
Medanoke.com | Bila kita memasuki Jalan Young Panah Hijau Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan, maka akan terlihat jalanan yang mulus dengan sisi jalan yang hijau, sangat asri.
Namun, begitu kita masuk ke dalam salah satu gang yaitu Gang Bali, lk 04 Kel.Labuhan Deli, setelah beberapa puluh meter berjalan maka keadaan akan terlihat kontras berbalik.
Di wilayah yang setiap harinya akan di rendam air selama beberapa jam saat air pasang tiba ini, akan terlihat tempat melintas bagi masyarakat yang bentuknya “seperti jalan”.
Adapun awak media saat mengamati di lokasi menyebutnya “seperti jalan” karena menurut pengamatan, apa yang masyarakat lintasi disini tidak layak di sebut jalanan. Lebih kurang 600 meter (menurut perhitungan beberapa warga kepada wartawan, Kamis 10/4/2025) jalan berliku membelah perkampungan di sini hancur total, dan hanya menyisakan beberapa petak bekas jalan yang pernah di buat.
Menurut salah seorang warga yang enggan di sebutkan namanya bahwa dulu pernah di bangun jalan disini, pada tahun 2013, cuma itu saja. Karena setelah pembangunan itu tidak ada progres apapun, baik dalam bentuk perbaikan jalan selama belasan tahun, maupun pembangunan tanggul. Sehingga apabila air dalam keadaan pasang, maka rutin setiap harinya air asin akan masuk ke rumah penduduk hingga sebetis dalamnya.
“Itu masih yang rutin, saat banjir rob maka air dapat mencapai ketinggian se-meter, “ucap seorang ketua ormas setempat.
Pada beberapa tempat dalam pengamatan wartawan, keadaan malah lebih parah karena ada jembatan seadanya dari kayu yang harus di bangun oleh swadaya masyarakat sebagai tempat melintas.
“Kalau orang luar hadir disini, harus pindahkan kendaraan mereka ke tempat yang tinggi di depan (di pinggiran jalan Young Panah Hijau), karena kalau mereka parkir disini, begitu air pasang mereka nggak akan bisa keluar dari kampung kami, “ujar seorang tokoh masyarakat berinisial N.
Selain masalah jalanan yang rusak, masyarakat juga mengeluh terkait sampah. Dimana mereka tentunya mau meletakkan sampah di tempat yang sudah di tentukan, tapi kalau pun itu mereka lakukan, tidak ada pihak yang mengangkatnya.
Harapan warga dengan pergantian walikota yang baru, bahwa walikota akan memperhatikan keadaan mereka yang tinggal disana yang bagaikan “hidup segan namun tak tahu dimana dapat menjalani hidup yang lebih layak”.
Pada kesempatan yang terpisah awak media melalui Chat WhatsApp menyampaikan kepada Walikota Medan Bapak Rico Waas terkait hal ini, dan mendapatkan respon yang cepat dan baik, “Baik kami cek. “Jawaban Chat dari Rico pada Jumat 11/4/2025.
Dan terbukti respon Walikota Medan yang baru ini ternyata sangat cepat, karena hanya beberapa jam kemudian setelah chat, menurut warga di lokasi, Kepling bersama ASN Pemko telah tiba di lokasi.
“Mereka pakai baju dinas, berjumlah 6 orang, saat ini sedang melakukan pengukuran, “ujar seorang warga melalui telpon WhatsApp kepada awak media. (Pujo)