Medanoke.com – MEDAN, Perlakuan sekonyong-konyong oleh Edy Rahmayadi kepada Khairuddin Aritonang, pelatih dari cabang olahraga biliar Sumatera Utara (Sumut) mendapat jeweran dan marahan di depan umum oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) dan kejadian itu akan masuk ke Polisi Daerah (Polda) Sumut.
“Saya akan membuat laporan ke Polda Sumut, karena dia (Gubsu) sudah melakukan perbuatan tidak menyenangkan dengan cara menjewer dan memarahi saya di depan umum,” ujarnya di Lapangan Cadika, Selasa (28/12).
Khairuddin Aritonang yang akrab disapa Coki bercerita bahwa laporan yang akan dia buat ini atas nama pribadi, bukan mengatasnamakan pengurus provinsi (Pengprov) biliar.
“Saya tidak bawa nama Pengprov biliar. Saya bawa nama pribadi,” tegas Coki.
Lanjut dirinya mengatakan, menjadi pemimpin di Sumut, sikap-sikap arogan itu tidak diperlukan.
“Dia sekarang sudah jadi pemimpin Sumut. Jangan arogan kalau jadi pemimpin,” pungkas Coki.
Saat pensiunan tentara itu tengah pidato kepada atlet Sumut peraih medali PON XX Papua, Edy Rahmayadi menunjuk Coki Aritonang.
“Kamu kenapa tidak tepuk tangan? Kamu dari cabang olahraga apa? Berdiri yang tegak. Sontoloyo,” kata Edy, dalam acara Pemberian Tali Asih Atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Medan pada Senin (27/12).
Edy berkilah bahwa tindakannya menjewer, mempermalukan dan mengusir pelatih biliar Sumut sebagai bentuk sayang, saat pensiunan tentara itu tengah pidato kepada atlet Sumut peraih medali PON XX Papua.
“Jewer sayang,” singkat Edy katakan. (RED)