PEMATANG SIANTAR – medanoke.com, Kota Pematang Siantar belum 100 persen aman dari yang namanya juru parkir (Jukir) liar. Hal ini terlihat saat rombongan wisata Anak-anak Taman Kanak-kanak (TK) Kembang Melati, Desa Sukarame Baru, Kecamatan Kualu Hulu, Aek Kanopan, Kabupaten Labuhan Batu Utara, melakukan kunjungan wisata ke Kebun Binatang, Pematang Siantar, Rabu (14/06/2023).
Saat melakukan kunjungan wisata ke Kebun Binatang Pematang Siantar, rombongan bus pariwisata yang ditumpangi anak-anak TK Kembang Melati, Desa Sukarame Baru, Kecamatan Kualu Hulu, Aek Kanopan, Kabupaten Labuhan Batu Utara, ketika hendak pulang dimintai membayar uang parkir Rp 50 ribu.
Parahnya lagi, pria yang memakai celana pendek warna hitam dan memakai baju kaos warna putih itu memaksa pihak rombongan bus pariwisata yang berisikan anak-anak TK itu harus membayar uang parkir Rp 50 ribu. Saat pihak rombongan yang diwakili gurunya memberikan uang parkir Rp 10 ribu, pria tersebut tetap memaksakan harus membayar uang parkir Rp 50 ribu.
“Tidak bisa bayar Rp 10 ribu dan harus bayar Rp 50 ribu,” ujar pria tersebut sambil menunggu didepan bus pariwisata yang ditumpangi anak-anak TK itu.
Ketika dimintai karcis parkir, pria tersebut tidak bisa memberikan tiket parkirnya dan tetap memaksakan harus membayar uang parkir Rp 50 ribu. Tidak menginginkan sesuatu hal terjadi, pihak sekolah TK Kembang Melati yang diwakili gurunya pun memberikan uang parkir Rp 50 ribu kepada pria tersebut.
“Disuruh bayar uang parkir Rp 50 ribu dan tidak bisa kurang,” ujar Ibu Cory.
Jhonson Siahaan, salah seorang orang tua siswa TK Kembang Melati yang ikut dalam rombongan mengaku, kesal dengan ulah jukir liar di Pematang Siantar yang melakukan pungutan liar (pungli).
“Mana bisa dipaksakan harus bayar Rp 50 ribu. Kalau memang ada tiket parkirnya, ya kita bayar tapi kalau tidak ada tiket parkirnya itu pungli,” ujarnya dengan kesal.
Tak hanya itu, pungli juga terjadi di tengah kota tak jauh dari R, salah satu swalayan di Kota Pematang Siantar. Saat rombongan sedang istirahat sejenak melihat Kota Pematang Siantar, seorang pria memakai celana pendek dan kaki yang bertato juga meminta uang parkir.
Tidak terima diminta uang parkir, pihak sekolah pun tetap bersikukuh tidak memberikan uang parkir. Tak diberikan uang parkir, pria yang menggunakan celana pendek dan kaki bertato itu pun berlalu pergi sambil berbicara sendiri.
Sementara itu, Kapolres Pematang Siantar, AKBP Fernando SH SIK yang dikonfirmasi perihal jukir liar mengatakan, akan mengeceknya. “Besok kita cek ke lapangan,” jawabnya singkat via WhatsApp (WA), saat dihubungi. (Jhonson Siahaan)