
Marelan, medanoke.com | Warga Young Panah Hijau Gg. Bali mengeluhkan keadaan lingkungan mereka yang dari tahun ke tahun tidak ada perubahan. Warga tidak dapat beraktifitas dengan baik dikarenakan harus melalui jalanan yang nyaris tidak dapat disebut jalan saking parah rusaknya, keadaan itu akan semakin parah bila air pasang datang, karena dengan datangnya air pasang dalam beberapa jam air laut naik hingga sebetis merendam lingkungan mereka.
Sebelumnya sudah pernah diberitakan pada bulan April 11/2025 terkait keluhan ini, saat itu walikota Medan Rico Waas yang baru saja menjabat terlihat masih peduli untuk memperbaiki keadaan warganya yang tinggal di wilayah Medan – Marelan ini. Pada saat itu Rico Waas saat di hubungi ponselnya melalui chat WhatsApp masih membalas “baik, kami cek”.
Bahkan tak lama berselang seorang warga yang tinggal di wilayah jalan Young panah hijau mengatakan bahwa ada sekitar enam orang dari pemko yang datang untuk melakukan pengukuran.
Namun itu semua ternyata hanya angin surga, karena hingga kini tidak ada tindak lanjut.
Pada pemberitaan sebelumnya di bulan April 2024, saat itu menurut salah seorang warga yang enggan di sebutkan namanya bahwa dulu pernah di bangun jalan di tempat mereka yaitu pada tahun 2013, cuma itu saja. Karena setelah pembangunan itu tidak ada progres apapun, baik dalam bentuk perbaikan jalan selama belasan tahun, maupun harapan lebih jauh yaitu pembangunan tanggul untuk menghempang air pasang.
Selain itu dari pengamatan dilokasi, masih terlihat jembatan penyeberangan yang terbuat dari kayu seadanya dibangun atas swadaya masyarakat sebagai sarana bagi warga yang hendak beraktifitas.
Menurut warga selain masalah rutin yang mereka alami yaitu saat air merendam tempat mereka selama beberapa jam hingga sebetis, ada hal yang lebih buruk lagi yaitu saat banjir rob menerjang, dimana air dapat mencapai ketinggian se-meter menggenangi pemukiman.
Bukan itu saja, masalah sampah juga menjadi keluhan warga, dimana tidak ada pihak yang mau mengangkut sampah dari rumah-rumah warga.
“Sampah masih berserakan di lingkungan kami bang, bercampur dengan lumpur dari rawa, sampah yang diangkut cuma di jalan besar (Jalan Young Panah Hijau red.),” ujar NK seorang warga yang telah puluhan tahun tinggal disana.
Dari pengamatan wartawan di lokasi, memang tidak ada perubahan sama sekali pada tempat ini dari beberapa bulan lalu saat terakhir dikunjungi. Tempat ini benar-benar berantakan. Sampah berserakan hampir di setiap tempat, yang menurut warga kebanyakan sampah-sampah ini dibawa air pasang yang menggenangi lingkungan mereka.
Menurut seorang warga lain dilokasi, keadaan ini bertambah buruk dengan tidak diangkutnya sampah dari pihak kelurahan, sehingga sampah dari rumah-rumah warga teronggok, lalu terbawa air saat pasang tiba dan pindah ke wilayah lain.
“Mau sampai kapan kami mengalami hal ini, terus terang keadaan seperti ini dapat menimbulkan penyakit bagi warga yang tinggal disini, “keluh seorang ibu yang berada di lokasi.
Sementara itu Walikota Medan seperti biasa saat dikonfirmasi awak media medanoke.com via chat WhatsApp tidak mau memberi komentar, hanya terlihat pesan terkirim centang dua abu-abu.(Pujo)