oke medan

Medanoke.com – Medan, Tingkat okupansi hotel di Sumatera Utara, khususnya kawasan wisata Prapat dan Berastagi, mencapai 80 persen saat perayaan Imlek 2022. Demikian kata Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Sumatera Utara, Denny S Wardhana.

“Sementara itu, dan (okupansi) itu untuk (hari) Selasa (01/02/2022), Rabu (02/02/2022), dan Kamis (03/02/2022). Sementara untuk hotel di Kota Medan tingkat okupansi mencapai 50 persen,” kata Denny, via sambungan telepon WhatsApp, Rabu (02/02/2022).

Menurut dia, tamu hotel selama tiga hari itu didominasi oleh keluarga yang datang dari pelbagai kota di Sumatera Utara.

Sebelumnya, di awal pembuka tahun ini, Denny sedikit cerita soal kondisi bisnis hotel di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan yang mengalami dampak dari kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat) level IV.

“Selama Januari (2022) ini kondisi kita turun 50 persen, soalnya acara-acara (semacam seminar) kan banyak datang dari pemerintah. Jadi sampai bulan ini belum ada (bokingan acara di hotel), lihat sepi kan. Tapi kondisi lebih parah terjadi pada PPKM level IV (tempo hari),” tandasnya. (afm)

Medanoke.com – Medan, Pasca insiden kecelakaan beruntun serta menewaskan satu pemuda berusia 23 tahun di Jalan Karya Bakti, Medan Johor. Diketahui korban bernama Dimas Ikhsan Erlangga tamatan USU (Universitas Sumatera Utara) Fakultas Hukum tahun 2020, bersimbah darah setelah ditabrak Mobil Suzuki Grand Vitara matic ber logo FBI (Forum Batak Intelektual), Selasa (01/02/2022)

Terpantau tim Medanoke.com, warga sekitar rumah alm Dimas yang terletak di Jalan Antariksa, Gang Makruf, Medan Polonia, gotong royong membantu menyiapkan segala keperluan untuk menghiburnya dengan tahlilan yang dilaksanakan setelah sholat isya pada waktu 20:00 WIB. Jenazah akan di kebumikan Rabu (02/02/2022) sekitar pukul 11:00 WIB.

Sebelumnya, Aswin, ayah korban bercerita anaknya hendak pamit membeli makanan kucing, namun naas dirinya tak bernyawa lagi setelah keluar dari Rumah Sakit Mitra Sejati.

“Awalnya pergi kondisi baik aja kok tiba-tiba dikabarkan sama ibunya kecelakaan dibawa ke RS Mitra Sejati. Pas udah dilokasi udah nggak ada anaknya (meninggal,red),”ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Mendengar kabar kemalangan, kawan sekolah Dimas dari SMAN 2 (Sekolah Menengah Atas Negeri dua) Medan, turut hadir berduka dan sedikit mengenangnya setelah lulus tahun 2016.

“Sudah lama tak jumpa sejak SMA, terakhir aku bertemu sama Dima 2 (dua) minggu yang lalu. Dia baik orangnya,” ucap Prianda Ginting. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, Jengkol adalah tanaman yang termasuk ke dalam spesies kacang-kacangan. Tanaman yang memiliki nama latin Archidendron pauciflorum berbentuk seperti spiral, berwarna coklat tua dan memiliki bau yang tidak sedap.

Bau yang kurang sedap ini membuat jengkol kurang diminati untuk dikonsumsi. Selain itu, mengonsumsi jengkol juga membuat pipis menjadi bau. Padahal, di balik aroma yang bau tersebut jengkol memiliki manfaat untuk kesehatan.

jengkol dipercaya dapat meredakan gejala diabetes. Daun tua jengkol yang dibakar dapat digunakan untuk mengatasi gatal-gatal sedangkan daun muda yang dibakar dapat digunakan sebagai obat luka.

Langsung saja kita ketahui 10 manfaat tanaman jengkol bagi kesehatan tubuh.

  1. Mencegah Anemia

Zat besi berperan sangat penting untuk mencegah dan mengatasi kekurangan produksi sel darah merah dalam tubuh. Moms pasti tahu bahwa ketika tubuh kekurangan zat besi, produksi sel darah merah akan berkurang. Akibatnya suplai oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh setiap sel di dalam tubuh juga akan berkurang. Pengaruh kekurangan suplai oksigen dan nutrisi ke sel akan menurunkan fungsi atau kinerja sel. Tak heran jika seseorang mengalami kekurangan zat besi, ia akan terlihat lemas, mudah lelah, dan terkena anemia. Manfaat jengkol yang pertama adalah mengatasi dan mencegah anemia.

Jengkol kaya akan kandungan zat besi yang berfungsi memproduksi sel darah merah dalam tubuh sehingga dapat menjadi makanan yang ampuh mencegah anemia. Untuk wanita, sangat dianjurkan mengonsumsi jengkol saat sedang menstruasi untuk memperbarui sel darah merah yang keluar dengan sel darah merah yang baru.

  1. Baik untuk Pertumbuhan Janin

Manfaat jengkol yang kaya vitamin dan zat besi tentunya sangat baik untuk asupan gizi ibu hamil. Kecukupan gizi pada janin menghindari risiko janin lahir dengan cacat fisik.

  1. Menguatkan Tulang dan Gigi

Selain vitamin dan zat besi, manfaat jengkol juga mengandung kalsium dan fosfor yang sangat baik untuk struktur tulang dan gigi. Pertumbuhan tulang dan gigi dapat berjalan maksimal berkat kandungan kalsium dan fosfor yang tinggi pada jengkol. Tubuh yang tercukupi dengan kandungan tersebut akan terhindari dari penyakit osteoporosis di usia lanjut.

  1. Mencegah Penyakit Jantung

Mengonsumsi jengkol dengan porsi yang cukup bisa mencegah penyakit jantung. Karena, kandungan vitamin sebagai manfaat jengkol ini bisa membantu melancarkan peredaran darah. Saat peredaran darah lancar, tidak akan terjadi penyumbatan akibat plak yang menempel di pembuluh darah. Sehingga darah akan bersirkulasi menuju jantung. Segala sesuatu yang menghambat aliran darah di pembuluh darah juga akan hilang oleh zat yang terkandung di dalam jengkol. Aliran darah akan lebih lancar dan jantung akan berfungsi dengan baik dan optimal.

  1. Melancarkan BAB

Sulit BAB membuat tidak nyaman. Sisa makanan yang menumpuk dalam usus akan semakin mengeras, kemudian membuat perut terasa penuh dan begah. Serat yang tinggi yang terkandung pada jengkol bisa melancarkan buang air besar dan memperbaiki sistem pencernaan. Pencernaan yang sehat akan membantu sistem metabolisme pada tubuh. Tapi tetap jangan terlalu banyak mengonsumsi jengkol ya. Makan jengkol sesuai takaran yang dianjurkan.

  1. Mencegah Diabetes

Jengkol mengandung zat yang tidak ditemukan pada bahan makanan lain. Zat tersebut adalah asam jengkolat. Manfaat jengkol dapat menguntungkan penderita diabetes karena gula yang terkandung sangat aman untuk dikonsumsi. Tapi asam jengkolat ini membentuk kristal yang tidak larut oleh air, sehingga tidak disarankan dikonsumsi oleh penderita kelainan ginjal karena dikhawatirkan ginjal tidak bisa menyaringnya.

  1. Mengatasi Penyempitan Pembuluh Darah

Penderita penyakit jantung mengalami penyempitan pembuluh darah sehingga darah yang mengalir menuju jantung menjadi lancar. Kandungan mineral dalam jengkol ternyata dapat melebarkan pembuluh darah yang menyempit dan mencegah pembuluh darah kembali menyempit. Nah, agar manfaat jengkol menjadi optimal, sebaiknya jangan memasak jengkol terlalu matang ya Moms karena dapat menghilangkan kandungan tersebut.

  1. Kaya akan Asam Folat

Tahukah Moms bahwa manfaat jengkol memiliki kandungan asam folat? Organ-organ penting dalam tubuh akan berfungsi dengan baik dan stabil bila kebutuhan asam folat dan vitamin B6 terpenuhi oleh tubuh. Tak heran jika ibu hamil juga disarankan mengonsumsi makanan kaya asam folat untuk perkembangan janin. Salah satu contoh makanan kaya asam folat adalah jengkol. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi jengkol dalam jumlah sedang. Jangan terlalu berlebihan karena konsumsi jengkol yang berlebihan akan berdampak kurang baik bagi ginjal.

  1. Mengatasi Demam Berdarah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manfaat jengkol banyak mengandung zat protein, kalsium, fosfor, asam jengkolat, vitamin A dan B1, karbohidrat, minyak atsiri, saponin, alkaloid, terpenoid, steroid, tanin, dan glikosida. Biji, kulit batang, kulit buah dan daun jengkol mengandung beberapa senyawa kimia, diantaranya saponin, flavonoid dan tanin. Ekstrak air kulit buah jengkol dapat digunakan sebagai larvasida untuk mencegah penyakit demam berdarah. Namun, klaim ini masih perlu penelitian lanjutan untuk membuktikan khasiat jengkol dalam mengatasi demam berdarah.

  1. Baik untuk Saluran Cerna

Manfaat jengkol yang berikutnya adalah dapat meningkatkan kesehatan saluran cerna. Klaim ini dibuktikan oleh salah satu percobaan pernah dilakukan pada tikus. Dalam uji coba tersebut menemukan bahwa tikus yang makan jengkol mengalami peningkatan enzim superoxide dismutase, yang berperan penting dalam melindungi dinding lambung dari luka akibat asam lambung. Ditengarai dari sinilah kemudian muncul anggapan jengkol baik untuk menghindari maag atau gangguan pencernaan. Namun, tentu perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.

Jangan Terlalu Banyak Konsumsi Jengkol

Selain mengandung beragam nutrisi, terdapat juga kandungan senyawa asam jengkolat dalam jengkol yang berisiko dapat menimbulkan keracunan. Asam jengkolat atau jengkolic acid (S,S’-methylenebicysteine) merupakan senyawa sejenis asam amino non-protein yang mengandung unsur sulfur. Adanya unsur sulfur inilah menyebabkan asam jengkolat dapat menghasilkan bau yang kurang sedap.

Mengkonsumsi jengkol mentah atau setengah matang diduga berperan memberikan potensi risiko terjadinya keracunan jengkol karena asam jengkolat yang terkandung dalam biji jengkol mentah masih dalam keadaan utuh dan aktif.

Namun demikian, tidak semua orang yang mengkonsumsi jengkol akan mengalami keracunan karena faktor utama penyebab kejadian keracunan akibat jengkol tergantung pada daya tahan tubuh seseorang, dalam hal ini kondisi lambungnya, bukan usia biji jengkol, jumlah jengkol yang dikonsumsi, atau cara memasaknya.

Seseorang yang mengkonsumsi jengkol dalam kondisi lambung yang asam akan lebih berisiko mengalami keracunan. Keracunan jengkol ini dapat terjadi akibat mengkristalnya asam jengkolat dalam suasana asam yang bentuknya menyerupai jarum roset yang sukar larut dalam air, baik dalam suasana asam maupun basa.

Kristal ini kemudian menyebabkan penyumbatan pada saluran kencing (tractus urinarius) dan juga dalam ginjal sehingga pada kasus yang parah dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Gejala keracunan asam jengkolat umumnya timbul 5 – 12 jam setelah seseorang mengkonsumsi jengkol. Gejala yang timbul dapat berupa nyeri perut yang kadang-kadang disertai muntah, serangan kolik dan nyeri saat berkemih, disuria (gangguan berkemih), dan hematuria (darah di dalam urin).

Adanya darah dalam urin disebabkan oleh luka pada lambung, saluran kemih, bahkan ginjal akibat terkena kristal asam jengkolat yang tajam.

Jika keracunan asam jengkolat terus berlanjut, dapat terjadi gagal ginjal akut yang ditandai dengan fase oliguri-anuria (pengeluaran urin yang sangat sedikit hingga tidak dapat keluar), yang kemudian diikuti dengan fase poliuria (volume urin yang sangat besar dalam periode tertentu).

Pada pemeriksaan urin dengan mikroskop di laboratorium, dapat ditemukan hablur asam jengkolat berupa jarum runcing yang kadang-kadang bergumpal menjadi ikatan atau berupa roset. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, Perayaan tahun baru imlek merupakan momen penting bagi orang Tionghoa. Biasanya, perayaan tersebut berlangsung sampai 15 hari. Satu hari sebelum atau pada saat hari raya Imlek, bagi warga Indonesia keturunan Tionghoa adalah suatu keharusan untuk melaksanakan pemujaan kepada leluhur, seperti dalam upacara kematian, memelihara meja abu atau lingwei (lembar papan kayu bertuliskan nama almarhum leluhur), bersembahyang seperti yang dilakukan pada hari Ceng Beng (hari khusus untuk berziarah dan membersihkan kuburan leluhur).

Tahun ini Imlek dirayakan pada Selasa, tanggal 1 Februari 2022. Menurut astrologi kuno China, 2022 merupakan Tahun Macan Air. Macan adalah shio ke-tiga dalam 12 zodiak China, orang-orang yang termasuk dalam shio Macan adalah mereka yang lahir tahun 1938, 1950, 1962, 1974, 1986, 1998, 2010, dan 2022.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Imlek, berikut fakta-fakta menarik yang mungkin belum diketahui kebanyakkan orang.

  1. Tidak Ada Tanggal Yang Ditetapkan Untuk Tahun Baru Imlek

Imlek atau tahun baru China mengalami perubahan tanggal di setiap tahunnya tergantung dari perhitungan pada kalender China. Biasanya Imlek jatuh pada pertengahan Januari hingga Februari. Dalam perayaan Imlek yang dirayakan setiap tahun pun juga akan memiliki zodiak binatang menurut tradisi China yang berbeda beda.

  1. Hari Berdoa Kepada Dewa

Imlek pada awalnya merupakan hari seremonial untuk berdoa kepada dewa agar musim tanam dan panen baik. Sebagai masyarakat agraris, panen adalah segalanya. Orang-orang juga berdoa kepada leluhur mereka, karena mereka diperlakukan sebagai dewa.

  1. Angpao

Tradisi merayakan Imlek tentunya menjadi salah satu perayaan tahun baru yang ditunggu anak-anak kecil keturunan China. Amplop merah berisi uang yang dikenal dengan angpao akan diterima oleh anak-anak kecil hingga dewasa yang belum menikah. Pemberian angpao menurut laman Chinese New Year adalah sebagai tanda melakukan transfer rejeki dan keberuntungan dari yang tua kepada yang muda.

  1. Larangan Menyapu, Mencuci, Keramas dan Membuang Sampah

Menyapu, mencuci, keramas, dan membuang sampah dari rumah pada saat rangkaian perayaan Imlek berlangsung tidak boleh dilakukan oleh orang orang yang merayakannya. Hal tersebut dipercaya akan membuang keberuntungan dan rejeki di tahun baru. Sehingga biasanya orang-orang akan disarankan untuk melakukan hal tersebut sebelum merayakan Imlek.

  1. Bersih-bersih Rumah

Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa membersihkan rumah berarti membuang segala keburukan yang menghalangi datangnya keberuntungan. Tradisi bersih-bersih ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Tionghoa satu hari menjelang Imlek, karena dipercaya jika membersihkan rumah pada saat Imlek akan membuang keberuntungan di tahun tersebut.

  1. Pagelaran Liong dan Barongsai

Dalam kepercayaan orang China, Liong (naga) dan Barongsai merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan. Tarian naga dan singa ini dipercaya merupakan pertunjukan yang dapat membawa keberuntungan serta salah satu cara mengusir roh-roh jahat yang akan mengganggu manusia. Maka tidak heran pertunjukkan ini selalu ada dalam setiap perayaan Imlek.

  1. Petasan dan Kembang Api

Petasan dan kembang api memang identik dengan sebuah perayaan besar, terutama pada saat tahun baru. Hal yang sama juga berlaku pada saat perayaan Imlek. Selain untuk memeriahkan perayaan yang berlangsung setahun sekali ini, menurut kepercayaan Tionghoa, membakar petasan dan kembang api tepat di hari raya Imlek wajib dilakukan untuk mengusir nasib-nasib buruk di tahun sebelumnya dan mengharapkan tahun baru yang lebih bahagia dan lebih baik.

  1. Mengunjungi Sanak Saudara

Tidak hanya saat lebaran, Imlek juga menjadi waktu yang tepat untuk mengunjungi saudara. Momen ini digunakan masyarakat Tionghoa untuk mempererat tali persaudaraan. Tak heran pada saat menjelang Imlek banyak warga Tionghoa yang pulang ke kampung halamannya untuk merayakan bersama keluarga mereka.

  1. Tradisi Yu Sheng

Tradisi makan Yu Sheng adalah tradisi yang baru-baru ini menjadi tren di masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa. Tradisi ini dibawa oleh para nelayan dari China Selatan yang hijrah ke Semenanjung Malaysia pada abad ke-19. Yu Sheng sendiri adalah tradisi yang dilakukan untuk menyambut tahun baru Imlek yang berhubungan dengan hidangan khusus di pergantian tahun.

Sesuai adat, menu ini wajib dihadirkan dan disantap dengan iringan doa syukur atas rezeki yang telah diberikan. Doa pengiring Yu Sheng bertujuan agar keluarga yang menyantap Yu Sheng mendapat rezeki yang lebih baik di tahun yang baru.

Dalam tradisi ini makanan disajikan dalam satu piring Yu Sheng. Di piring tersebut ada beberapa makanan dingin seperti irisan ikan salmon, wortel, dan salad lain. Lalu diberikan saus wijen, buah plum, dan sebagainya. Para anggota yang duduk di meja akan mengaduk makanan tersebut bersama dan mengangkatnya dengan sumpit setinggi-tingginya sambil mengucapkan “Lao Qi” atau “Lao Hei”

  1. Berbagi Hampers Imlek

Imlek tahun ini, Covid-19 masih mewabah di Indonesia. Maka dari itu, sebagian besar orang lebih memilih untuk merayakan imlek hanya bersama keluarga terdekat. Sementara, rekan, sahabat, atau saudara yang merayakan tak hanya video call saja, tapi saling berbagi hampers imlek agar momen semakin terasa erat. Sekarang ini banyak penjual hampers yang menyediakan variasi imlek. Mulai dari hampers buah jeruk dan kue keranjang, hampers korean cake imlek, kue kering, dan masih banyak lainnya. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, Penangkapan 2 (dua) pria yang berusia 40 dan 24 tahun dilakukan oleh personel Satresnarkoba Polrestabes Medan, karena diduga mengedarkan narkoba. Namun Polisi tertipu, ternyata bukan sabu melainkan garam berisi 3 kg.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, awalnya petugas mendapat laporan tentang maraknya peredaran narkoba.

“Saat transaksi terjadi negosiasi. Setelah ada kesepakatan, DZ mengeluarkan barang dan menyerahkan tiga bungkus yang dikatakan pelaku adalah sabu,” kata Hadi, Selasa (31/1/2022).

Petugas kemudian melakukan penangkapan. Saat diinterogasi, kedua pelaku sudah empat kali berhasil menjual barangnya. Mereka meyakinkan pembelinya bahwa yang dijual adalah sabu-sabu.

“Pada saat ditangkap petugas menyita 3 kg dengan bahan yang digunakan adalah garam,” katanya.

Dalam pengembangan patut diduga yang dijual pelaku bukanlah narkoba.
Paket pertama yang dijualnya adalah gula batu seharga Rp 500 ribu. Paket kedua sebanyak 2 gram dijual Rp 700 ribu, dan transaksi ketiga sebanyak setengah ons sebesar Rp 2 juta.

“Motif pelaku adalah untuk mendapatkan keuntungan. Korban-korbannya tak mungkin mencoba di lokasi dan melaporkan ke polisi bahwa dirinya ditipu,” ujarnya.

Dari hasil gelar yang dilakukan, keduanya tidak ditahan tetapi rawat inap atau rehabilitasi inap di panti rehabilitasi narkoba yang sudah dapat rekomendasi dari BNN. Keduanya dinyatakan positif narkoba. (Jeng)

Medanoke.com – Jayapura, Dewan Pers dan AJI (Aliansi Jurnalis Independen) menggelar diskusi publik bersama komunitas pers di Jayapura, Papua, untuk mendorong kebebasan pers di Papua pada 29 samapi 30 Januari 2022.

Ketua AJI Jayapura Lucky Ireeuw menambahkan mewujudkan kemerdekaan pers di Papua tidak cukup hanya menjadi kepentingan komunitas pers di Papua, tetapi hendaknya menjadi perhatian semua pihak, pemerintah pusat dan daerah, aparat keamanan, lembaga nonpemerintah, NGO, lembaga adat dan masyarakat Indonesia dan di Papua.

“Komitmen bersama dan berkolaborasi dengan multipihak menjadi langkah yang perlu dilakukan, terutama di Papua agar dapat mengawal dan mencapai masa depan kebebasan pers di Papua yang lebih baik,” ujar Lucky.

Kebebasan pers di Papua yang belum banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir, terlihat dari Survei Indeks Kemerdekaan Pers tahun 2021 yang dilakukan oleh Dewan Pers, memperlihatkan bahwa Papua dan Papua Barat pada posisi tiga terbawah dari 34 provinsi.

Anggota Dewan Pers Asep Setiawan menjelaskan bahwa Dewan Pers telah memiliki rencana untuk meningkatkan Indeks Kemerdekaan Pers di Papua dan provinsi yang masuk tiga terbawah dalam survei tahun ini. Upaya untuk meningkatkan kemerdekaan pers di Papua merupakan bagian dari rekomendasi hasil dari survei IKP 2021.

“Dewan Pers berharap pada tahun ini akan ada sejumlah kegiatan yang mampu meningkatkan kemerdekaan pers di Papua melalui peningkatan kompetensi wartawan, dialog dengan para pemangku kepentingan dan penguatan dalam pengelolaan perusahaan pers,” jelas Asep Setiawan.

Sementara itu anggota Dewan Pers dan Ketua Komisi Hukum dan Perundangan Agung Dharmajaya dalam pembukaan kegiatan menekankan bahwa tugas dari komunitas pers di Papua adalah mempertahankan yang sudah berjalan dengan baik di wilayah ini. Namun demikian tidak menutup mata adanya sejumlah isu yang perlu mendapatkan perhatian sehingga kondisi pers di Papua semakin baik.

“Perbaikan kondisi pers di Papua dapat dilakukan antara lain dengan adanya sinergi, kolaborasi dan komunikasi diantara para pemangku kepentingan pers di Papua,” jelas Agung Dharmajaya

Ketua Umum AJI Indonesia Sasmito berharap dialog dengan semua pemangku kepentingan dapat menjadi awal yang baik dalam mendorong iklim kebebasan pers di Papua. Sejumlah persoalan juga telah dipetakan bersama dalam dialog ini antara lain maraknya rasisme dan stigma terhadap jurnalis di Papua, kesulitan jurnalis asing meliput ke Papua, dan profesionalisme jurnalis.

“Kita telah sepakat membentuk wadah bersama sebagai sarana untuk memperjuangkan kebebasan pers di Papua. Dewan Pers juga akan membentuk Pokja Papua untuk tujuan ini. Ini awal yang baik untuk selanjutnya merumuskan langkah-langkah bersama dengan tujuan sama yaitu kebebasan pers,” ucap Sasmito.

Dewan Pers dan AJI menggelar diskusi publik bersama komunitas pers di Jayapura, Papua, untuk mendorong kebebasan pers di Papua pada 29-30 Januari 2022. Dialog dihadiri pemangku kepentingan di Papua dan nasional yakni Dewan Pers, AJI, PBH Pers Papua, TNI, Polri, Komnas HAM, Kantor Staf Presiden, Komisi Informasi Publik, Amnesty Internasional Indonesia, Safenet, sejumlah media di Papua, dan perwakilan jaringan gereja. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, Kasus oknum polisi membeking renternir yang berujung penganiyaan dan perampasan aset terhadap, Romulo Makarios Sinaga dan Mesra Wati Telaumbanua sebagai korban dengan tersangka , M Hamonangan mendapat apresiasi dari Dwi Ngai Sinaga SH MH sebagai kuasa hukum korban.

“Kami sebagai kuasa hukum korban memberikan apresiasi atas langkah yang dilakukan Polsek Medan Baru termasuk Polrestabes Medan yang sudah menetapkan tersangka. Dimana berdasarkan surat pada 24 Januari 2022 yang kita terima tersangka sudah ditetapkan. Tapi, dalam hal ini yang masih kita pertanyakan status dari saudara Iptu Tigor Simanjuntak bagaimana proses hukumnya karena turut kita laporkan juga, kenapa hanya 1 tersangka,” kata Dwi Ngai Sinaga SH MH yang didampingi Bennri Pakpahan SH, Angelius Agustinus Simbolon SH dan tim lainnya kepada wartawan, Minggu  (30/1/2022).

Sambung, tim LBH Parsadaan Pomparan Toga Sinaga Dohot Boru (PPTSB) se-Dunia ini menyebut, kasus tersebut sebenarnya sudah lama dilaporkan,  tapi akhirnya  korban bisa mendapatkan keadilan hukum.

“Proses untuk mendapatkan keadilan hukum bagi korban sudah hampir satu tahun berjalan. Dari sejak bulan Mei 2021  kami dari para kuasa hukum tak hentinya bersuara termasuk kalangan anggota legislatif. Dan kasus ini sempat menjadi perhatian publik hingga secara bertahap berjalan walaupun terkesan sangat lama,” kata Dwi .

Dikatakan, pimpinan Dwi Ngai Sinaga dan Asociates ini disaat awal peristiwa korban sudah membuat laporan kepada pihak Polda Sumatera Utara karena adanya keterlibatan oknum polisi hingga ke Polrestabes Medan.

Sambung, Dwi ditanggal 31 Agustus 2021,  Iptu Tigor Simanjuntak yang bertugas di Polres Deli Serdang diberikan saksi atas pelanggaran disiplin sebagai oknum polisi.

“Saat itu berdasarkan sidang kode etik ada empat poin amar putusan, yakni mutasi atau pindah tugas, penundaan kenaikan pangkat dan penundaan gaji berkala selama setahun dan penundaan pendidikan selama setahun. Hingga akhirnya dijatuhkan saksi hukuman penundaan kenaikan gaji berkala satu tahun serta penundaan mengikuti pendidikan selama setahun ,” ucap Dwi.

Akhirnya pada 2 Desember 2021, sambung Dwi, dilakukan gelar perkara hingga akhirnya Januari 2022 ditetapkan adanya tersangka.

Lain hal, Dwi berharap agar kasus tersebut dapat berjalan secara transparan karena adanya keterlibatan oknum polisi, Iptu Tigor Simanjuntak

“Jadi, tersangka masih satu orang dari laporan yang kami buat 2 orang. Kami berharap agar kasus ini bisa berposes hingga ke meja hijau,tapi tetap kami pertanyakan juga untuk Iptu Tigor Simanjuntak yang dilaporkan klien kami atas nama Romulo Makarios Sinaga ,” kata Dwi.

Untuk berjalannya, proses hukum tersebut tegas dikatakan, Dwi pihaknya akan mengawal hingga tuntas.

“Kami akan kawal kasus ini sampai tuntas ke persidangan.Apalagi, klien kami ini merupakan wartawan sehingga atas dasar ini kami himbau seluruh pihak mari kita kawal ini khusus aparat penegak hukum baik di kepolisian atau pun para hakim di Pengadilan kami minta objektif dan transparan terhadap kasus ini agar hukum bisa tegak dan adil,” kata Dwi.

Sekedar mengingatkan peristiwa ini terjadi di Mei 2021 dimana kata Romulo peristiwa ini berawal ketika kakak iparnya terlibat masalah utang piutang dengan rentenir yang ada di Jalan Sei Tuntungan Baru, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan. Saat itu, datang sejumlah lelaki mencari kakak iparnya di area Pasar Petisah, Medan Baru.

“Saat itu oknum dugaan polisi bicara dengan istri saya untuk menemui kakak ipar saya dan saat itu ketika mereka bicara melintas kakak saya dan menyampaikan masalah ini akan diselesaikan di rumah Situmorang yang memberikan pinjaman,” kata Romulo kepada wartawan, Selasa (25/5/2021).

Karena beritikad ingin menyelesaikan masalah ini, Romulo mengantarkan kakak iparnya ke Jalan Sei Tuntungan Baru. Kebetulan, sang kakak ipar tak punya kendaraan untuk berangkat ke lokasi. Malam itu, kata Romulo, dirinya turut membawa serta anak dan istrinya karena dia baru saja menutup toko dan berencana pulang ke rumah.

“Namun, setelah sampai di Jalan Sei Tuntungan itu, saya menunggu di luar halaman teras. Kakak ipar, istri dan anak saya masuk ke dalam rumah. Tak lama kemudian, terdengar ribut-ribut dari dalam rumah. Spontan, saya masuk dan ingin memastikan apa yang terjadi dengan kakak ipar dan istri saya,” ujar Romulo.

“Pas saya masuk, ada dua dari tiga oknum rekan itu sempat menghadang saya. Saya masuk ke rumah pun karena spontan saja karena adu mulut dan berusaha melerai,” terangnya.

Di dalam rumah, oknum polisi marah-marah sembari mengatakan bahwa dirinya polisi dan akan menangkap orang yang berada di dalam rumah bersama istri dan kakak iparnya.

Karena situasi memanas, kakak ipar Romulo sengaja merekam peristiwa ini, khawatir terjadi sesuatu, sekaligus untuk dijadikan bukti bila ada tindak kekerasan. Tak disangka, apa yang dikhawatirkan terjadi. Setelah mengancam memenjarakan, diduga oknum polisi itu kemudian merampas ponsel kakak ipar Romulo.

Sontak, Romulo pun berusaha melerai. Nahasnya, dia malah dikeroyok oknum polisi itu.

“Biar ku tahan kalian bertiga di sini. Nanti ku rampas HP mu itu,” ucap pria tersebut sembari merampas hp kak ipar Romulo.

Romulo yang juga wartawan disalah satu media online di Kota Medan ini sempat berupaya keras agar bisa keluar dari rumah, tapi tidak diberikan. Bahkan, dirinya sempat dihadang rekan-rekan yang diduga oknum polisi tersebut.

“Malam itu saya tetap mendesak agar keluar dari rumah tersebut dan oknum tersebut sempat mengatakan panggil deking kalian. Setelah saya berhasil keluar akhirnya saya hubungi keluarga membawa anak saya ini yang paling utama,” ucapnya.

Namun, kata Romulo oknum tersebut meminta kepada rekannya agar jangan dikeluarkan mobil miliknya dari dalam rumah tersebut.

” Saya berupaya untuk meminta mobil saya, tapi tidak diberikan. Saat itu mobil saya sudah dihalangi oleh mobil milik yang dibawa oknum tersebut katanya mobil saya harus ditahan pada hal ini tidak ada kaitan apa pun ,” kata Romulo.

saat malam tersebut, Romulo langsung membuat laporan ke Polrestabes Medan atas tindakan penganiayaan dengan laporan polisi nomor: LP/B/1047/K/V/2021/SPKT Restabes Medan tanggal 25 Mei 2021, termasuk laporan perampasan aset hingga  ke Polda Sumatera Utara karena adanya keterlibatan oknum polisi. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, Tim Tabur (tangkap buronan) Kejatisu (Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara) berhasil menyiduk DPO (Daftar Pencarian Orang) terkait dugaan korupsi kredit fiktif Rp27 Miliar yang diajukan Koperasi Pertamina UPMS-I Medan tahun 2011, yang merupakan Mantan Kepala Cabang BSM (Bank Syariah Mandiri) Jalan Gajah Mada Medan; Waziruddin.

“Saat kita amankan, tersangka tidak melakukan perlawanan. Justru Ketua RT dan Ketua RW serta tokoh masyarakat sekitar membantu kita dalam mengamankan. Setelah itu langsung kita bawa ke Bandara Husain Sastranegara menuju Medan, kantor Kejati Sumut,” kata Asintel dihadapan wartawan, Minggu (30/1/2022).

Kajatisu (Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut) IBN Wiswantanu melalui Asintel Dr  Dwi Setyo Budi Utomo didampingi Kasi Penkum Yos A Tarigan megatakan, Waziruddin diamankan di rumah kontrakannya Perum Merkuri Selatan XVII Kelurahan Manjahlega Kecamatan Rancasari, Bandung, Jawa Barat.

Lanjut Arsintel, tersangka ditetapkan DPO sejak 31 Desember 2018 dan selama melarikan diri DPO berpindah-pindah dari Medan ke Jambi, Jakarta dan berakhir di Bandung.

“Pasca ditetapkan tersangka tahun 2015, Waziruddin tiga kali mangkir dan akhirnya ditetapkan DPO. Dimana, dari total kredit yang disetujui sebesar Rp 27 Miliar, berdasarkan perhitungan akuntan publik ditemukan  kerugian keuangan negara mencapai Rp. 24.804.178.121,85,” ungkap Asintel.

Lebih lanjut Dwi Setyo mengatakan, ada 3 orang yang ditetapkan tersangka, 2 (dua) sudah disidangkan dan 1 atas nama Waziruddin telah menyalahgunakan wewenang dan jabatannya selaku Kepala Cabang BSM Gajah Mada Medan, juga akan menyusul disidang.

Tersangka dijerat dengan pasal 2 dan pasal 3 jo Pasal 18 UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

“Tersangka diserahkan tim penyidik Pidsus Kejati Sumut dan selanjutnya akan dititipkan di Rutan Klas I Labuhan Deli, selama 20 hari ke depan sejak ditahan,” tegasnya.

Di akhir konfrensi pers, Asintel Kejati Sumut mengimbau kepada seluruh DPO Kejaksaan untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya, karena tidak ada tempat yang aman bagi para buronan. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, Virus baru Neoromicia Capensis atau dikenal sebagai Neocov, pertama kali ditemukan peneliti China di antara kelelawar yang hidup di Afrika Selatan.

Penelitian tersebut mengungkapkan Neocov bukanlah varian baru Covid-19 yang menyebabkan pandemi. Virus ini justru merupakan kerabat dekat dari virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome).

Sedikit informasi, MERS adalah virus yang menyebar di Arab Saudi pada 2012. Virus tersebut mampu menyebabkan demam, batuk, hingga gangguan pernapasan.Menurut laporan CDC (Center for Disease Control and Prevention Amerika Serikat) menyatakan 3 atau 4 dari 10 pasien MERS dilaporkan meninggal dunia.

The Gamaleya Research Institute of Epidemiology Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan, penemuan Neocov merupakan bentuk mutasi alamiah yang terjadi pada sebuah virus.

Mutasi sebuah virus akan bergantung pada seberapa besar jumlah orang yang terdeteksi virus itu pada sebuah komunitas masyarakat tertentu.”Mutasi akan terjadi secara konstan. Dalam sebuah wilayah dimana terjadi 100 ribu kasus setiap bulannya, maka akan selalu ada varian yang terdeteksi. Namun, apabila kasus penularannya hanya 2.000-4.000, maka kita tidak akan pernah menemukan varian baru,” ungkap ahli dikutip dari Tass, Minggu (30/01/2022).

Sebetulnya, komunitas peneliti pernah menemukan Neocov pada sebuah studi yang dilakukan di wilayah utara dan tenggara Afrika Selatan pada 2017 silam. Namun, Neocov saat itu hanya menjangkit mamalia dengan genus Neorimicia.Tidak hanya Afrika Selatan, peneliti tersebut juga menemukan Neocov di beberapa negara di Afrika seperti Uganda. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, Komnas HAM juga menyampaikan hasil investigasi sementara terkait penjara milik Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin, yang mengungkapkan korban tewas di lokasi itu lebih dari satu.

“Yang meninggal lebih dari satu. Kami menelusuri dapat, Polda juga dapat dengan korban yang berbeda,” ujar komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, di Mapolda Sumut, Sabtu (29/1).

Anam mengatakan kerangkeng yang dijadikan tempat rehabilitasi itu tidak memiliki izin. Dia mengatakan ada penganiayaan yang terjadi di lokasi itu.

“Faktanya, kita temukan yang terjadi rehabilitasi yang cara melakukan rehabilitasinya penuh dengan catatan-catatan kekerasan sampai hilangnya nyawa,” ucap Anam.

Hal senada disampaikan Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak. Panca mengatakan pihaknya juga mendapatkan adanya korban tewas diduga dianiaya di kerangkeng tersebut.

“Temuannya sama seperti itu. Yang kita temukan lebih dari satu,” ucap Panca.

Hingga kini Komnas HAM maupun Polda Sumut masih mendalami hal ini. Sejumlah saksi masih terus diperiksa dalam kasus ini. Terbit yang saat ini mendekam di Rutan KPK pun segera diperiksa.

“Komnas HAM sejak beberapa hari yang lalu, kami berkomunikasi dengan teman-teman KPK untuk bisa akses ke tahanan KPK,” kata Anam.

Hal senada juga disampaikan Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak. Panca mengatakan pihaknya juga akan memeriksa Terbit Rencana jika diperlukan.

“Kami, penyidik akan meminta keterangan semua pihak yang terkait dengan masalah tersebut. Dimana pun dia. Jadi nggak usah khawatir,” ujar Panca.

Polda Sumatera Utara (Sumut) mengusut dugaan adanya penghuni yang tewas di kerangkeng rumah Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin. Polisi akan mendalami dugaan penghuni tersebut dianiaya sebelum tewas.

“Kami sudah temukan orang yang mendapat kekerasan termasuk pemakaman korban meninggal. Kami terus dalami termasuk siapa yang bertanggungjawab atas peristiwa ini,” kata Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Panca Putra dalam keterangan pers tertulis, Minggu (30/1/2022).

Panca menerangkan pihaknya juga menemukan adanya kepala yang berjaga di kerangkeng itu. Pihaknya akan mendalami itu.

“Ada jeda dari penyelidikan kita bahwa bukan saja pengguna narkoba tapi juga orang nakal. Ada satu saya sebut saja, itu kepala lapasnya, istilah mereka di sana, dia masuk bukan karena narkoba tapi karena nakal,” sebut Panca.

Kasus kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin terus bergulir. Kini, terkuaknya ada korban jiwa dalam ‘penjara’ itu membuat polisi bergerak.
Temuan adanya korban tewas itu diungkap oleh LPSK. Korban tewas juga diduga dianiaya. Hal ini didapat berdasarkan keterangan dari pihak keluarga.

“Informasi yang kita dapatkan kemarin, dan sudah kita konfirmasi terhadap keluarga adanya korban tewas yang di tubuhnya terdapat tanda tanda luka, peristiwa tahun 2019,” kata Wakil Ketua LPSK RI Edwin Partogi Pasaribu saat jumpa pers di Medan, Sabtu (29/1/2022). (Jeng)