Para Wali Murid kecewa, meski  prasyarat terpenuhi Tetap Tak Lolos SPENSA Medan

MEDAN–medanoke.com, Meski berbagai prasyarat dan sejumlah peraturan telah diciptakan untuk mencegah KKN dalam sistem pendidikan yang dikelola oleh Negara/ Negeri di Tanah Air, namun trnyata masih jauh panggang dari api.

Karena yang kerap terjadi (meski tidak keseluruhnya) para oknum pemangku sistem, tetap dapat menciptakan peluang untuk meraih & mendapatkan keuntungan secara pribadi.

Hal tak menyenangkan bagi Wali/Orangtua murid ini terjadi di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1(SPENSA) Medan, Jl Bunga Asoka No.10, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara.

Diwadah pendidikan yang dikenal favorit bagi khalayak kota Medan ini, para orang tua/wali murid dari golongan ekonomi menengah ke bawah dikecewakan. Hak mereka untuk memperoleh pendidikan yang layak tidak terpenuhi, mereka menuturkan bahwa telah  mendaftaran melalui zonasi (salah satu jalur yang sah sesuai persyaratan). membingungkan warga. Tidak hanya itu, dengan adanya sistem yang dianggap memberatkan warga, muncul rumor bahwa penerimaan siswa/ siswi bisa main jalur samping alias main titip amplop.

” Payahlah ngikuti sistem sekarang. Jarak rumah ke sekolah kalau ditarik lurus hanya berjarak 500 meter, tapi tidak masuk. Kan aneh itu ” ucapnya, Kamis (6/7/23).

Warga yang enggan dituliskan namanya ini bertempat tinggal di Jalan Setia Budi atau tepatnya di Tasbih ll. Ia juga menuturkan nilai yang tinggi juga bisa kalah di sekolah SPENSA Medan ini.

Keinginan warga untuk menyekolahkan anaknya terkendala di sistem. Meski dari jarak sudah tergolong dekat. Warga lainnya juga yang bermukim di Jalan Mega Kelurahan Medan Sunggal juga kecewa anaknya tak lolos di SMPENSA Medan ini. Ironisnya warga ini adalah penerima program  bantuan kemiskinan PKH dari pemerintah.

” Tak ngerti aturan sekolah ini. Anak saya tak lolos disitu, sementara anak tetangga tahun lalu yang rumahnya kalau hitung meter lebih dekat rumah saya, anak tetangga lolos disitu, sementara anak saya tahun ini tak lolos” ucapnya.

Sistem ini termasuk memaksa warga berekonomi lemah untuk bersekolah di sekolah swasta, artinya mau tak mau daripada tak sekolah,  diketahui sekolah Yayasan atau Swasta biaya sangat mahal.(aSp)

redaksi

jurnalistik yang jujur anti hoax & Fitnah, Berimbang & tepat sasaran menuju Era informasi damai dengan Solusi

Recent Posts

Rabu Ini Puluhan Awak Media Akan Demo di Mapoldasu Terkait Pemukulan Wartawan di PT. UG

Elin Syahputra dan Dedi Irawandi Lubis berjalan menuju Mapoldasu MEDAN, medanoke.com | Dua orang Jurnalis/Wartawan…

9 jam ago

Pelindo Regional 1, Inisiasi Program Difabel untuk Semakin Berdaya

medanoke.com - Medan, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 1 Melalui program Tanggung Jawab…

12 jam ago

Polisi Didesak Tangkap Para Pelaku Penganiaya Jurnalis Saat Aksi Demo Warga di PT Universal Gloves

medanoke.com- MEDAN, Berbagai elemen perkumpulan hingga organisasi jurnalis di Kota Medan mendesak agar Kepolisian Daerah…

18 jam ago

Aliansi Jurnalis Hukum: Tangkap Pelaku Intimidasi dan Pemukul Wartawan

Medan, medanoke.com | Perkumpulan Aliansi Jurnalis Hukum (AJH) mengecam keras aksi intimidasi dan penganiayaan terhadap…

1 hari ago

Puluhan Jurnalis Segera Demo Poldasu, Tuntut Pemukul Wartawan di PT. UG Segera Ditangkap

Medan, medanoke.com | Puluhan wartawan akan datangi kantor Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu), demi mempertanyakan…

2 hari ago

Pelaku Kekerasan dan Intimidasi Jurnalis di PT UG Bebas Berkeliaran, GNPF Ulama Sumut Minta Propam Periksa Polsek Patumbak

Ketua GNPF Ulama Sumut, H. Aidan Nazwir Panggabean Medan, medanoke.com | Gerakan Nasional Pengawal Fatwa…

2 hari ago

This website uses cookies.