www.medanoke.com- MEDAN, Ketua Yayasan Pendidikan Ani Idrus H Tribuana Said MDS diwakili dr Hj Rayati Syafrin mengimbau kepada para sarjana baru lulusan STIK-P agar tidak cepat berpuas diri dengan capaiannya sebagai sarjana Ilmu Komunikasi.“Dalam hal ini kita perlu mengingatkan bila Ilmu Komunikasi terus berkembang. Dan seperti Presiden Prabowo Subianto mengingatkan Bangsa Indonesia, capaian pembangunan nasional masih belum apa-apa,” kata Rayati Syafrin dalam Wisuda Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” (STIK-P) Medan angkatan XXXIII di Hotel Mercure Medan, Sabtu (9/11).
Dikatakan, para wisudawan dan wisudawati STIK-P mempunyai dua pilihan yaitu memiliki bekerja sebagai profesional awal, atau melanjutkan pendidikan mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Tujuannya adalah dengan kemampuan lebih yang dapat dicapai oleh lulusan STIK-P bisa lebih berprestasi dalam memberi manfaat dan kemaslahatan di tengah masyarakat.
“Dalam konteks ini, perkenankan saya mengimbau kepada wisudawan/wati STIK-P yang terbilang masih muda, kiranya mereka dapat menyambung pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi,” pintanya.
Diakui sekalipun institusi pendidikan STIK-P terbilang kecil namun yang jauh lebih penting adalah kualitas pendidikannya. Proses belajar mengajarnya, tidak boleh kalah dengan kampus-kampus mentereng di Kota Medan maupun kota-kota besar lainnya.
“Sehingga para lulusan STIK-P benar-benar memiliki kemampuan dan boleh diadu ilmunya, cukup mempuni, dan berkompeten di bidang jurusannya masing-masing,” tegasnya lagi. “Semoga para alumni STIK-P Medan, bersama ratusan alumni lainnya, dapat berkontribusi menjunjung tinggi nama baik almamater STIK-P di tengah masyarakat,” tut
ur Kepala LLDIKTI Wilayah I, Prof Drs Syaiful Anwar Matondang MA PhD diwakili Narahubung Hukum dan Kepegawaian LLDIKTI I Heriyanto, SSos, MSi, mengatakan untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah I Sumatera yang berjumlah kurang lebih 193 perguruan tinggi swasta, sesuai Permenristek No 53 Tahun 2023 tentang penjaminan mutu, LLDIKTI Wilayah I akan tetap melaksanakan pemantauan terhadap akreditasi institusi dan akrediktasi prodi serta evaluasi penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan pembinaan ketenagaan PTS.
“Untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi diharapkan STIK-P Medan dapat membentuk bagan yang khusus mengelola tentang SPMI dan membuka diri dengan meningkatkan kerja sama dengan sejumlah perusahaan baik pemerintah maupun swasta dalam rangka peningkatan mutu lulusannya yang selama ini sudan baik menjadi lebih baik,” terangnya. “Dan dapat melaksanakan kebijakan pemerintah tentang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dan mendorong Perguruan Tinggi Swasta membentuk Satgas Pencegahan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) yang merupakan suatu perwujudan perlindungan mahasiswa terhadap anti toleransi, kekerasan seksual, perundungan, korupsi, dan narkoba,” tegasnya lagi.
Lanjutnya, keberhasilan STIK-P dalam melahirkan sarjana yang memiliki kemampuan di dalam ilmu pengetahuan dan keterampilan, tidak terlepas dari peran bapak ibu unsur pimpinan, tenagan pengajar di STIK-P dan civitas akademikanya.“Mudah-mudahan ke depan STIK-P Medan tambah jaya dan semakin maju sehingga dapat bersaing dengan perguruan tinggi swasta di lingkungan LLDIKTI wilayah I Sumatera Utara,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua STIK-P Medan, Dr H Sakhyan Asmara MSP mengatakan pada acara wisuda ini, STIK-P melantik 24 sarjana S-1. Dengan demikian, maka jumlah lulusan sarjana STIK-P hingga saat ini berjumlah 950 sarjana komunikasi.
“Untuk itu, keluarga besar STIK-P bersyukur karena terus melahirkan sarjana baru yang diharapkan dapat memberi kontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara, khususnya dalam dunia komunikasi,” harap Sakhyan.
Pada wisuda kali ini, kata Sakhyan, terdapat tiga orang yang memiliki prestasi terbaik yakni Haravikana Ansita Kaban, konsentrasi Public Relations (IPK 3, 87), Andi Sekar Erlangga, konsentrasi Broadcasting (IPK 3,87), dan Jihan Faliq Azis, konsentrasi Broadcasting (IPK 3,85). Dijelaskan, beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia menyaksikan sumpah Presiden dan Wakil Presiden pada Sidang MPR 20 Oktober lalu. Didengarkan pidato Presiden Prabowo begitu berapi-api dan menyentuh kepada kepentingan lapisan bawah. “Sangat terasa dalam pidato itu, perhatian Presiden Prabowo kepada nasib rakyat. Untuk itu, dengan kepemimpinan yang baru ini, kita berharap akan membuka peluang lapangan pekerjaan yang semakin luas bagi para pencari kerja khususnya sarjana baru STIK-P,” tegasnya.
“Untuk itu semua, kami berharap kepada lulusan komunikasi, khususnya alumni STIK-P, untuk terus meningkatkan kualitas diri agar dapar memainkan peran sebagai ujung tombak dalam membangun komunikasi di Indonesia,” tukasnya. (aSp/ rel)