keracunan

MEDANOKE – Medan, Sejumlah anak panti asuhan Yayasan Penyantunan Yatim Piatu Aceh Sepakat Darul Aitam Medan yang berada di Jalan Medan Area Selatan Kecamatan Medan Area keracunan makanan donasi, Sabtu (8/1/2022).

Seorang anak yang berinisal M menjadi korban keracunan makanan donasi, dirinya mengatakan saat malam hari sebelum peristiwa itu terjadi, bersama kawannya 14 orang mengkonsumsi makanan pemberian dari orang.

“Malam itu kami ada makan kebab, jus terong belanda dan teh boba gitu bang,” ucapnya kepada wartawan.

Anak usia 14 tahun itu menjelaskan, setelah mengkonsumsi makanan tersebut, dirinya tidak merasakan sesuatu di dalam perutnya. Namun dari salah satu makanan yang dimakannya, M merasakan ada yang aneh di dalam makanan tersebut.

“Pas pagi tadi, kepala pusing terus perut sakit bang,” sambungnya.

Dr Devirinawati selaku Plh Kepala Puskemesmas Medan Area mengatakan, belum mengetahui penyebab keracunan yang melanda anak-anak. Akhirnya pihak puskemesmas mengambil langkah awal dengan memberi vitamin pada korban.

“Nanti akan tetap kita pantau, jika sudah stabil, kita perbolehkan pulang,” pungkas Devirinawati. (Jeng)

MEDANOKE – Medan, Sejumlah anak panti asuhan keracunan makanan, dan 15 orang dilarikan ke Puskesmas Medan Area setelah mengalami mual dan muntah-muntah. Sabtu, (8/1/2022).

Dr Devirinawati selaku Plh Kepala Puskemesmas Medan Area mengatakan, pihaknya menerima laporan anak-anak panti asuhan Yayasan Penyantunan Yatim Piatu Aceh Sepakat Darul Aitam Medan, yang berada di Jalan Medan Area Selatan, Kecamatan Medan Area, kurang lebih pukul 10.00 WIB.

“Tadi pagi sekitar pukul 10 pagi, semuanya reaksi muntah – muntah,” ujarnya kepada wartawan.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, dari 15 orang, 14 masih anak – anak dengan usia mulai 3 tahun hingga 17 tahun. Sedangkan 1 lagi merupakan orangtua siswa yang berusia 31 tahun. Devrinawati belum mengetahui apa penyebab bisa terjadi keracunan.

“Sampai saat ini kami belum mengetahui apa penyebabnya, nanti sampel makanan akan diperiksa ke Dinas Kesehatan Kota Medan,” ungkapnya.

Karena belum mengetahui penyebab keracunan yang melanda anak-anak, pihak puskemesmas mengambil langkah awal dengan memberi vitamin pada korban.

Sampai saat ini, tampak saluran infus melekat pada tangan korban yang terbaring lemah di atas kasur. Selain itu terlihat juga anak-anak dengan wajah pucat dan lemas usai mengeluarkan isi dalam perutnya.

“Nanti akan tetap kita pantau, jika sudah stabil, kita perbolehkan pulang,” pungkas Devirinawati. (Jeng)