
Medanoke.com - Imlek
Medanoke.com – Medan, Perayaan tahun baru imlek merupakan momen penting bagi orang Tionghoa. Biasanya, perayaan tersebut berlangsung sampai 15 hari. Satu hari sebelum atau pada saat hari raya Imlek, bagi warga Indonesia keturunan Tionghoa adalah suatu keharusan untuk melaksanakan pemujaan kepada leluhur, seperti dalam upacara kematian, memelihara meja abu atau lingwei (lembar papan kayu bertuliskan nama almarhum leluhur), bersembahyang seperti yang dilakukan pada hari Ceng Beng (hari khusus untuk berziarah dan membersihkan kuburan leluhur).
Tahun ini Imlek dirayakan pada Selasa, tanggal 1 Februari 2022. Menurut astrologi kuno China, 2022 merupakan Tahun Macan Air. Macan adalah shio ke-tiga dalam 12 zodiak China, orang-orang yang termasuk dalam shio Macan adalah mereka yang lahir tahun 1938, 1950, 1962, 1974, 1986, 1998, 2010, dan 2022.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Imlek, berikut fakta-fakta menarik yang mungkin belum diketahui kebanyakkan orang.
- Tidak Ada Tanggal Yang Ditetapkan Untuk Tahun Baru Imlek
Imlek atau tahun baru China mengalami perubahan tanggal di setiap tahunnya tergantung dari perhitungan pada kalender China. Biasanya Imlek jatuh pada pertengahan Januari hingga Februari. Dalam perayaan Imlek yang dirayakan setiap tahun pun juga akan memiliki zodiak binatang menurut tradisi China yang berbeda beda.
- Hari Berdoa Kepada Dewa
Imlek pada awalnya merupakan hari seremonial untuk berdoa kepada dewa agar musim tanam dan panen baik. Sebagai masyarakat agraris, panen adalah segalanya. Orang-orang juga berdoa kepada leluhur mereka, karena mereka diperlakukan sebagai dewa.
- Angpao
Tradisi merayakan Imlek tentunya menjadi salah satu perayaan tahun baru yang ditunggu anak-anak kecil keturunan China. Amplop merah berisi uang yang dikenal dengan angpao akan diterima oleh anak-anak kecil hingga dewasa yang belum menikah. Pemberian angpao menurut laman Chinese New Year adalah sebagai tanda melakukan transfer rejeki dan keberuntungan dari yang tua kepada yang muda.
- Larangan Menyapu, Mencuci, Keramas dan Membuang Sampah
Menyapu, mencuci, keramas, dan membuang sampah dari rumah pada saat rangkaian perayaan Imlek berlangsung tidak boleh dilakukan oleh orang orang yang merayakannya. Hal tersebut dipercaya akan membuang keberuntungan dan rejeki di tahun baru. Sehingga biasanya orang-orang akan disarankan untuk melakukan hal tersebut sebelum merayakan Imlek.
- Bersih-bersih Rumah
Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa membersihkan rumah berarti membuang segala keburukan yang menghalangi datangnya keberuntungan. Tradisi bersih-bersih ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Tionghoa satu hari menjelang Imlek, karena dipercaya jika membersihkan rumah pada saat Imlek akan membuang keberuntungan di tahun tersebut.
- Pagelaran Liong dan Barongsai
Dalam kepercayaan orang China, Liong (naga) dan Barongsai merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan. Tarian naga dan singa ini dipercaya merupakan pertunjukan yang dapat membawa keberuntungan serta salah satu cara mengusir roh-roh jahat yang akan mengganggu manusia. Maka tidak heran pertunjukkan ini selalu ada dalam setiap perayaan Imlek.
- Petasan dan Kembang Api
Petasan dan kembang api memang identik dengan sebuah perayaan besar, terutama pada saat tahun baru. Hal yang sama juga berlaku pada saat perayaan Imlek. Selain untuk memeriahkan perayaan yang berlangsung setahun sekali ini, menurut kepercayaan Tionghoa, membakar petasan dan kembang api tepat di hari raya Imlek wajib dilakukan untuk mengusir nasib-nasib buruk di tahun sebelumnya dan mengharapkan tahun baru yang lebih bahagia dan lebih baik.
- Mengunjungi Sanak Saudara
Tidak hanya saat lebaran, Imlek juga menjadi waktu yang tepat untuk mengunjungi saudara. Momen ini digunakan masyarakat Tionghoa untuk mempererat tali persaudaraan. Tak heran pada saat menjelang Imlek banyak warga Tionghoa yang pulang ke kampung halamannya untuk merayakan bersama keluarga mereka.
- Tradisi Yu Sheng
Tradisi makan Yu Sheng adalah tradisi yang baru-baru ini menjadi tren di masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa. Tradisi ini dibawa oleh para nelayan dari China Selatan yang hijrah ke Semenanjung Malaysia pada abad ke-19. Yu Sheng sendiri adalah tradisi yang dilakukan untuk menyambut tahun baru Imlek yang berhubungan dengan hidangan khusus di pergantian tahun.
Sesuai adat, menu ini wajib dihadirkan dan disantap dengan iringan doa syukur atas rezeki yang telah diberikan. Doa pengiring Yu Sheng bertujuan agar keluarga yang menyantap Yu Sheng mendapat rezeki yang lebih baik di tahun yang baru.
Dalam tradisi ini makanan disajikan dalam satu piring Yu Sheng. Di piring tersebut ada beberapa makanan dingin seperti irisan ikan salmon, wortel, dan salad lain. Lalu diberikan saus wijen, buah plum, dan sebagainya. Para anggota yang duduk di meja akan mengaduk makanan tersebut bersama dan mengangkatnya dengan sumpit setinggi-tingginya sambil mengucapkan “Lao Qi” atau “Lao Hei”
- Berbagi Hampers Imlek
Imlek tahun ini, Covid-19 masih mewabah di Indonesia. Maka dari itu, sebagian besar orang lebih memilih untuk merayakan imlek hanya bersama keluarga terdekat. Sementara, rekan, sahabat, atau saudara yang merayakan tak hanya video call saja, tapi saling berbagi hampers imlek agar momen semakin terasa erat. Sekarang ini banyak penjual hampers yang menyediakan variasi imlek. Mulai dari hampers buah jeruk dan kue keranjang, hampers korean cake imlek, kue kering, dan masih banyak lainnya. (Jeng)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.