Banjir bandang

Medanoke.com – Medan, Sudah tecatat 90 jenazah dimakamkan di pemakaman khusus pasien terkait virus Corona di Medan. Hal ini disampaikan oleh Gugus Tugas COVID-19 Sumatera Utara. Dimana jumlah tersebut bertambah jika dibanding April lalu.

“Kami dari gugus tugas percepatan penanganan COVID- 19 Pemerintah Kota Medan, berdasarkan data yang diperoleh saat ini di Simalingkar sudah ada 90 jenazah dimakamkan,” ujar Jubir Gugus Tugas COVID-19 Sumut, Aris Yudhariansyah, Kamis (14/5/2020).

Namun, untuk kondisi korban yang dikebumikan, Aris tidak menjelaskan apakah korban tersebut merupakan seluruhnya telah dinyatakan positif Corona atau masih berstatus PDP. Dia juga tak menyebutkan detail identitas para pasien terkait corona yang dimakamkan di sana.

Ia hanya mengatakan ada 85 orang pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal hingga hari ini. Ke-85 PDP itu telah dimakamkan menggunakan protokol khusus COVID-19.

“Jumlah PDP yang meninggal dunia hingga hari ini berjumlah 85 orang,” ucapnya.

Aris juga menyebutkan jika ada tambahan dua kasus positif Corona baru di Sumut. Total, ada 202 kasus positif Corona di Sumut, di mana 53 di antaranya dinyatakan sembuh.

“Positif berjumlah 202, pasien sembuh 53, meninggal dunia 24,” jelasnya.

Sementara itu, Pemko Medan mengatakan ada 20 jenazah yang dimakamkan di area kuburan yang disiapkan khusus untuk pasien Corona yang meninggal. Jenazah itu dimakamkan dengan prosedur pemakaman jenazah positif Corona.

“Ada dua puluhan,” kata Kepala BPBD Kota Medan Arjuna Sembiring saat ditanya berapa jumlah pasien yang dimakamkan di lahan kuburan khusus corona, Kamis (16/4).(*)

Banjir Bandang Landa Aceh Tengah

Medanoke.com – Takengon, Ditengah hujan lebat, Kampung Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Rabu (13/5/2020) sore, tersapu banjir bandang. Bahkan, mobil-mobil yang saat itu sedang diparkiran ikut terseret arus banjir dan material lumpur.

Satu unit mobil milik Kepala Desa Paya Tumpi Idrus Syahputra terseret air dan material lumpur yang bercampur batu dan kayu. Tak hanya itu, satu unit mobil lainnya hanyut terbawa material lumpur sejauh lebih kurang 30 meter.

“Mobil Reje (Kades) lengket ke pagar akibat diterjang longsor. Kalau tidak tersandar di pagar, ya bakal sama hanyut seperti mobil kijang kapsul yang sempat parkir di depan rumah Reje tadi,” ucap Sri Waluyo, warga di Kampung Paya Tumpi.

Makmur Jaya, menyaksikan satu unit mobil Toyota Avanza sudah berada di jurang akibat dibawa material banjir bandang. “Tadi di atas ada mobil yang terseret ke jurang, yang punya warga sini,” kata Makmur. Berdasarkan pantauan Kompas.com, puluhan rumah warga di Kampung itu terdampak banjir bandang. Berdasarkan keterangan warga, banjir terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, saat mayoritas warga sedang berada di dalam rumah.

Waluyo mengatakan, saat hujan deras, dia mendengar suara dentuman yang tidak jauh dari rumahnya. Tidak lama setelah itu, dia keluar rumah dan mengecek sumber suara dentuman keras itu. Saat itu, Waluyo melihat empat unit rumah tetangganya sudah dimasuki lumpur. “Diduga parit di depan rumah Reje tersumbat, tidak mampu menampung air, jadi rumah Reje terkena dampak,” kata Sri Waluyo saat ditemui di lokasi kejadian. Saat ini warga berusaha membersihkan material lumpur yang dibawa banjir bandang. Sebagian warga juga mengevakuasi mobil yang terseret arus banjir bandang. Akibat banjir ini, Jalan Takengon-Bireuen yang berada tidak jauh dari desa itu tidak dapat dilalui kendaraan.(*)

Terseret Ketika Pulang Kerja

Medanoke.com – Deliserdang, Salah seorang pemuda asal Desa Rumah Gerat, hilang terseret banjir bandang yang menerjang kawasan bantaran sungai di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Selasa (14/4/2020) sore sekitar pukul 16.00 WIB.

Korban diketahui bernama lengkap Roy Perangin Angin, 25, buruh PT Liu Rekanan dari PT WIKA dalam pengerjaan jembatan di Proyek Bendungan Lau Sememe.

Menurut warga, Merry, korban terseret arus deras yang tiba tiba menerjang ketika hendak pulang dari pekerjaan membangun jembatan bersama rekannya menyeberangi sungai . “Hujan digunung di Hulu dan meluap menerjang korban dan temannya terseret arus banjir bandang. Warga begitu mengetahui langsung melakukan pencarian. Tapi korban belum ditemukan sementara rekannya berhasil diselamatkan dan dirawat di RS Sembiring saat ini” ujar Merry.

Bahkan menurut info pemadam kebakaran dari instagramnya jumlah korban tidak hanya satu namun belum bisa dipastikan berapa jumlahnya, pihaknya hingga saat ini masih melakukan pencarian.

Petugas gabungan dan Tim SAR sudah berada di lokasi untuk mengevakuasi korban namun korban masih belum ditemukan.

Hingga, Selasa malam sekitar pukul 20.15 WIB, air Sungai Simeme dikabarkan masih meluap dan belum surut.

Sementara, Kalak BPBD Deliserdang Zainal Hutagalung belum memberikan penjelasan terkait kejadian banjir bandang ini.(*)