okemedan

Medanoke.com – Medan, Keputusan presiden Joko Widodo resmi memperpanjang status pandemi Covid-19 di Indonesia melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2021 yang diteken pada 31 Desember 2021.

“Menetapkan pandemi Covid-19 yang merupakan global pandemic sesuai pernyataan World Health Organization secara faktual masih terjadi dan belum berakhir di Indonesia,” demikian bunyi Keppres tersebut, Minggu (2/1/2022).

Jokowi menimbang, pandemi dan penyebaran Covid-19, yang dinyatakan sebagai pandemi global oleh WHO sejak 11 Maret 2020 dan ditetapkan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat berdasarkan Keppres Nomor 11/2020 serta bencana non-alam berdasarkan Keppres Nomor 12/2020, belum berakhir dan berdampak terhadap berbagai aspek, termasuk kesehatan, ekonomi, dan sosial yang luas di Indonesia.

Selain itu, mantan wali kota Solo ini juga menimbang, Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 37/PUU-XVIII/2020 yang menegaskan pentingnya pernyataan presiden atas status faktual pandemi Covid-19 di Indonesia.

Berikutnya, dalam rangka penanganan, pengendalian, dan/atau pencegahan pandemi Covid-19 beserta dampaknya khususnya di bidang kesehatan, ekonomi, dan sosial, pemerintah dapat menetapkan aturan kebijakan melalui penetapan skema pendanaan antara pemerintah dengan badan usaha yang bergerak di bidang pembiayaan pelayanan kesehatan dan skema lainnya. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, Obat virus Covid-19 jenis Molnupiravir akan didatangkan dari perusahaan farmasi Merck, dan bakal bereda pada tahun ini dipilih lantaran telah mendapat restu dari FDA (Badan Pengawas Obat) Amerika Serikat pada 23 Desember silam. Minggu (2/1/2022).

Molnupiravir adalah pil antivirus yang dibuat perusahaan farmasi Merck dengan tujuan untuk mencegah kasus Covid-19 ringan hingga sedang menjadi kasus parah yang mengakibatkan rawat inap atau kematian.

Molnupiravir, telah terbukti secara signifikan mengurangi tinngkat rawat inap dan kematian di antara orang-orang dengan infeksi virus Covid-19 ringan hingga sedang.

Melansir laman Washington Post, orang yang memiliki Covid-19 dapat meminum obat ini dua kali sehari selama lima hari, dimulai dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala.

Dalam uji coba terpisah, obat ini juga mempercepat pembersihan virus menular dari hidung dan tenggorokan, menunjukkan bahwa itu juga dapat membantu mengurangi penyebaran virus.

Namun, para ahli medis memperingatkan bahwa vaksin tetap menjadi alat utama melawan virus corona, karena lebih baik mencegah orang terkena virus daripada mengobati setelah infeksi.

Menurut Science Focus, Molnupiravir bekerja dengan mengganggu reproduksi virus. Obat Molnupiravir menggunakan pendekatan baru untuk melawan Covid-19: obat ini memasukkan mutasi kecil ke dalam kode genetik virus corona hingga tidak dapat mereproduksi dirinya sendiri.

Begitu virus masuk ke dalam sel-sel tubuh, ia mereplikasi genomnya, yang tidak terbuat dari DNA tetapi RNA (asam ribonukleat). Genom yang direplikasi ini kemudian dibentuk menjadi partikel virus lengkap yang keluar dari sel dan terus menyebar ke seluruh tubuh.

Namun, molekul molnupiravir diserap oleh sel yang terinfeksi virus, di mana mereka diubah menjadi versi cacat dari struktur RNA.

Jadi, ketika virus mencoba untuk bereplikasi, partikel virus yang dihasilkan memiliki materi genetik yang rusak dan tidak dapat lagi bereproduksi.

Tetapi efek genetik itu telah menimbulkan kekhawatiran bahwa dalam kasus yang jarang terjadi, obat tersebut dapat menyebabkan cacat lahir atau tumor.

“Mekanisme aksi ini memiliki beberapa keterbatasan dan obat tidak dapat diberikan kepada wanita hamil karena risiko merusak bayi yang belum lahir,” kata Penny Ward, Profesor Tamu di Kedokteran Farmasi di King’s College London.

FDA mengatakan Merck juga setuju obat itu tidak akan digunakan pada anak-anak.

Sebelum Indonesia, Amerika Serikat telah melakukan pembelian molnupiravir di muka senilai US$1,2 miliar – sekitar 1,7 juta perawatan. Australia, Singapura dan Korea Selatan juga telah melakukan perjanjian pembelian obat Covid-19 Molnupiravir dari Merck. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, Tidak banyak yang suka pastinya dengan petai atau pete, jenis polong-polongan ini menjadi salah satu pelengkap saat makan bagi sebagian orang. Lain sisi, banyak manfaat terkandung baik untuk kesehatan tubuh.

Melansir Health Benefit Times, sebuah penelitian pada seseorang yang berjuang dari gangguan depresi, banyak yang merasa jauh lebih baik setelah mengonsumsi petai.

Hal ini karena, kandungan petai antara lain seperti triptofan, yakni sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin, dapat membuat rileks, meningkatkan mood, dan meningkatkan rasa nyaman. Vitamin B6 yang terkandung pada petai mengatur kadar gula darah yang dapat mempengaruhi suasana hati, bahkan pada orang yang mengalami sindrom menstruasi.

Selain di Indonesia, petai mempunyai nama ilmiah Parkia speciosa juga terkenal di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Laos.

Petai mempunyai karakteristik berbentuk panjang dengan kacang berwarna hijau di dalamnya, dan akan berganti warna menjadi hitam saat petai telah matang. Petai atau pete identik dengan bau khasnya. Bau tersebut dikarenakan kandungan asam amino di dalamnya.

Sejumlah nutrisi terdapat pada petai seperti zat besi, vitamin C, protein, vitamin B2, karbohidrat, kalsium, fosfor, polifenol (mikronutrien antioksidan), phytosterol yang dapat menurunkan LDL, dan flavonoid (antioksidan).

Adapun manfaat lainnya dapat diketahui sebagai berikut:

  1. Anemia dan tekanan darah
    Petai sarat dengan zat besi, yang dapat mudah mendorong pembentukan hemoglobin di dalam darah yang membantu kasus anemia. Selain itu, pete mengandung banyak potasium, tapi lebih rendah garam. Manfaat petai untuk kesehatan ini pun menjadikannya pangan ideal untuk mengatasi tekanan darah.
  2. Kekuatan otak Penelitian tentang manfaat petai juga mengungkapkan, buah yang mengandung kalium dapat membantu seseorang meningkatkan rasa kewaspadaan dan meningkatkan daya ingat.
  3. Sembelit dan mulas Kandungan petai kaya akan serat, sehingga dapat membantu memulihkan aktivitas usus secara normal dan mengatasi masalah sembelit tanpa menggunakan obat pencahar. Petai juga mempunyai efek antasida alami dalam tubuh, sehingga jika merasa mulas, pete dapat membantu meredakan nyeri.
  4. Stres Kalium merupakan mineral penting yang akan membantu menstabilkan detak jantung, mengirimkan oksigen ke otak, dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh manusia. Saat cemas, laju metabolisme meningkat, yang membuat kadar kalium menurun. Petai mengandung kalium yang lumayan tinggi, sehingga efek petai ini dapat mengimbangi rasa stres.
  5. Memerangi radikal bebas Petai atau pete menjadi salah satu makanan yang mengandung antioksidan tinggi, dipercaya dapat menangkal efek radikal bebas pada sel tubuh manusia. Radikal bebas dalam tubuh dapat berdampak pada kerusakan sel dan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, katarak, penuaan dini, diabetes, dan lainnya.
  6. Menjaga kesehatan jantung Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh untuk menunjang kelangsungan hidup. Pentingnya peran jantung pada kehidupan, membuat seseorang harus menjaga kesehatannya. Manfaat petai untuk kesehatan pun dianggap baik untuk jantung, karena kandungan serat, antioksidan, dan kaliumnya. Kalium merupakan salah satu elektrolit dan mineral yang dapat menjaga tekanan darah agar selalu stabil, sedangkan serat dan antioksidan pada petai membantu mencegah pembentukan plak. Pada pembuluh darah menuju jantung, pecahhnya pembuluh darah menjadi salah satu faktor seseorang mengalami stroke yang berakibat pada kelumpuhan bahkan kematian.
  7. PMS (sindrom pra-menstruasi) Petai mengandung vitamin B6 di dalamnya. Vitamin ini dapat mengatur kadar gula darah yang berpengaruh pada suasana hati.
  8. Sakit maag Petai mempunyai efek antasid alami dalam tubuh, sehingga saat mengalami masalah dengan sakit maag, dapat mencoba mengonsumsi petai untuk meredakannya.
  9. Memperbaiki pencernaan Petai juga kaya akan serah yang dapat membantu pencernaan makanan, sehingga cocok bagi orang yang sering mengalami masalah pencernaan seperti sembelit. Petai juga memiliki efek antasida alami dalam tubuh, sehingga jika merasa mual dan kenyang karena terlalu banyak mengonsumsi, petai dapat membantu menghilangkan sensasi nyeri ini.
  10. Mata sehat dan meningkatkan konsentrasi Petai mengandung vitamin A yang cukup tinggi sebesar 200 IU per 100 mg. Vitamin A sangat terapeutik untuk menjaga kesehatan kornea mata. Kalium dalam pisang juga dapat meningkatkan konsentrasi dan kemampuan otak sehingga sangat baik untuk membantu kesulitan belajar.

Untuk mendapatkan tubuh yang sehat, perlu untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan. Walau petai mempunyai banyak manfaat yang baik bagi tubuh, tak elok pula dikonsumsi secara berlebihan, sebab jika kebanyakkan dapat beresiko merusak ginjal manusia. (Jeng)