
Langkat-medanoke.com, Sejak beroperasinya unit 3 dan 4 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu pada 2019, dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat sekitar mulai terasa. tidak sedikit anak-anak tampak menderita penyakit kulit.
Sukesih, seorang ibu yang memiliki tiga anak perempuan mulai mengeluhkan buangan limbah abu padat dari sisa pembakaran batu bara di lingkungan Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. menurutny hal itu terjadi semenjak PLTU tersebut beroperasi, kedua anaknya mengalami penyakit kulit yang terasa gatal.
“Awalnya seperti kena gigit nyamuk, terus membesar dan berair, setelah itu berubah menjadi nanah,” ungkap Sukesih melalui telpon, Senin (04/11/2023).
Dirinya bercerita kedua anaknya yang terserang penyakit kulit merasa kesulitan untuk bisa beraktifitas sehari-hari, khususnya ketika bersekolah.
“Kalau Isna sudah dua bulan kena gatal-gatal begitu, terus seperti menular ke adiknya Zahra yang sudah setengah bulan ini sama sakitnya,” katanya
Isna yang masih duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA) harus menanggung sakitnya berjalan ke sekolah memakai sepatu, sebab kakinya terdapat benjolan seperti bisul dan terasa gatal. Begitu juga Zahra, hak bermainnya jadi berkurang karena lukanya hampir disekujur tubuh.
“Sekarang Isna kesulitan untuk menulis, karena jari-jari tangannya juga ada benjolan gitu. Bahkan setiap pulang sekolah, dibuka kaos kakinya sudah banyak darah, anak saya jadi pincang jalannya,” ujarnya.
Rasa sakit yang diderita kedua anaknya membuat Sukesih terbawa pikiran, ia tak ingin impian dari buah hatinya pupus karena luka hampir menyelimuti seluruh tubuh.
“Sudah disuntik, dibawa ke bidan, puskesmas tapi belum juga muncul tanda-tanda kesembuhan,” ucapnya lirih.
Dua tahun yang lalu, Presiden Joko Widodo mengeluarkan limbah batu bara dari kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Berdasarkan lampiran 14 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 disebutkan, jenis limbah batu bara yang dihapus dari kategori B3 adalah fly ash-bottom ash (FABA).