
Langkat, medanoke.com | Hujan ekstrem sejak 25 November 2025 (Selasa malam), dipicu oleh siklon tropis KOTO dan bibit siklon 95B di Selat Malaka menyebabkan Sungai Besitang dan Sungai Batang Serangan meluap. Akibat luapan ini, di Kecamatan Besitang, ketinggian air bahkan mencapai atap rumah warga di beberapa desa.
Desa Sekoci termasuk yang paling terdampak. Sebanyak 733 KK (kepala keluarga) terendam banjir, dengan 481 KK masih mengungsi per 27 November 2025. Air merendam rumah, masjid, dan fasilitas ibadah. Harta benda warga hanyut, termasuk di Dusun Kampung Lama.
Menurut Acim, salah seorang warga desa sekoci, sementara ini mereka hanya bisa pasrah atas keadaan yang menimpa.
Sejak air meninggi pada Kamis (26/11/2025) itu memang sudah ada yang mencoba menolong dengan menggunakan perahu tutur Acim kepada wartawan pada Minggu (30/11/2025).
“Saat banjir itu kami mengalami kesulitan, karena tidak ada bantuan yang datang, saat ada bantuan yang coba datang, malah perahunya bocor, ada pula yang mesinnya ketinggalan,” ujar Acim.
Acim juga mengatakan bahwa di desa mereka, beberapa rumah warga hanyut terbawa air deras, dan ada beberapa korban jiwa yang terenggut disana akibat banjir, para korban tersebut dari berbagai usia.
Sementara ini mereka mencoba bertahan dengan segala keterbatasan yang ada, makan juga cuma mi instan yang dibagikan dari posko terdekat yang dapat dicapai. Harapan Acim agar pemerintah memberi atensi lebih kepada mereka atas kesulitan yang menimpa.(Pujo)



