
medanoke.com- MEDAN-Setelah mencatut nama Asintel Andri Ridwan< SH,MH dan Koordinator Bidang Intelijen Kejati Sumut yang juga mantan Kasi Penkum Kejati Sumut Yos A Tarigan SH MH, kali ini beberapa kepala sekolah dan kepala dinas mengadu menerima WA (pesan whatsapp) seolah-olah dari Kasi Penkum Kejati Sumut Adre W Ginting meminta bantuan dalam bentuk uang.
“WA yang meminta uang tersebut adalah palsu. Nama saya sebagai Kasi Penkum Kejati Sumut telah dicatut dan digunakan untuk melakukan pemerasan dan permintaan uang ke sejumlah orang,” kata Adre W Ginting saat dikonfirmasi, Selasa (18/2/2025).
Aksi kloninng aplikasi WhatsApp (WA) Kasi Penkum Kejati Sumut ini, lanjut Adre W Ginting sudah tersebar di beberapa daerah seperti Dairi, Sibolga, Tapanuli Utara.
“Dikhawatirkan, aksi oknum yang tidak bertanggungjawab menggunakan foto pejabat di Kejati Sumut ini semakin menyebar. Oleh karena itu, kami meminta masyarakat waspada apabila ada oknum yang mengaku pejabat dari Kejaksaan, terutama Kejati Sumut agar tidak langsung mempercayainya, dan segera melakukan konfirmasi langsung ke yang bersangkutan atau melalui hotline Kejati Sumut,” tandasnya.
Nomor WA palsu yang mengatasnamakan pejabat di Kejati Sumut, menurut Adre W Ginting akan dideteksi dan dilakukan analisa siapa yang menjadi pelakunya.
“Kita selalu mengimbau masyarakat agar tidak langsung percaya dengan WA palsu yang mengaku pejabat dari Kejaksaan atau Kejati Sumut,” tegasnya.
Mantan Kasi Intel Kejari Binjai ini menyampaikan, bahwa tindakan mencatut nama pejabat merupakan modus untuk membuat
pihak tertentu seperti kepala desa, kepala sekolah dan kepala dinas yakin atau terpengaruh. Dan dengan modus ada pengaduan dari LSM, sehingga si pelaku penipuan diminta secepatnya mengamankan LSM tersebut.
“Masyarakat jangan langsung percaya apabila ada oknum yang mengaku-ngaku pejabat dari Kejaksaan, terutama dari Kejati Sumut,” pungkasnya.