Medan – Medanoke.com,
KTV Electra penuh kisah kriminalitas. Selain bos dibui setelah sempat buron karena Narkoba, lokasi ajeb-ajeb di Kompleks CBD Polonia, Medan itu diduga menjadi ajang keributan dan perkelahian (tawuran) antar kelompok) pengunjung, yang kebayakan anak anak baru gede, seperti Sabtu (30/7) dinihari hari. selain itu Yekyong alias YY (59) ownerñya juga diperiksa di Poldasu karena perkara penipuan & penggelapan.
Paska ditangkap di KTV Electra pada Agustus 2019, Direktur KTV Electra, Sugianto alias Aliang (33) pun disidang di Pengadilan Negeri (PN) Medan. Warga Jalan Sutrisno Nomor 78 C Kelurahan Kota Matsum III Kecamatan Medan Kota itu didakwa menyimpan beragam jenis Narkoba.
Mulai dari 14 butir pil ekstasi logo Mahkota, 9 butir pil Happy Five (H5), hingga serbuk Ketamin seberat 1,36 Gram. Pada November 2019, Aliang dituntut melanggar Pasal 112 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Namun untuk menghindari hukuman kurungan badan, terpidana melarikan diri dan baru berhasil diamankan Tim Tabur (tangkap buronan) Kejagung pada 18 Juli 2022 lalu.
Nah, seiring sang bos berkasus Narkoba, KTV Electra pun dilaporkan kerap menuai peristiwa kerusuhan. Saking sering rusuh, sepasukan dari Polisi Militer bahkan merazia tempat hiburan itu. Itu terjadi Juli 2021. Pun dirazia tentara, tempat hiburan itu seperti menyimpan bara. Kerusuhan demi kerusuhan acap terjadi di sana.
Laporan kerusuhan teranyar terjadi pada Sabtu dini hari 30 Juli 2022. Malam buta 3 hari lalu itu tawuran kembali dilaporkan pecah di Electra. Dua kelompok pemuda dari Starban dan Sarirejo bentrok di lokasi ajojing malam itu. Dua kelompok pemuda itu sebelumnya diketahui berstatus tamu di Electra. Lalu kok bentrok?
Belum diketahui soal motif keributan. Tapi info belum terkonfirmasi menyebut, seorang warga bernama Fahmi (20), warga Jalan Teratai, Gang Mulia, Medan, dilaporkan menjadi korban bentrok tersebut. Dia yang mengalami luka bacok, dini hari itu dilarikan ke RS Mitra Sejati, tak jauh dari lokasi KTV Electra. Kabar dari lokasi peristiwa menyebut, belakangan ini tamu KTV Electra bebas membawa senjata tajam. Atas laporan indikasi kerusuhan sering terjadi di KTV Electra, hingga kemarin (1/8) Kepala Seksi Hiburan Dinas Pariwisata Medan, Baginda Uno, belum menjawab konfirmasi wartawan Anda. Pertanyaan yang diajukan lewat pesan WhatsApp belum juga dibacanya. (aSp)