Kemensos

Medanoke.com – Jakarta, Bantuan Sosial Tunai (BST), akan segera dicairkan kembali pada bulan ini. Dana sebesar Rp 300.000 dapat dicek dengan menuliskan NIK di alamat website resmi

Siapkan KTP dan cek NIK di https://kemensos.go.id/ segera. Pemerintah Indonesia telah memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat guna mengurangi dampak dari pandemi covid-19.

Bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah kepada masyarakat itu terbagi menjadi beberapa bentuk bantuan.

Ada beberapa macam bantuan yang diberikan mulai dari Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Subsidi Gaji (BSU), BLT UMKM hingga Bantuan Sosial Tunai (BST)

Dengan adanya bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah dapat membantu kehidupan masyarakat di tengah pandemi.

Salah satu bantuan yang diberikan oleh pemerintah yaitu Bantuan Sosial Tunai (BST).

Para penerima BLT dan BST menunggu update kapan pencairan berikutnya akan direalisasikan oleh pemerintah

Bantuan Sosial Tunai (BST) akan direncanakan cair pada bulan Desember dan hanya diperuntukan bagi keluarga yang terdaftar Program Keluarga Harapan (PKH).

Untuk mengetahui apakah dana BST anda sudah turun atau belum caranya cukup mudah.

Jika anda telah memegang kartu PKH bisa mengeceknya di laman https://kemensos.go.id/ supaya mengetahui status BST anda.

Sistem akan mencocokan ID dan Nama yang diinput dan membandingkan antara nama yang diinput dengan nama yang ada dalam database Kemensos. (red)

Medanoke.com – Jakarta, Bocah NF di Sawah Besar, Jakarta Besar, mengalami kekerasan seksual oleh 3 orang dewasa. Ketiganya itu adalah dua orang pamannya dan satu orang pacarnya, hal ini diungkapkan Kementerian Sosial (Kemensos).

“NF ini juga korban kekerasan seksual juga, ada 3 orang, di antaranya dua pamannya satu pacarnya, pacarnya sudah dewasa,” kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI Harry Hikmat saat dihubungi, Kamis (14/5/2020).

Harry mengatakan salah satu pamannya, berinisial R, bahkan sempat berhubungan badan sebanyak 3 kali dengan NF. NF bahkan mendapat ancaman dari pamannya itu.

“Pamannya itu waktu berhubungan sampai 3 kali itu, (korban NF) diancam oleh R (paman dari NF). Kalau nggak mau dengan R nanti video disebarluaskan,” ucapnya.

Pihaknya sempat mengalami kesulitan menggali fakta tersebut dari NF yang sedang dalam kondisi tertekan. Kasus kekerasan seksual terhadap NF ini juga mengungkap fakta bahwa pembunuhan yang dilakukan NF adalah gambaran kekesalannya akan situasi yang dia hadapi saat itu.

“Tidak mustahil juga ada hubungan juga dengan kondisi dia yang tertekan. (Karena) bingung jelasin ke siapa, mengadu ke siapa, akhirnya dia luapkan kemarahan itu ke seorang bayi balita yang terdekat di lingkungan ya dialah anak kecil itu yang balita. Nalarnya seperti itu,” ujar Harry.

Seperti diketahui, pembunuhan tersebut dilakukan NF pada Kamis (5/3) sore di rumahnya di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Korban yang merupakan teman dari adik pelaku tiba-tiba dipanggil oleh pelaku ke rumahnya.

Korban kemudian diminta mengambil mainan di dalam bak mandi. Namun korban kemudian ditenggelamkan ke dalam bak mandi hingga tewas.

Setelah itu, N kemudian mengangkat jenazah korban. Dia menyembunyikan jasad korban di dalam lemarinya.

Hingga akhirnya, pada Jumat (6/3), N menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari. Di sana, dia mengaku telah membunuh seorang anak dan menyimpan mayatnya di lemari.

Polsek Taman Sari kemudian berkoordinasi dengan Polsek Sawah Besar. Polisi lalu menggeledah rumah NF dan benar saja, ditemukan mayat korban di dalam lemari pakaian.

Dari proses penggeledahan ini, polisi menemukan sejumlah gambar kartun yang digambar oleh pelaku. Beberapa tokoh yang digambar, yakni Slenderman hingga gambar-gambar dan tulisan yang menggambarkan penyiksaan.(*)