gubsu

Medanoke.com-Medan, Gubernur Sumut H Edy Rahmayadi membantu ratusan sembako mendukung program sosial Bantuan Sembako Langsung (BSL) yang digagas Tim Safari Ramadhan Forum Wartawan Kejaksaan (Forwaka) Sumut, Jumat (22/4/22).
 
Bantuan ini diterima Ketua Tim Safari Ramadhan Forwaka Sumut Zainul Arifin Siregar di Sekretariat Forwaka Sumut Jalan AH Nasution Medan.
 
 
Zainul Arifin Siregar menyampaikan apresiasi dan terima kasih nya pada Gubsu H Edy Rahmayadi atas program sosial membantu masyarakat kurang mampu.
 
 
Didampingi pengurus, Zainul Arifin menjelaskan, Tim Safari Ramadhan memprogramkan penyaluran Bantuan Sembako Langsung, bantuan ke anak anak Panti Asuhan, bantuan masyarakat Disabilitas, anak yatim dan kaum duafa.
“Kami melaksanakan program bhakti sosial yang sasarannya warga tak mampu. Sejak awal Ramadhan Tim Safari Ramadhan telah menyalurkan BSL dan secara simbolis,” ujarnya.
Selain itu, Tim Safari Ramadhan Forwaka membagikan takjil ke pengguna jalan AH Nasution.
 
 
Tim Safari Ramadhan Forwaka Sumut sebelumnya juga memberikan bantuan dan berbuka puasa bersama dengan Panti Asuhan Al Wasliyah Medan Johor.
Masyarakat mengapresiasi kegiatan Tim Safari Ramadhan Forwaka Sumut bersama Kejati Sumut yang memang dilaksanakan saat menjelang Idul Fitri dan saat kesulitan ekonomi dalam pandemi Covid 19. (aSp)

Medanoke.com- Medan, Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bepemperda) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara (DPRD Provsu), Thomas Dachi SH menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut (Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah) yang gerak cepat atasi kelangkaan minyak goreng (migor) di masyarakat.

Hal itu disampaikan anggota DPRD Sumut asal pemilihan Sumut VIII (meliputi kepulauan Nias) kepada wartawan, Jumat (25/2).

Menurut Thomas, gerak cepat yang dilakukan gubernur dan wakil gubernur akan menjawab keresahan masyarakat selama ini. Serta membuktikan bahwa pemerintah hadir untuk rakyat dalam melayani dan menyahuti kepentingan masyarakat secara utuh.

“Atas nama masyarakat, saya Thomas Dachi menyampaikan terimakasi kepada Gubsu dan Wagubsu yang akan melakukan kegiatan operasi pasar di 33 kabupaten kota. Saya harap, antisipasi kelangkaan migor dapat terjawab,”ungkap politisi Gerindra tersebut.

Thomas menerangkan, dalam rapat koordinasi antisipasi kelangkaan minyak goreng di Sumatera Utara, pihak Pemerintah Sumut, Kepolisian Daerah Sumut (Poldasu) telah bekerjasama dengan produsen minyak goreng. Nantinya, operasi pasar akan berlangsung di 33 Kab/Kota dengan melibatkan bupati maupun walikota.

“Kegiatan operasi pasar akan berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 1 hingga 5 meret 2022, dengan total kuantiti 1.520.000 liter atau 40.000 liter per Kab/Kota,”ungkap komisi A ini.

Selain itu, Thomas juga menerangkan, untuk pembelian minyak goreng dibatasi 2 liter per orang dan khusus bagi UMKM 12 liter atau 1 dus. Dengan aturan, menyertai surat rekomendasi dari dinas yang membidangi perdagangan setempat.

Khusus untuk masyarakat Nias, lanjut Thomas, masing-masing daerah mendapatkan kuantiti sebanyak 40.000 liter, seperti Kabupaten Nias, Nias Barat, Selatan dan Nias Utara. Dengan pendistribusian 8.000 liter perhari.

Namun, dalam kuantiti pendistribusiannya, dirinya tegas meminta agar PTPN Grub dan CP Disperindagsu tidak main-main dalam mendistribusikannya. Karena, kebutuhan itu menyangkut hajat hidup orang banyak.

“DPRD Sumut, khusunya saya akan mengawasi ketat operasi pasar dalam pendistribusian kuantiti migor ke masyarakat Nias. Dan ini saya ingatkan,  jangan main main terhadap pelaksanaannya nanti,”tegas Thomas.(aFm)

Kajatisu dan Gubsu Hadiri Peluncuran Buku “Peranan JPN Mengawal Aset Perkebunan Negara di Sumut”

Medanoke.com -Medan, PTPN III meluncurkan buku tentang, “Peranan Jaksa Pengacara Negara Mengawal Aset Perkebunan Negara di Sumatera Utara” di Aula Elaeis guinensis PTPN III (Persero), Rabu (23/2/2022).

Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara IBN Wiswantanu dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi ikut hadiri kegiatan peluncuran buku tersebut.

Direktur Pelaksana PTPN III (Persero) Ahmad Haslan Saragih menyerahkan langsung buku, kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara IBN Wiswantanu dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.

Edy Rahmayadi mengucapkan terima kasih kepada Kajati Sumut dan tim yang telah berkontribusi menyelamatkan aset Pemprovsu dan BUMN. Seperti pembentukkan Adhyaksa Corner dan Adhyaksa Estate. Gubsu juga menyampaikan apresiasinya berupa kata sambutan dalam buku hasil karya Dr. Prima Idwan Mariza, SH,M.Hum (Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara -Asdatun Kejati Sumut) dan Dr. Christian Orchard Perangin angin, SH, MKn (Karyawan BUMN PTPN III (Persero).

Ikut hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Pelaksana PTPN III (Persero) Ahmad Haslan Saragih, Direktur PTPN IV Sucipto Prayitno, para SEVP PTPN III dan PTPN IV, Kasi Penkum Yos A Tarigan, serta undangan lainnya.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada penulis buku ini yang berhasil menjadikan mimpi besar saya di Sumut dalam bentuk buku “Peranan Jaksa Pengacara Negara Mengawal Aset Perkebunan Negara di Sumatera Utara,” kata IBN Wiswantanu.

Harapan ke depan, lanjut Kajati buku ini bisa jadi referensi bagi Jaksa Pengacara Negara (JPN) dan role model dalam rangka penyelamatan aset di BUMN khususnya perkebunan, sehingga kehadiran institusi Kejaksaan memberi nilai tambah bagi penyelamatan aset dan perlindungan investasi khususnya di BUMN.

Direktur Pelaksana PTPN III (Persero) Ahmad Haslan Saragih juga menyampaikan harapannya, kelak buku ini bisa bermanfaat dan jadi referensi bagi BUMN khususnya perkebunan dalam penyelamatan aset dan perlindungan investasi.

Penulis buku Dr. Prima Idwan Mariza dan Dr. Christian Orchard Perangin angin menyampaikan bahwa penulisan buku tersebut waktunya sangat singkat. “Ide kreatif ini berasal dari Kajati Sumut, oleh Asdatun berkolaborasi dengan Christian yang merealisasikannya,” ujar Orchard Perangin angin dengan mengambil topik tentang penyelamatan aset perkebunan.

“Buku ini terdiri dari 325 halaman + xxviii dengan editor Dr. M Iqbal Asnawi, SH,MH dan dicetak oleh Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia),” kata Christian Orchard Perangin angin.

Pada kesempatan itu, Kajati Sumut IBN Wiswantanu menyerahkan penghargaan kepada Direktur Pelaksana PTPN III (Persero) Ahmad Haslan Saragih, kemudian PTPN III memberikan donasi buku 300 eksemplar kepada Kejati Sumut yang diterima Kajati Sumut IBN Wiswantanu dan donasi buku 100 eksemplar diterima Gubsu Edy Rahmayadi.

Sebelumnya, Kajati Sumut IBN Wiswantanu juga menyerahkan Piagam Penghargaan kepada Dr. Christian Orchard Perangin angin atas Dedikasi dan Inovasi bersama Kejati Sumut dalam Penyelamatan Investasi dan Aset Negara di PTPN III (Persero) tahun 2021.(Mo)

MEDANOKE – Medan, Pasca aksi Gubsu (Gubernur Sumatera Utara) Edy Rahmayadi jewer dan mengusir pelatih biliar, Khoiruddin Aritonang yang akrab di sapa Coki. Karena tidak bertepuk tangan dan tampak tertidur saat orang nomor satu di Sumut berikan kata sambutan. Keduanya saling melapor pada pihak kepolisian.

Dalam memberikan sambutannya dan meminta para atlet untuk meningkatkan prestasi terutama menjelang PON 2024 yang rencananya berada di Sumut dan Aceh; seketika seluruh hadirin bertepuk tangan ketika Gubernur menyampaikan motivasi, namun hal itu tidak dilakukan Coki. Gubsu pun langsung menyuruh Coki untuk naik ke podium.

“Yang pakai kupluk itu siapa? Kenapa enggak tepuk tangan. Tak cocok jadi pelatih ini,” kata Edy.

Aksi itu direkam dan menjadi viral di media sosial. Gubsu menjewer telinga pelatih biliar dan mengusirnya keluar ruangan. Coki sendiri berlalu pergi tinggalkan ruangan Aula Tengku Rizal Nurdin di rumah dinas Gubernur, Senin (27/12/2022).

Sebab merasa dipermalukan didepan orang banyak, Coki melaporkan Edy ke kepolisian. Kuasa hukum Gubernur, Junirwan Kurnia menanggapi laporan pelatih biliar. Junirwan menilai Coki berlebihan melaporkan orang nomor satu di Sumut.

“Itu kan seperti orang tua mendidik anak, lalu anak melaporkan orang tuanya, itu kurang baik, kan,” kata Junirwan di Medan, Kamis (6/1/2022).

Juniarwan mengatakan sebagai pelatih biliar seharusnya patuh kepada gubernur yang menjabat sebagai pembina sesuai dengan Sistem Keolahragaan Nasional.

“Seorang pembina mendidik orang yang dibinanya itu ada standarisasinya, apa sih kepentingan Gubernur untuk mempermalukannya. Coki bukan levelnya gubernur, dia levelnya yang dibina gubernur,” ucap Junirwan.

Karena menilai masalah itu terlalu berlebihan, tidak proporsional bahkan jauh dari substansi, maka pihak Edy Rahmayadi juga berencana melaporkan balik Coki Aritonang kepada polisi.

“Kami mempertimbangkan untuk membuat laporan juga, dugaan tindak pidana dilakukan saudara Coki, yaitu penistaan dengan mengatakan jahanam,” Junirwan menegaskan.

Selanjutnya, Direktur Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja setelah menerima laporan pengaduan dari Coki ketika Senin (3/1/2022), menyampaikan bila mantan Pangkostrad bisa terancam hukuman penjara selama setahun.

“Tadi kami sudah baca dari rekan media, 310 Junto 315. Ancaman hukuman itu di bawah satu tahun, namun kami akan prosedural berkaitan dengan penanganan laporan tersebut,” kata mantan Kabid Humas Polda Sumut ini.

Coki Aritonang melalui kuasa hukumnya Gumilar Aditya Nugroho dari Koalisi advokat Menolak Arogansi Sumatera Utara (KAMASU), menilai bahwa melapor itu merupakan hak setiap orang.

“Sah-sah aja, artinya setiap orang punya hak masing-masing, artinya Pak Gubernur sama Bang Coki sama-sama mempunyai konstitusi, dijamin haknya (melapor),” kata Gumilar kepada wartawan di kantornya, Jumat (7/1).

Lain sisi, Gumilar berpandangan rencana Gubsu untuk melapor itu terkesan bias. Sebab, di satu sisi Pemprov Sumut telah menjawab somasi yang dilayangkan oleh Coki beberapa waktu lalu. Dalam balasan somasi itu menyebutkan agar permasalahan antar keduanya diselesaikan secara kekeluargaan. Diketahui, surat dengan Nomor: 7233/XII/HUK/2021 itu langsung ditandatangani oleh Kepala Biro Hukum Setdaprovsu Dwi Aries Sudarto tertanggal 31 Desember 2021.

“Namun, kan bias ya, ada surat lain dari pihak gubernur yang bermediasi. Tapi ada juga yang akan dibawa ke ranah hukum, artinya harus ada kepastian,” jelas Gumilar.

“Karena pada prinsipnya bang Coki sampai saat ini masih membuka ruang pak gubernur mediasi, Kami hanya bersikap pasif aja, tadi kami sudah balas suratnya. Bagaimana proses tabayunnya? Kami pikir itu ditanyakan ke pihak Gubernur,” pungkasnya. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) merupakan pasar terluas dalam program Gebyar Ekspor 2021 dengan pengiriman hasil pertanian ke-107 negara.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi pada kesempatannya berbicara secara virtual dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit setelah pelepasan ekspor di Pelabuhan Belawan, Jumat (31/12).
“Sumatera Utara menjadi nomor yang pertama ekspor pertanian di Gebyar Ekspor tahun ini,” ujar Edy.

Lanjut dirinya menjelaskan program Gebyar Ekspor 2021, Sumut melakukan pengiriman hasil pertanian dengan volume total sebanyak 102,9 ton senilai Rp2,2 triliun. Sumut menyumbang total nilai ekspor dalam program ini jumlahnya sebesar Rp14,4 triliun.

Kita ketahui hasil pertanian yang keluar dari Sumut dan tersebar di dunia adalah Palm Oil sebanyak Rp188,8 ton senilai Rp5,9 miliar dengan tujuan China. Kemudian Kultur Jaringan Lilium, sebanyak 1,197 ribu batang senilai Rp2 miliar ke Belanda dan kopi sebanyak Rp19,2 ton senilai Rp1,7 miliar ke Amerika Serikat.

Lagi, Edy mengatakan sepanjang tahun ini Sumut mengirim hasil pertanian dan produk turunannya senilai total Rp26,7 triliun. Nilai ekspor tersebut ditopang pengiriman komoditas pertanian oleh 15 daerah dari 33 kabupaten dan kota di Sumut. (Red)

Medanoke.com – Medan, Sikap Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi ‘menjewer sayang’ Pelatih Billiar Sumut Khairudin Aritonang yang akrab disapa Choki yang disalah artikan sebaiknya diakhiri.

Statemen multi tafsir diberbagai media online dan media sosial atas persepsi Gubsu mempermalukan sang Pelatih Billiar ini agaknya hanya menyita konsentrasi membangun Provinsi Sumut yang dilaksanakan Pemerintah Sumut, Pemko dan Pemkab se Sumut dan masyarakat semua lapisan di provinsi yang masyarakatnya dikenal tegas ini.

“Ayo kembali bersama berjabat tangan dan saling memikul beban pembangunan di segala sektor guna kemajuan Provinsi Sumut yang kita cintai ini,” kata Ketua DPD Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi (PJID) Provinsi Sumut Irfandi pada media ini, Rabu (29/12/2021).

Dalam membangun olahraga di Sumut, Gubsu Edy Rahmayadi bahkan telah pasang badan dalam mempercepat pembangunan Sport Centre sebagai persiapan menjadi tuan rumah PON mendatang.

“Pasang badan Pak Edy Rahmayadi dalam mempercepat pembangunan Sport Centre diketahui semua pihak bentuk kepedulian dunia olahraga. Berbagai hal yang menghalangi program itu diupayakan penyelesaian dengan baik yang jelas menyita pikiran dan energi,” terang Pengurus DPD KNPI Sumut ini.

Irfandi juga menyampaikan, perhatian Mantan Pangkostrad ini membina Club Bola PSMS sejak beliau menjabat Pangdam I BB hingga saat ini.

“Club Ayam Kinantan kebanggaan warga Kota Medan menjadi salah satu rekam jejak perhatian Pak Edy Rahmayadi. Memang karakter beliau tegas. Tapi jangan disalah artikan. Kalau anak Medan udah tahulah itu,” ujar Wakil Sekretaris Karang Taruna Kota Medan ini.

Pemuda yang juga Owner salah satu media di Kota Medan ini mengajak semua pihak saling menunjukkan kiprah baik dalam membantu kemajuan olah raga dan sektor lain di Sumut serta mampu melihat sisi baik orang lain hingga kejelekan sesana tidak diumbar-umbar.

“Bangkitkan sisi baik kawan maupun rekan, Insya Allah kejelekan dapat disampaikan agar diperbaiki dengan Tabayun bukan diumbar ke publik,” harapnya.

Sebagai warga Sumut, Irfandi mengharapkan sinerjisitas Eksekutive dan Masyarakatnya tercipta semakin mesra.

“Semoga pemerintah dan masyarakat di Sumut makin kompak. Kami akan selalu bersama Pemerintah dalam harapan saling dukung guna tercipta Sunut Bermartabat sebagaimana yang diperjuankan Edy Rahmayadi-Musa Rajeck Shah bersama OPD se Sumut yang akan didukung semua elemen,” bebernya.

Diketahui beberapa hari lalu, terjadi miss tanggapan atas sikap sayang Gubsu Edy Rahmayadi pada pelatih Billiar Sumut Khairuddin Aritonang.

Pada wartawan Edy Rahmayadi mengaku, menjewer Choki sebagai bentuk sayang dirinya guna kemajuan olahraga dan makin uletnya atlet memacu perestasi membawa panji Sumatera Utara.

Kejadian saat pemberian tali asih Atlet dan Pelatih berprestasi di Rumah Dinas Gubsu itu saat ini agak miring respon menjadi hal yang multi tafsir.(aSp)

Medanoke.com – MEDAN, Perlakuan sekonyong-konyong oleh Edy Rahmayadi kepada Khairuddin Aritonang, pelatih dari cabang olahraga biliar Sumatera Utara (Sumut) mendapat jeweran dan marahan di depan umum oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) dan kejadian itu akan masuk ke Polisi Daerah (Polda) Sumut.

“Saya akan membuat laporan ke Polda Sumut, karena dia (Gubsu) sudah melakukan perbuatan tidak menyenangkan dengan cara menjewer dan memarahi saya di depan umum,” ujarnya di Lapangan Cadika, Selasa (28/12).

Khairuddin Aritonang yang akrab disapa Coki bercerita bahwa laporan yang akan dia buat ini atas nama pribadi, bukan mengatasnamakan pengurus provinsi (Pengprov) biliar.

“Saya tidak bawa nama Pengprov biliar. Saya bawa nama pribadi,” tegas Coki.

Lanjut dirinya mengatakan, menjadi pemimpin di Sumut, sikap-sikap arogan itu tidak diperlukan.

“Dia sekarang sudah jadi pemimpin Sumut. Jangan arogan kalau jadi pemimpin,” pungkas Coki.

Saat pensiunan tentara itu tengah pidato kepada atlet Sumut peraih medali PON XX Papua, Edy Rahmayadi menunjuk Coki Aritonang.

“Kamu kenapa tidak tepuk tangan? Kamu dari cabang olahraga apa? Berdiri yang tegak. Sontoloyo,” kata Edy, dalam acara Pemberian Tali Asih Atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Medan pada Senin (27/12).

Edy berkilah bahwa tindakannya menjewer, mempermalukan dan mengusir pelatih biliar Sumut sebagai bentuk sayang, saat pensiunan tentara itu tengah pidato kepada atlet Sumut peraih medali PON XX Papua.

“Jewer sayang,” singkat Edy katakan. (RED)