Deliserdang

Medanoke.com – Deli Serdang – Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) yang ke-61, Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, dan Kejari Deli Serdang bersinergi dengan Pemkab Deli Serdang serta PTPN II melaksanakan penanaman 1000 pohon di lahan eks HGU PTPN II seluas 10 hektar di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang Sumatera Utara, Jumat (18/6/2021).

Hadir dalam kegiatan penanaman pohon Kajati Sumut IBN Wiswantanu, Waka jati Sumut Agus Salim, Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan, Dirut PTPN II Irwan Perangin-Angin, Kajari Deli Serdang Jabal Nur, Kapolres Deli Serdang, para Asisten Kejati Sumut, Koordinator, ibu-ibu IAD Wilayah Sumut serta Forkopimda Deli Serdang.

Dalam sambutannya, Kajati Sumut IBN Wiswantanu menyampaikan bahwa acara penanaman pohon ini adalah merupakan rangkaian peringatan HBA yang ke-61. Berhubung karena masih masa pandemi Covid-19, kegiatan yang dilaksanakan juga dibatasi.

“Sekadar saran kepada Bupati Deli Serdang, agar bumi ini kembali hijau, satu kelahiran satu pohon. Agar ke depan kita memiliki investasi Oksigen kepada anak cucu kita di masa depan, ” katanya.

Selanjutnya, Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan menyambut baik program penanaman pohon yang digelar Kejati Sumut.

“Harapan kita dengan penanaman pohon ini, kita ikut mendukung program penghijauan yang digaungkan pemerintah. Ini adalah investasi kita ke masa depan. Pohon yang kita tanam hari ini adalah pohon durian, semoga pohon yang kita tanam ini menghasilkan buah dan bisa kita nikmati ke depan,” kata Ashari Tambunan.

Selanjutnya, Kajati Sumut IBN Wiswantanu, Wakajati Sumut Agus Salim, serta undangan lainnya melaksanakan penanaman pohon secara simbolis. Dilanjutkan dengan ramah tamah dan foto bersama.(red)

Medanoke.com – Deliserdang, Hasil Galian C illegal yang terjadi di Sei Seruai Dusun 3 Buluh Nipis, Desa Tan­jung Sena, Kecamatan Biru-biru, Deliserdang, terus beroperasi hingga kini. Disinyalir meski illegal membahayakan masyarakat dan berdampak ke lingkungan. Hingga kini proyek milik pengusaha ACB (Inisial,red) tersebut tidak tersentuh bahkan seakan kebal hukum. Meski pihak pemerintah daerah mengetahui seakan tidak mampu berbuat apa-apa pengusaha tersebut dengan mudah mengangkut hasil Galian C.

“Sehari bisa sampai 15 dum truk lalu Lalang masuk ke areal desa kami mengangkut hasil galian. Tetapi saya mau bagaimana lagi, karena dari Muspika juga tidak ada tindakan tegas,”ujar Julianus kepada Medanoke.com.

Bahkan seakan menghalalkan kegiatan tersebut kini, proyek tersebut kini dianggap wajar. “Karena pihak pengusaha selalu memenuhi maunya masyarakat agar tidak ribut,”ujar Kades tersebut.

Penggalian yang terus-menerus dilakukan oleh Oknum Pengusaha ACB (Inisial,red), hingga kini tidak juga mendapatkan tindakan tegas dari pihak Kecamatan dan Pemerintah Daerah (Pemda), bahkan terkesan seperti menutup mata atas proyek illegal tersebut.

Seperti pembiaran proyek penggalian illegal ini terus dilakukan Pengusaha ACB. Meski masyarakat telah mengeluh dan mengadu ke pihak perangkat Desa dan Kecamatan. Dimana akibat penggalian yang telah berlangsung bertahun-tahun itu berefek dengan longsornya persawahan masyarakat setempat.  (*)

Medanoke.com – Deliserdang, Kegiatan penambangan batu dan pasir di Sei Seruai Dusun 3 Buluh Nipis, Desa Tan­jung Sena, Kecamatan Biru-biru, Deliserdang. Seperti mimpi buruk bagi masyarakat setempat. Penggalian yang terus-menerus dilakukan oleh Oknum Pengusaha ACB (Inisial,red) hingga kini tidak mendapatkan tindakan tegas dari pihak Kecamatan dan Pemerintah Daerah (Pemda), bahkan terkesan seperti menutup mata atas proyek illegal tersebut.

Seperti pembiaran, proyek penggalian illegal ini terus dilakukan Pengusaha ACB. Meski masyarakat telah mengeluh dan mengadu ke pihak perangkat Desa dan Kecamatan. Dimana akibat penggalian yang telah berlangsung bertahun-tahun itu berdampak kepada longsornya persawahan masyarakat setempat.

Ketika tim Medanoke.com mengkonfirmasi Julianus (52) Kepala Desa di Tanjung Sena Dusun 3 Buluh Nipis, Kecamatan Biru-biru, Deliserdang, mengaku mengetahui kegiatan proyek illegal tersebut. Namun, seperti tak berdaya melakukan apapun pihaknya hanya mampu membiarkan hal illegal yang merugikan pemerintah, masyarakat, serta merusak lingkungan tersebut terus berlangsung karena pihak pengusaha memberikan bantuan kepada masyarakat yang mengeluh.

“Sudah lama berlangsung, sekira lima atau empat tahun proyek itu jalan. Warga secara resmi memang tidak ada yang mengadu tapi sudah ada yang mengatakan secara lisan kepada saya untuk menghentikan proyek illegal tersebut sekira 6 bulan yang lalu. Dan sudah saya sampaikan kepada Kecamatan dan dilakukan Muspika. Dispenda pun sempat turun mengecek alat-alat berat dan juga pihak Polsek Setempat. Dulu sudah sampai di camat dan sempat kita stop dan pihak polisi sudah menengahi, mobil dum truk tidak dikasih masuk. Otomatis pengusaha datang dan menanyakan bagaimana. Akhirnya kembali berjalan truk-truk tersebut,”ujarnya, ia mengaku hanya bisa sebatas menyampaikan keluhan masyarakat ke pengusaha tersebut agar tidak terjadi keributan.

Perihal rusaknya tanah masyarakat yang longsor ia mengaku tidak mengetahui. Namun, ia membenarkan jika lokasi penggalian terjadi di hulu irigasi areal persawahan. “Kalau ada sesuatu hal seperti kerusakan dengan persawahan, itu langsung dikerjakan perbaikan oleh pihak pengusaha,”ungkapnya.(*)

Terseret Ketika Pulang Kerja

Medanoke.com – Deliserdang, Salah seorang pemuda asal Desa Rumah Gerat, hilang terseret banjir bandang yang menerjang kawasan bantaran sungai di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Selasa (14/4/2020) sore sekitar pukul 16.00 WIB.

Korban diketahui bernama lengkap Roy Perangin Angin, 25, buruh PT Liu Rekanan dari PT WIKA dalam pengerjaan jembatan di Proyek Bendungan Lau Sememe.

Menurut warga, Merry, korban terseret arus deras yang tiba tiba menerjang ketika hendak pulang dari pekerjaan membangun jembatan bersama rekannya menyeberangi sungai . “Hujan digunung di Hulu dan meluap menerjang korban dan temannya terseret arus banjir bandang. Warga begitu mengetahui langsung melakukan pencarian. Tapi korban belum ditemukan sementara rekannya berhasil diselamatkan dan dirawat di RS Sembiring saat ini” ujar Merry.

Bahkan menurut info pemadam kebakaran dari instagramnya jumlah korban tidak hanya satu namun belum bisa dipastikan berapa jumlahnya, pihaknya hingga saat ini masih melakukan pencarian.

Petugas gabungan dan Tim SAR sudah berada di lokasi untuk mengevakuasi korban namun korban masih belum ditemukan.

Hingga, Selasa malam sekitar pukul 20.15 WIB, air Sungai Simeme dikabarkan masih meluap dan belum surut.

Sementara, Kalak BPBD Deliserdang Zainal Hutagalung belum memberikan penjelasan terkait kejadian banjir bandang ini.(*)