Medanoke.com – Medan, Virus baru Neoromicia Capensis atau dikenal sebagai Neocov, pertama kali ditemukan peneliti China di antara kelelawar yang hidup di Afrika Selatan.
Penelitian tersebut mengungkapkan Neocov bukanlah varian baru Covid-19 yang menyebabkan pandemi. Virus ini justru merupakan kerabat dekat dari virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome).
Sedikit informasi, MERS adalah virus yang menyebar di Arab Saudi pada 2012. Virus tersebut mampu menyebabkan demam, batuk, hingga gangguan pernapasan.Menurut laporan CDC (Center for Disease Control and Prevention Amerika Serikat) menyatakan 3 atau 4 dari 10 pasien MERS dilaporkan meninggal dunia.
The Gamaleya Research Institute of Epidemiology Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan, penemuan Neocov merupakan bentuk mutasi alamiah yang terjadi pada sebuah virus.
Mutasi sebuah virus akan bergantung pada seberapa besar jumlah orang yang terdeteksi virus itu pada sebuah komunitas masyarakat tertentu.”Mutasi akan terjadi secara konstan. Dalam sebuah wilayah dimana terjadi 100 ribu kasus setiap bulannya, maka akan selalu ada varian yang terdeteksi. Namun, apabila kasus penularannya hanya 2.000-4.000, maka kita tidak akan pernah menemukan varian baru,” ungkap ahli dikutip dari Tass, Minggu (30/01/2022).
Sebetulnya, komunitas peneliti pernah menemukan Neocov pada sebuah studi yang dilakukan di wilayah utara dan tenggara Afrika Selatan pada 2017 silam. Namun, Neocov saat itu hanya menjangkit mamalia dengan genus Neorimicia.Tidak hanya Afrika Selatan, peneliti tersebut juga menemukan Neocov di beberapa negara di Afrika seperti Uganda. (Jeng)