Medanoke.com-Publik, terutama pada pemilik badan usaha harus lebih waspada, karena di zaman serba digital ini para penipu juga mengupgrade modus mereka dalam melaksanakan kejahatan dengan memanfaatkan teknologi.
Sebut saja Amat (nama samaran), seorang wakil direktur dari sebuah perusahaan mengaku berkali-kali mendapat telpon dari orang yang mengaku dari Dirjen Pajak Pusat. Karena Amat tidak terlalu paham tentang urusan perpajakan dan dirinya terus di desak untuk mengupdate data perusahaan, maka dirinya menghubungi Amin (juga nama samaran), temannya selaku direktur di perusahaan yang mereka kelola.
Kepada Amin, Amat mengatakan bahwa pihak perpajakan meminta dirinya mengupdate data perusahaan sebagai verifikasi ulang karena sebelumnya, menurut orang yang mengaku dari Dirjen Pajak Pusat tersebut, pihak mereka telah mengirim pesan untuk pemutakhiran data perusahaan ke email milik perusahaan Amin dan Amat pada bulan sebelumnya (22/12/2024), dan menuntut verifikasi secepatnya.
Selain itu Amat juga meneruskan surat digital dalam format pdf yang dikirim orang yang katanya dari Dirjen Pajak Pusat tersebut kepada Amin, pdf bertanggal 13 Januari 2025 tersebut berisi data lengkap perusahaan mereka dan di atasnya menggunakan kop surat Dirjen pajak, bahkan surat digital tersebut di lengkapi barcode yang bila di telusuri lebih lanjut adalah merupakan tanda tangan seorang pejabat Pajak.
Amin pun mengatakan pada Amat akan menyelesaikan urusan tersebut dan segera men-chat nomor yang mengaku orang dari kantor pajak tersebut.
Setelah di japri (jalur pribadi) via WhatsApp, si anggota Dirjen Pajak gadungan meminta agar Amin menerima telponnya agar dapat di beri arahan cara mengupdate data perusahaan.
“Sebelumnya bapak harus mendownload file, namanya M-Pajak di https://pajak.indcd.com/, jangan kuatir pak karena sebelumnya saya sudah cek hape bapak dari sini dan sudah saya proteksi, agar tidak terserang Malware, “ujar si penipu.
Amin pun mendownload dari website yang di beri si penipu, namun saat proses download berlangsung, muncul tulisan di layar ponselnya “aplikasi ini kemungkinan berbahaya, teruskan download?”
Timbul kecurigaan dan Amin pun langsung membatalkan download tersebut.
Si petugas pajak gadungan masih membujuk agar Amin meneruskan download, namun Amin mengatakan bahwa hapenya mendadak bermasalah saat mendownload file tersebut dan dia harus memperbaikinya terlebih dahulu. Amin pun berjanji besok akan datang langsung ke kantor pajak untuk mengkonfirmasi terkait pengupdate-an data perusahaan mereka.
Keesokan harinya Amin pun mendatangi KPP Pratama di Jalan Asrama No. 7 A Medan. Pada petugas Amin menceritakan keperluannya datang lalu menunjukkan chat dari orang yang mengaku-ngaku berasal dari kantor pajak pusat.
Setelah mendengar cerita dan melihat chat di ponsel Amin dengan teliti, petugas kantor pajak pun mengatakan untuk mengabaikan saja, karena itu bukan berasal dari mereka.
Di hadapan wartawan, pegawai kantor pajak, yaitu seorang pria muda berkacamata tersebut mengatakan bahwa ada banyak kejadian seperti itu yang disampaikan kepada mereka, dan mereka juga sudah melaporkan dugaan scamming tersebut ke pihak berwenang.
“Cuma saja sulit melacak mereka, karena mereka tinggal mengganti nomor ponsel, “ujarnya.
Petugas kantor pajak itu juga menyarankan agar para pemilik perusahaan agar lebih teliti bila menerima pesan yang mengaku dari pihak mereka. Karena apabila para pengusaha dapat di tipu dan tanpa sadar menyerahkan data perusahaan mereka, maka data perusahaan itu sudah pasti akan di salah gunakan oleh pihak penipu tersebut. (Pujo)