GPI : USAI PILKADA MARI MERAJUT KEBERSAMAAN UNTUK KOTA MEDAN TERCINTA

Medanoke.com-Prosesi Pilkada Kota Medan telah terbilang usai. Karena alasan tersebut, Gerakan Pemuda Islam (GPI) kota Medan menyerukan ajakan agar seluruh Kontestan pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota yang tidak terpilih untuk dapat kiranya berbesar hati dan bijaksana, menerima hasil keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sama seperti kita ketahui berdasarkan hasil real count dapat di simpulkan bahwa Paslon Rico-Zaki terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Kota Medan. Ini berdasarkan Rekapitulasi Suara dari KPU Kota Medan Pertanggal 12 Desember 2024 yaitu Paslon Rico-Zaki (nomor Urut 01) memperoleh suara sebanyak 297.498 (49,28%), Paslon 02 Ridha-Rani memperoleh suara sebanyak 190.344 (31,53%), sedangkan Paslon terakhir 03 yaitu Hidayatullah-Yasir Ridho meraih suara 115.903 (19,20%).

Adapun data tersebut diatas berdasarkan dari penghitungan yaitu suara sah 603.745 dan tidak Sah 22.564 (informasi ini diperoleh dari akun Instagram kpukota_medan, red), dari 1.799.421 jumlah DPT Kota Medan.

Atas dasar itu, Waladun Shaleh, S.Pd.I, M.Pd. selaku ketua (GPI) Kota Medan mengajak seluruh elemen, baik dari organisasi-organisasi kepemudaan yang ada di kota Medan dan juga masyarakat kota Medan khususnya agar tetap solid, bergandeng tangan, merajut kebersamaan untuk membangun kota Medan yang tercinta ini.

“Kita yakin dan percaya dengan terpilihnya abangda Rico Tri Putra Bayu-H. Zakiyuddin Harahap sebagai walikota dan wakil walikota, kota Medan akan lebih baik lagi kedepannya insyaallah.
Serta kami dari Gerakan Pemuda Islam (GPI) siap mendukung program-program yang akan dijalankan oleh Walikota dan Wakil Walikota Kota Medan terpilih, “ujar Waladun.

“Saya sebagai Ketua GPI Kota Medan berharap besar kepada Abangda Rico-Zaki dapat memajukan Kota Medan serta Melibatkan Anak Muda Generasi Milenial dan Generasi Z dapat menjadi bagian pembangunan kota Medan untuk lebih Maju, Modern, dan menjunjung Sinergitas yang dinamis serta menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang humanis, “tutup Waladun.(Pujo)