MEDAN-medanoke.com, Forum Pelestarian Budaya Daerah (FPBD) Provinsi Sumatera Utara & Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Diknas Sumut), menggelar workshop penulisan Cerita Rakyat pada Senin hingga Selasa 18-19 Desember 2023, di Hotel Pancur Gading Deli Serdang.
Ketua FPBD Provinsi Sumatera Utara, Datuq Adil Freddy Haberham SE kepada wartawan, Rabu (13/23/23) mengutarakan workhsop untuk menulis cerita rakyat yang diikuti 34 Guru Bahasa Indoneaia dan Guru Sejarah dari 34 Kabupaten/ Kota di Sumut dan akan dibuka Pj Gunernur Sumatera Utara.
“Setiap.kabupaten kota ada cerita rakyatnya. Teknik mengumpulkan data dan cara menulis cerita rakyat dari 34 kabupaten kota ini, akan diterbitkan dalam 3 buku di 3 bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah masing-masing asal cerita dan dalam Bahasa Inggris. Kemudian buku cerita rakyat ini akan kita bagilan ke konsul negara negara sahabat maupun ke keduataan-kedutaan,” kata Datuq Adil didampingi Yusmiati Bendahara, Harun Al Rasyid Ketua Panitia dan Angel Sisilia Pane Sekretaris Panitia, usai audensi dengan Kepala Diknas Sumut, Asren Nasution di Medan.
Atas permohonan kerjasama dalam.workshop tersebut, Kadisdiknas Sumatera Utara, Arsen Nasution, merespon positif ide yang ditawarkan oleh FPBD Sumut.
“Kita sukseskan acara ini agar guru-guru tersebut mampu menilis cerita rakyat daerah. Dan akan kita bantu program acara ini seceatnya dan ini penting. Pak Pj Gubsu kita minta untuk membukanya,” sebut Arsen.
Rencanany, buku-buku cerita rakyat yang akan dihasilkan selanjutnya kemudian dijadikan sebagai buku wajib muatan lokal (mulok) untuk sekolah-sekolah tingkat SMP, SMA maupun SMK.
“Seperti cerita-cerita rakyat dari Mandailing Natal, Nias, Langkat, Tanah Karo serta daerah lainya akan kita bukukan. Dan buku cerita rakyat ini juga nantinya akan bisa jadi oleh- oleh Pak Gubernur,” ujatlr Arsen. “Ya biar jadi buah tangan Gubernur,” ujar Datuq Adil menimpali.
“Kita pacu pada tahun ajaran baru, buku cerita rakyat ini akan jadi muatan lokal. Dalam rapat selanjutnya akan kita masukan buku ini jadi pegangan. Dinas Pendidikan Sumut akan tindak lanjut tentang kontennya dan seterusnya akan kita jadikan perlombaan cerita rakyat dan kita akan perlombakan karena ada penghargan disitu. Hasil produk lembaga ini akan kita lanjutkan secara berkesinambungan,” urai Asren.
Mendengar respon positif dan didukung penuh Diknas Sumut, Ketua FPBD SU, Datuq Adil Haberham bertambah semangat menggelar workshop penulisan cerita rakyat tersebut. Apalagi Arsen mengatakan akan mengirimkan peserta guru-guru sekolah dari kabupaten kota untuk mengikutinya. “Terima kasih atensi Pak Arsen Kepala Dinas Pendidikan Sumut sehingga menjadikan kami betambah semangat. Inilah sumbangsih kami untuk dunia pendidikan di Sumatera Utara,” ujar Datuq Adil.
Sementara Ketua Panitia, Harun Al Rasyid menginformasikan bahwa pelatihan tersebut tidak dikutip biaya. Penginapan ditanggung panitia. Cerita rakyat yang dihasilkan dari workshop akan dibukukan. “Jumlah peserta workshop sekira 60 sampai 70 orang. Workshop akan diisi narasumber yaitu Kepala Badan Kesbangpol Sumut dan Ketua Dewan Pelaksana FPBD SU. Dan sebagai instruktur adalah Prof Dr Robert Sibarani serta Drs Harun Al Rasyid.
Terakhir Arsen Nasution mengatakan bahwa senjak menjabat Kepala Dinas pada Agustus 2023 sampai Desember 2023, baru FPBD SU, satu lembaga yang audeni menawarkan program kerja & workshop seperti ini.
“Saya akan tindak lanjuti ide ini. Untuk membesarkan organisasi lewat workhshop kemudian mencetak 6.000 buku adalah hal yang kecil. Tapi ini bukan bisnis, ini sesungguhnya adalah hasil olahan forum untuk ditindaklanjuti,” pungkasnya. (aSp)