurnya salah satu rekan ojol di Jakarta,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta Whisnu mengingatkan anggotanya untuk tidak melakukan tindakan kekerasan kepada para pedemo. Para ojol juga meminta pertanggungjawaban DPR atas kericuhan ini
“Kami meminta tanggung jawab total DPR sebagai biang kerok kerusuhan saat ini. Kami juga meminta semua pejabat publik dari unsur pemimpin bangsa di pemerintahan dan legislatif serta tokoh lintas agama bertanggung jawab dan hadir bersama menenangkan masyarakat,” pungkasnya.
Rekayasa Lalu Lintas
Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP I Made Parwita mengatakan pihaknya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas jika Jalan Sisingamangaraja di depan Polda Sumut dipenuhi demonstran. Sejumlah personel juga akan disigakan di lokasi.
“Kita lihat situasi, kalau memang masih bisa contra flow, kita contra flow,” kata Made saat dikonfirmasi detikSumut.
Made mengatakan jika jalur tersebut tidak bisa dilewati atau ditutup, maka kendaraan roda empat yang datang dari arah Medan menuju Deli Serdang ataupun sebaliknya bisa mengambil jalur alternatif melalui Tol Amplas.
Sementara pengendara roda dua yang hendak menuju Deli Serdang ataupun sebaliknya dapat melewati Jalan Karya Sembada menuju Jalan Bendungan I.(Pujo)