
Edy Rahmayadi telah membuktikan kinerjanya selama menjabat Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023 lalu. Sejumlah keberhasilan telah ia torehkan di Provinsi Sumatera Utara.
Dan kini Edy kembali maju sebagai calon Gubernur Sumatera Utara periode 2024-2029, untuk melanjutkan kerjanya yang masih tertunda.
Sekjen Relawan Blok Sumut (RBS) Riki Irawan SH, MH, memastikan hasil kerja Edy Rahmayadi pada periode 2018-2023, telah terbukti dibandingkan Bobby Nasution selama menjadi Walikota Medan.
“Hasil kerja Pak Edy tak sebanding dengan Bobby. Itu yang kita lihat dan ketahui dari investigasi RBS untuk 5 tahun lalu di Sumut. Kerja Bobby yang mana beres sejak 2021 hingga kini? “ujar Riki Irawan kepada wartawan di Medan, Selasa 29 Oktober 2024.
Riki mengatakan salah satu kerja Edy Rahmayadi yang terlihat nyata dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu Masjid Agung Medan. Sedangkan kerja Bobby Nasution yang bisa kita lihat sendiri seperti apa kondisinya Lapangan Merdeka dan Stadion Teladan Medan saat ini.
Kemudian, kata Riki, keberhasilan Edy Rahmayadi lainnya yaitu pembangunan Fasilitas Pengelolaan Limbah Terpadu (FPLT) di Jalan Saparua KIM 4, Kabupaten Deliserdang, pada medio September 2020, yang diselesaikan oleh BUMN PT. Adhi Karya
Masih kerja Edy Rahmayadi pada 2022, yaitu melakukan pengurusan lahan seluas 324 hektar menjadi bersertifikat atas nama Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara di kawasan Sport Center.
Selain itu bagi masyarakat di Kepulauan Nias, yaitu pembangunan gedung sekolah baru sebanyak 69 unit tingkat SD, SMP, dan SMA Sederajat.
Ada juga pembangunan Rumah Sakit Haji Medan pada 2021 – 2022 yang dipastikan akan berlanjut pembangunannya pada 2025, jika terpilih Edy Rahmayadi menjadi Gubernur Sumatera Utara kembali.
“Kita bisa lihat bersama, Rumah Sakit Haji Medan itu kondisi bangunannya sekarang bagaimana, bagus kan? Itu kerja Pak Edy, dan masih berlanjut lagi pembangunannya nanti jika Pak Edy kembali menjadi gubernur. Jadi yuk kita doakan dan menangkan Pak Edy di Pilgubsu, agar berlanjut pembangunan Rumah Sakit Haji Medan bagi masyarakat kita, “kata Riki.
“Ada beberapa hal yang belakangan ini di samarkan dan masyarakat Sumut harus tahu, bahwa pembangunan sport center adalah ide dari Edy Rahmayadi. Tetapi ‘digoreng’ dan dijadikan bahan ‘black campaign’ dari calon sebelah. Padahal sebenarnya, proses pembangunan sport center dilakukan setelah Edy tidak menjabat lagi pada September 2023, “sambung Riki.
Riki juga menjelaskan pembanguan PAM regional Medan – Binjai yang digunakan warga untuk mendapatkan pelayanan air bersih ke masing masing rumah.
Hal lainnya yaitu Pemprovsu telah memiliki lahan seluas 50 hektare yang diperuntukan untuk pembangunan islamic center.
“Pembangunan islamic center itu bisa dipastikan berlangsung jika Pak Edy Rahmayadi yang gubernurnya. Lahan islamic center seluas 50 hektare itu sertifikatnya sudah atas nama Pemprovsu,” jelas Riki.
Terakhir dari investigasi RBS, kata Riki, keberhasilan kerja Edy Rahmayadi saat Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023, yaitu membangun tempat pembuangan akhir (TPA) di atas lahan seluas 7 hektare yang lokasinya di Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang.
Begitu juga Edy Rahmayadi telah memugar Situs Kerajaan Aru yaitu Pancuran Air yang konon kabarnya adalah tempat mandi Putri Hijau (tokoh legenda di Sumut red).
“Yang unik pada TPA di Namorambe boleh dilihat langsung wujudnya itu, tak ada foto Pak Edy Rahmayadi di lokasi TPA. Beda dengan yang terlihat di Stadion Taman Bunga Medan, hanya merehab saja tapi ada gambar diri yang terpasang di pagar. Seperti milik pribadi saja itu stadion, padahal pakai uang rakyat merehabnya,” beber Riki.
Riki juga menyampaikan investigasi RBS terhadap kerja calon Gubernur Sumut Bobby Nasution yang menjadi penantang Edy Rahmayadi di Pilgubsu 27 November 2024. Yaitu anak menantu mantan Presiden Jokowi.
Sangat jelas terlihat hasil kerja Bobby Nasution di Kota Medan. Ada revitalisasi Lapangan Merdeka yang belum jelas terlihat wujudnya. Juga proyek Stadion Teladan plus tamannya yang dirubah bentuknya, tetapi entah kapan selesainya.
“Padahal proyek Stadion Teladan Medan telah berakhir kontrak kerja multi yearsnya pada September 2024, “kata Riki.
Beberapa lainnya adalah proyek lampu pocong, taman cadika, drainase, beberapa underpass, pembangunan islamic center Medan Labuhan, rehab bangunan warenhuis kota lama, dan masih banyak lagi yang belum bisa disebutkan.
“Bisa dibandingkan kerjanya Bobby dan Edy Rahmayadi. Saat mertua belum pensiun pun tak beres, apa lagi ini presiden sudah beralih ke Pak Prabowo. Apa mungkin dibantu lagi, dan apa mungkin APBN bisa sesukanya diambil dari pusat? kan sudah beda,” tandas Riki Irawan. (Pujo/Rilis)