
medanoke.com – PEMATANG RAYA, SIMALUNGUN | Personil kepolisian dari Sat Reskrim Polres Simalungun berhasil mengamankan empat tersangka kasus pencabulan terhadap seorang remaja perempuan berusia 13 tahun.
Hal ini disampaikan Kapolres Simalungun, AKBP Marganda Aritonang SH SIK MH didampingi Wakapolres Kompol Edi Sukamto SH MH ; Kasat Reskrim, AKP Herison Manullang SH ; Kapolsek Saribu Dolok, AKP Jumpa Aruan SE ; Kasi Humas, AKP VJ Purba ; Kasat Tahti, Iptu W Harianja ; Kasiwas, Iptu Syahrial Lubis dan Kanit PPA, Bripka Eva Sihite SH, Kapolres Simalungun, AKBP Marganda Aritonang SH SIK MH, di Aula Andar Siahaan, Mapolres Simalungun pada kamis (08/05/2025).
Kapolres mengatakan, aksi pencabulan terhadap korban terjadi pada hari Minggu (04/05/2025) dinihari 00.30 WIB, di Kecamatan G koirsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, yang dilakukan keempat tersangka.
“Keempat tersangka yang diamankan yakni AS (26), JS (26), KL (26) dan TB (24). Dalam menjalankan aksinya, keempat orang ini menggunakan modus operandi mengancam akan menyebarkan video korban dalam kondisi kancing baju terbuka saat sedang berpelukan dengan seorang laki-laki di dalam rumahnya yang direkam tersangka AS,” kata Marganda Aritonang.
Lanjut, jelas Marganda Aritonang, kejadian bermula saat tersangka AS menghubungi tersangka KL yang sedang minum tuak bersama tersangka TB dan JS di warung yang berada di Dusun Hubuan. Lalu, sambung Marganda Aritonang, tersangka AS menyuruh KL untuk datang karena melihat korban membawa laki-laki ke rumah dan keempat tersangka pun mendatangi rumah korban dengan berboncengan sepeda motor.
Setibanya di lokasi, terang Marganda Aritonang, para tersangka menyuruh korban membuka pintu rumah dan setelah pintu dibuka, korban melihat empat orang laki-laki berada di dalam kamar korban. Selanjutnya, tegas Marganda Aritonang, keempat tersangka langsung mengusir keempat laki-laki tersebut keluar dari dalam rumah korban.
“Setelah memastikan tidak ada lagi orang lain di rumah, tersangka KL membujuk korban untuk melakukan persetubuhan dengannya dengan janji meminta tersangka AS menghapus video yang telah direkam. Merasa ketakutan, korban terpaksa melayani permintaan keempat tersangka dan dicabuli secara bergiliran di dalam kamarnya. Berhasil melampiaskan nafsu bejatnya, keempat tersangka meninggalkan korban. Tak hanya itu, tersangka AS mengatakan menjemput korban besok malamnya sekitar pukul 20.00 WIB,” ujar Marganda Aritonang.
Sambung Marganda Aritonang, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Simalungun untuk penanganan trauma korban secara psikologis.
“Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, keempat tersangka dijerat dengan Pasal 81 jo Pasal 76 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti UU RI No.1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang telah ditetapkan menjadi UU RI No.17 tahun 2016 jo Pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun,” ungkapnya.
Marganda Aritonang menghimbauan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Simalungun untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka.
“Harta yang paling berharga adalah keluarga. Mari kita jaga anak-anak kita dengan sebaik-baiknya. Kepada para orang tua, pantau selalu aktivitas anak-anak terutama di era digital saat ini,” himbau Marganda Aritonang. (Jhonson Siahaan)