Skip to content
Agustus 21, 2025
  • Home
  • Business
  • Sports
  • Stories
  • Lifestyle
  • WORLD
  • Health
  • #6755 (tanpa judul)
  • Privacy Policy

www.medanoke.com

Informasi Terkini Jempolan

Primary Menu
  • Home
  • Business
  • Sports
  • Stories
  • Lifestyle
  • WORLD
  • Health
  • #6755 (tanpa judul)
  • Privacy Policy
Live
  • Home
  • Latest
  • Misteri 57 Ton Emas Bung Karno di Bank Swiss
  • Budaya
  • Internasional
  • Latest
  • Medan
  • Medan
  • Nasional
  • Religius
  • Sejarah
  • Sosial

Misteri 57 Ton Emas Bung Karno di Bank Swiss

redaksi Juli 4, 2023

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru)Reddit
  • Lagi
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru)X
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)Cetak
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru)Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)LinkedIn
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru)X
  • Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)Pinterest
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)Telegram
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)WhatsApp

Jakarta-medanoke.com, Harta peninggalan mantan Presiden pertama Indonesia, Soekarno masih menjadi misteri. Hingga kini belum terungkap keberadaannya dan ditemukan.

Ada yang menyebut bahwa Soekarno mewariskan kekayaan Kerajaan Mataram kuno. Ada pula yang menyebut Presiden RI Ke-1 itu menyimpan dana revolusi senilai Rp 55 triliun.

Namun informasi yang sering terdengar adalah kepemilikan Soekarno atas batangan emas. Disebutkan, Soekarno memiliki 57 ton emas yang disimpan di Bank Swiss, setelah dipinjamkan Soekarno ke Presiden John F. Kennedy pada 1963 untuk pembangunan Amerika Serikat.

Berbagai kisah sering terdengar dan kadang disampaikan secara lintas generasi, sehingga terlanjur mengakar. Banuak juga orang yang berburu harta tersebut. Mereka percaya jika seluruh harta itu dikumpulkan, maka dapat melunasi utang negara. Tak heran, berbagai cara pun dilakukan untuk mencari lokasi harta. Ada pula yang memanfaatkan jasa dukun.

Namun, seluruh upaya pemburuan harta itu sampai sekarang tidak membuahkan hasil. Artinya, ada dua kemungkinan: harta tersebut memang benar tidak ada atau tersimpan di lokasi tertentu. Namun, mengacu pada data-data sejarah, tampaknya Soekarno tidak memiliki harta sebanyak itu.

Fakta sejarah memaparkan bahwa selama menjadi Presiden Soekarno hidup kesulitan. Hal ini diungkap oleh Soekarno sendiri dalam wawancaranya kepada jurnalis AS, Cindy Adams.

Soekarno menyebut kalau gajinya selama jadi presiden hanya US$ 220. Dia pun tidak memiliki rumah dan tanah. Karenanya, wajar apabila dia hidup dari istana ke istana yang dimiliki negara.

Bahkan, tutur Soekarno, dia pernah dibelikan piyama oleh duta besar saat kunjungan ke luar negeri. Duta besar itu merasa kasihan karena Sukarno memakai baju tidur yang sudah robek.

“Adakah Kepala Negara yang melarat seperti aku dan sering meminjam-minjam dari ajudannya?,” kata Sukarno kepada Cindy Adams dalam Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1964).

Putra pertama Soekarno, Guntur Soekarnoputra, membenarkan pernyataan ayahnya itu. Dalam kolom opini di Media Indonesia (26 September 2020), Guntur menyebut kalau Soekarno, sejak sebelum sampai jadi presiden, kantongnya selalu tipis. Tak heran kalau dia kerap meminjam uang kepada sahabatnya sejak zaman pergerakan, salah satunya Agoes Moesin Dasaad.

“Sebagai presiden, Bung Karno adalah presiden yang paling miskin di dunia ini. Ia tidak punya tanah, tidak punya rumah, apalagi logam-logam mulia seperti yang digembar-gemborkan orang selama ini,” kata Guntur.

Masih mengutip wawancara dengan Cindy Adams, saking miskinnya, Soekarno bahkan pernah hampir diberi gedung secara patungan oleh rakyat. Namun, diamenolak dengan alasan tidak ingin merepotkan.

Sejarawan Indonesia, Ong Hok Ham, juga membantah rumor harta segunung Sukarno. Lewat Kuasa dan Negara (1983), Ong mematahkan cerita itu dan memberi fakta sejarah sesungguhnya. Salah satunya terkait cerita Soekarno mewarisi kekayaan kerajaan Mataram Islam.

Kata Ong, tidak mungkin ada seseorang mewarisi harta dari kerajaan kuno. Apalagi mewariskan batangan emas. Masalahnya, harta kerajaan kuno tidak sebesar yang dibayangkan. Mataram Islam saja saat masih eksis punya utang kepada VOC.

Jika benar punya kekayaan banyak, harusnya kerajaan itu membayar utangnya. Sedangkan, jika memang harta itu benar bisa diwariskan, bagaimana proses pewarisannya?

Ong juga menyebut kalau kisah harta Sukarno sebenarnya bisa dipatahkan dengan argumen sederhana: jika punya emas, seharusnya Soekarno tidak melarat hingga akhir hayatnya. Berarti, cerita harta karun Presiden Pertama Indonesia yang selama ini dipercaya itu mengandung kesalahan.
(aSp/Ist)

About Author

redaksi

jurnalistik yang jujur anti hoax & Fitnah, Berimbang & tepat sasaran menuju Era informasi damai dengan Solusi

See author's posts

    Menyukai ini:

    Suka Memuat...
    Tags: 57 Ton Emas Bank Swiss Bung Karno history Misteri

    Continue Reading

    Previous: Terkait Penyanderaan Pilot Susi Air, Jokowi Akan Terus Bernegosiasi Dengan OPM
    Next: Suku Tertua di Nusantara, Yang Pernah Ada & Yang Masih Ada

    Related Stories

    Curi Sendal, Hakim PN Medan Vonis 1,5 tahun Penjara
    • Hukum
    • Medan
    • Pengadilan Negeri

    Curi Sendal, Hakim PN Medan Vonis 1,5 tahun Penjara

    Agustus 1, 2025
    Fundamental Operasional Menguat, PGN Optimis Raih Margin Positif Berkelanjutan ke Depan
    • Nasional

    Fundamental Operasional Menguat, PGN Optimis Raih Margin Positif Berkelanjutan ke Depan

    Juli 25, 2025
    Proyek Drainase APBD 2023 di Jalan Air Bersih Tak Rampung, LP3 Kota Medan Minta KPK dan APH Segera Periksa
    • KORUPSI
    • Medan

    Proyek Drainase APBD 2023 di Jalan Air Bersih Tak Rampung, LP3 Kota Medan Minta KPK dan APH Segera Periksa

    Juli 20, 2025

    Trending News

    Merasa Tertekan, YNSL Mengadu ke OJK Sumut. Ada Yang Mengaku Dari Bareskrim, BI dan Bank HSBC 1

    Merasa Tertekan, YNSL Mengadu ke OJK Sumut. Ada Yang Mengaku Dari Bareskrim, BI dan Bank HSBC

    Agustus 8, 2025
    Personil PJR Ditlantas Polda Sumut Bantu Korban Truk Timpa Mobil di Tol Kutepat 2

    Personil PJR Ditlantas Polda Sumut Bantu Korban Truk Timpa Mobil di Tol Kutepat

    Agustus 8, 2025
    Warga Jl. Young Panah Hijau Gg. Bali Ujung : Tidak ada Solusi, Jalan Kami Masih Rusak dan Sampah Masih Berserakan 3

    Warga Jl. Young Panah Hijau Gg. Bali Ujung : Tidak ada Solusi, Jalan Kami Masih Rusak dan Sampah Masih Berserakan

    Agustus 7, 2025
    Kepala Desa Akui Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi Rp. 1,7 Miliar : Memangnya Ada Apa, Apa Ada yang Salah? 4

    Kepala Desa Akui Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi Rp. 1,7 Miliar : Memangnya Ada Apa, Apa Ada yang Salah?

    Agustus 7, 2025
    Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Ajak Kalangan Pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan Jauhi Narkoba Dan Ajarkan Etika Hukum Dalam Media Sosial 5

    Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Ajak Kalangan Pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan Jauhi Narkoba Dan Ajarkan Etika Hukum Dalam Media Sosial

    Agustus 5, 2025

    You may have missed

    Merasa Tertekan, YNSL Mengadu ke OJK Sumut. Ada Yang Mengaku Dari Bareskrim, BI dan Bank HSBC
    • Kriminalitas
    • OJK
    • POLRI

    Merasa Tertekan, YNSL Mengadu ke OJK Sumut. Ada Yang Mengaku Dari Bareskrim, BI dan Bank HSBC

    Agustus 8, 2025
    Personil PJR Ditlantas Polda Sumut Bantu Korban Truk Timpa Mobil di Tol Kutepat
    • Lakalantas

    Personil PJR Ditlantas Polda Sumut Bantu Korban Truk Timpa Mobil di Tol Kutepat

    Agustus 8, 2025
    Warga Jl. Young Panah Hijau Gg. Bali Ujung : Tidak ada Solusi, Jalan Kami Masih Rusak dan Sampah Masih Berserakan
    • Pemko Medan

    Warga Jl. Young Panah Hijau Gg. Bali Ujung : Tidak ada Solusi, Jalan Kami Masih Rusak dan Sampah Masih Berserakan

    Agustus 7, 2025
    Kepala Desa Akui Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi Rp. 1,7 Miliar : Memangnya Ada Apa, Apa Ada yang Salah?
    • Hukum

    Kepala Desa Akui Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi Rp. 1,7 Miliar : Memangnya Ada Apa, Apa Ada yang Salah?

    Agustus 7, 2025
    PT MEDIA CAHAYA BANGSA | MoreNews by AF themes.
    %d