Suprianto, saat melakukan pemeriksaan terhadap ternak sapi miliknya di kandan miliknya yang terletak di Jalan Pertahanan, Pasar II, Patumbak. (Jhonson Siahaan)
www.medanoke.com – MEDAN | Pemuda yang satu ini, Suprianto (26), warga Desa Pulau Sejuk, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara/Jalan Pertahanan, Pasar II, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang ini, tergolong sukses. Sebab, diusia yang masih 26 tahun dan masih berstatus mahasiswi Fakultas Pertanian di salah satu universitas ternama di Sumatera Utara (Sumut), sudah memiliki tiga lokasi peternakan sapi di Sumatera Utara.
Saat ditemui awak media ini di peternakan sapi miliknya yang terletak di Jalan Pertahanan, Pasar II Patumbak, terlihat Suprianto yang akrab disapa Supri ini sedang mengurus usaha ternak sapi miliknya. Suprianto atau yang akrab disapa Supri ini terlihat biasa-biasa saja dan tertawa saat memberikan arahan kepada pekerjanya yang ada di ternak sapi miliknya.
Suprianto kepada awak media ini mengatakan, kalau ia sudah memiliki usaha ternak sapi sebanyak tiga lokasi (tiga tempat) di Sumatera Utara. “Ada tiga tempat yakni di Batu Bara, Patumbak dan Binjai,” kata Suprianto.
Tambah mahasiswa Fakultas Pertanian di salah satu universitas ternama di Sumatera Utara ini, kapasitas kandang pertama itu Sistem Breeding di Batu Bara dengan jumlah lebih dari 30 ekor sapi yang dibuat di daerah Desa Pulau Sejuk, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara.
“Untuk kandang penggemukan sapi lokal saya buat di lokasi kandang kedua di perbatasan Deli Serdang dan Kota Medan yakni di Jalan Pertahanan, Desa Patumbak II dan di Binjai. Satu kandang lagi sedang saya rintis,” jelasnya.
Terkait proses pemasaran, sambung Suprianto, untuk anakan sapi ia memproduksi sendiri dan tidak ada membeli anakan dari luar. “Kita produksi indukan dari anakannya sendiri, dimana sapi jantan kita jadikan sapi qurban dan sapi betina kita jadikan indukan,” beber Suprianto.
Suprianto menuturkan, dalam penjualan sapi, ia juga melakukan jual beli sapi di kandang dengan tujuan agar pembeli bisa memilih keinginannya dalam membeli sapi tanpa ada tipu menipu. “Didalam kandang juga kita lakukan jual beli sapi dan tersedia juga jual beli sapi bakalan anakan pedet untuk mitra teman-teman peternak kita,” tegasnya.
Tidak hanya itu, jelas Suprianto, ia juga menyediakan pemotongan sapi rutin dan dagingnya juga disuplay ke pasar (pajak) yang ada di kota-kota, di acara adat-istiadat, di acara partai dan acara lain-lainnya. “Untuk kotoran sapi itu, kita olah menjadi pupuk organik (kompos), baik itu limbah cair ataupun limbah padat,” ucapnya.
Ditanyai mengenai proses pemeliharaan sapi, Suprianto mengatakan, ia memakai proses pemeliharaan sesuai dengan SOP yang diterapkan mulai dari pakan, kebersihan kandang, dan kesehatan ternak sapi. “Saya masih tahap merintis usaha ternak sapi ini dan usaha ternak sapi ini masih terbilang baru,” sambung Suprianto.
Suprianto menerangkan, ia awalnya dalam merintis usaha ternak sapi ini sudah melakukan kerja sama dengan perusahaan peternakan sapi potong Feedlot dan sapi impor di PT Indofarm Sukses Makmur. “Semua itu berkat dorongan orang tua dan pemberian Tuhan Yang Maha Esa. Saya hanya menjalankan amanah yang diberikan kepada saya,” ungkapnya. (Jhonson Siahaan)