Covid-19

Medanoke.com – Medan, Pemerintah memprediksi puncah Omicron terjadi pertengahan Februari sampai dengan maret 2022. Melalui konpres (konfrensi pers) evaluasi PPKM (Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, Menkes (Menteri Kesehatan) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan perhitungan dan antisipasi yang akan dilakukan. Minggu (16/1/2022).

“Beberapa negara sudah mengalami puncak kasus Omicron. Dan puncak tersebut dicapai secara cepat dan tinggi, waktunya antara 35-65 hari,” kata Budi.

Menurutnya, Indonesia pertama kali terindentifikasi Omicron pertengahan Desember, namun kasus mulai naik di awal januari. Antisipasi kebutuhan perawatan di rumah sakit, lanjut Budi menyarankan belajar dari negara lain yang sudah lebih awal mengalammi lonjakan kasus Omicron.

“Jadi, meski kenaikannya lebih cepat dan tinggi jumlah kasus dan penularannya lebih cepat,” ujar Menkes. (Jeng)

Medanoke.com – Jakarta, Masyarakat yang masuk dalam kelompok PBI (Penerima Bantuan Iuran) BPJS Kesehatan akan diberikan secara gratis vaksin booster oleh Joko Widodo.

“Saya memutuskan pemberian vaksin ketiga ini gratis bagi seluruh rakyat Indonesia karena keselamatan rakyat adalah yang utama,” ujar Jokowi seperti disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 11 Januari 2022.

Sebelumnya, pemerintah sempat menyebut vaksinasi dosis ketiga akan diberikan dengan mekanisme berbasis PBI dan non-PBI. Vaksin booster gratis akan diberikan kepada masyarakat yang masuk dalam kelompok penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Dananya akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sisanya, individu yang ingin mendapatkan vaksin booster harus membayar.

Kebijakan tersebut rupanya mendapat kritik. Sejumlah pihak meminta pemerintah memberikan booster secara gratis karena vaksin adalah kebutuhan dasar rakyat yang merupakan tanggung jawab negara.

Kemarin, BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) telah resmi memberikan persetujuan pada lima vaksin Covid-19 untuk dapat digunakan sebagai booster. Kelima vaksin tersebut adalah CoronaVac atau Vaksin Covid-19 Bio Farma, Comirnaty oleh Pfizer, AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac), Moderna, dan Zifivax.

Berdasarkan rekomendasi WHO, pemberian vaksin booster/dosis lanjutan yang akan dirancang oleh pemerintah dengan pemberian yang diutamakan untuk populasi yang berisiko tinggi yaitu lansia, tenaga kesehatan, dan kelompok individu yang memiliki masalah sistem imun/kekebalan. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo mengatakan vaksinasi booster untuk masyarakat umum akan dimulai hari Rabu, 12 Januari 2022. Sebanyak 350 juta vaksin Covid-19 dosis booster ketiga selama enam bulan ke depan terpantau aman.

“Vaksinasi booster akan dimulai secara bertahap. Untuk stok vaksin Januari 21 juta, Februari 35 juta, Maret 48 juta, April 66 juta, Mei 83 juta, dan Juni 99 juta,” kata Abraham dalam siaran pers, Selasa (11/1/2022).

Vaksinasi booster akan diberikan kepada kabupaten/kota yang capaian vaksinasinya telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua. Penerima booster hanya warga berusia 18 tahun ke atas dan sudah menerima vaksin dosis kedua dengan jangka waktu lebih dari enam bulan.

“Jadi sampai sekarang ada 244 kabupaten kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut,” kata Abraham.

BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk lima jenis vaksin COVID-19 sebagai booster. Kelima merek vaksin itu yakni CoronaVac yang diproduksi PT Bio Farma, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.

“Penggunaan vaksin booster juga sudah terjadi di 120 negara. Seharusnya masyarakat tidak perlu khawatir lagi,” pungkasnya. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, WNA (Warga Negara Asing) asal Irlandia Utara berinisial JIA terindikasi Covid-19 varian omicron masih menunggu hasil pemeriksaan sampel WGS (whole genome squencing), yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan.

“Hasil pemeriksaannya belum keluar,” kata Kepala Dinas Kesehatan Medan dr Taufik di Medan, Senin (10/1/2022).

Pihaknya mengaku terus melakukan pemantauan terhadap JIA yang saat ini masih diisolasi di Rumah Sakit Royal Prima, Medan. Selain itu, Dinas Kesehatan Medan bersama instansi terkait lainnya juga terus mengupayakan pelacakan kontak erat WNA tersebut.

“Setelah lebih dari lima hari, kebijakan ada di KKP Bandara Kualanamu. Sejauh ini pasien WNA tersebut masih kooperatif,” ujarnya.

Sementara itu, jumlah kasus COVID-19 di Medan terus menurun, bahkan dalam beberapa hari terakhir, Kota Medan nihil penambahan kasus harian COVID-19. Meski demikian, ia mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

“Sudah beberapa hari ini tidak ada kasus. Saya harapkan tidak ada lagi kasus COVID-19 di Medan, sehingga status PPKM level II di Medan bisa kembali menjadi level I. Tetap disiplin protokol kesehatan untuk mengantisipasi penularan COVID-19,” katanya. (Jeng).

Medanoke.com – Medan, Kasus Covid-19 terus berkembang hingga memunculkan varian baru yang bernama Omnicron. Jangan khawatir, sebab ada sejumlah makanan yang baik dikonsumsi untuk mengatasi virus tersebut.

Diketahui Indonesia telah terdeteksi virus Covid-19 varian baru yaitu Omnicorn yang kasusnya menjadi sorotan di tanah air. Senin (10/1/2022).

Menurut data dari Center for Disease Control and Prevention, angka kasus Omicron melonjak tajam setiap harinya mencapai 95% di dunia. Virus varian baru ini dapat menyerang orang yang sudah vaksinasi.

Dilansir dari Eat This (6/1), orang yang terinfeksi Omicron memiliki gejala yang berbeda dari kasus Covid-19 sebelumnya. Tidak banyak yang kehilangan indra perasa dan penciuman, tetapi jauh lebih ringan yaitu sakit tenggorokan.

Hal ini dijelaskan oleh dokter bernama Robert G. Lahita, Direktur Institut Penyakit Autoimun dan Rematik di Saint Joseph Health dan penulis Immunity Strong.

“Orang yang terinfeksi virus ini sebenarnya tidak memiliki selera makan yang besar. Omicron membuat tenggorokannya sangat sakit, seolah-olah sedang radang tenggorokan. Bahkan saat mengonsumsi cairan juga terasa sakit,” ujarnya.

Kemudian Robert G. Lahita yang kerap dipanggil dengan sebutan Dr. Bob ini membagikan beberapa makanan yang tepat dikonsumsi saat terinfeksi Omicron.

Berikut makanan yang baik dikonsumsi untuk mengatasi Omnicorn:

  1. Yogurt
    Omicron membuat tenggorokan terasa sakit. Salah satu yang dapat meredakan rasa sakitnya adalah yogurt. Menurut Dr. Bob, sensasi dingin dan lembut dari yogurt akan terasa enak di tenggorokan. Yogurt juga mengandung protein yang membuat penderitanya merasakan kenyang

“Saya telah menyarankan yang terbaik untuk disantap adalah yogurt dan tambahkan granola juga,” kata Dr. Bob.

“Kamu juga bisa menambahkan pisang yang kaya akan potasium. Namun ingat harus dipotong kecil-kecil karena mengingat penderita Omicron susah untuk menelan makanan dikarenakan tenggorokannya sakit,” sambungnya.

  1. Es Krim
    Mungkin terdengar agak aneh, namun Dr. Bob menyarankan es krim untuk disantap. Karena sebenarnya es krim dapat menjadi pengisi perut yang mudah turun ketika penderita mengalami sakit tenggorokan yang parat.

“Es krim dapat melewati tenggorokan dengan carayang mudah. Makanan ini akan memberikan glukosa dan protein,” ujar Dr. Bob.

Es krim dapat membantu menyengkan perut sekaligus menjaga berat badan. Mengingat penurunan berat badan yang parah dapat menjadi efek samping dari tertular virus karena kurangnya nafsu makan. Namun mengonsumsi es krim ini juga harus dibarengi dengan makanan sehat lainnya.

  1. Sup
    Makanan berkuah memang paling diandalkan saat merasakan sakit pada tenggorokan. Karena sensasi hangatnya dapat melegakan dan membuat nyaman tenggorokan.

Dr. Bob juga menganjurkan untuk mengonsumsi sup saat terinfeksi Omicron yang membuat sakit tenggorokan. Pastikan juga kalau sup yang kamu konsumsi memiliki kuah kaldu yang nikmat.

Tambahkan juga sayuran yang mengandung banyak serat serta makanan berprotein tinggi seperti ayam atau seafood. Sup ini akan membantu tubuh mendapatkan beberapa nutrisi yang dibutuhkan saat melawan infeksi dari virus.

  1. Protein Shake
    Protein shake merupakan minuman yang terbuat dari bubuk protein dengan campuran air. Minuman ini termasuk suplemen nutrisi yang biasanya dikonsumsi oleh pelaku diet.

Tak hanya untuk diet, Dr. Bob menjelaskan kalau protein shake juga baik dikonsumsi orang yang terinfeksi Omicron. “Saya telah berbicara dengan begitu banyak pasien yang menderita Omicron dan mereka semua mengatakan hal yang sama bahwa mereka membutuhkan makanan ringan,” ungkapnya.

Melihat minuman protein shake lebih ringan di perut dibandingkan dengan smoothie, maka Dr. Bob menyarankan untuk mengonsumsinya. Dr. Bob juga merekomendasikan untuk mencampurkan susu sapi atau susu nabati yang dapat meningkatkan asupan protein.

  1. Sayuran
    Untuk mengatasi virus Omicron, Dr. Bob juga menyarankan agar mengonsumsi sayuran. Ada beberapa jenis yang baik dikonsumsi seperti brokoli, kubis (kol), brussel sprouts, dan lainnya.

Semoga dengan dibeberkannya sejumlah makanan yang tepat untuk mengatasi Omnicorn, mampu mengurangi penyebaran virus menyebalkan ini. (Jeng)

MEDANOKE – Medan, Kota Medan yang dipimpin oleh Bobby Nasution tak terasa sudah hampir satu tahun masa jabatannya. Lain sisi, Wali Kota Medan ini bersyukur karena gesekan yang terjadi di tengah masyarakat sedikit terjadi.

“Untuk itu atas nama Pemko Medan, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder atas dukungan dan kolaborasi yang telah dilakukan selama ini,” ucap Bobby saat Coffe Morning bersama Tim Kewaspadaan Dini, FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) Kota Medan, MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kota Medan dan Stakeholder Badan Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) Kota Medan di Gedung Juang 45 Jalan Pemuda Medan, Rabu (5/1/2022).

Lanjut dirinya mengungkapkan selain menjadikan Kota Medan aman dan kondusif, kolaborasi yang dilakukan bersama stakeholder tak lepas dari penanganan pandemi Covid-19.

“Alhamdulillah, berkat kerja keras dan kolaborasi bersama, kasus penyebaran Covid-19 di Kota Medan kini telah melandai,” ujarnya.

Kemudian, Bobby mengajak semua untuk bersama-sama menjaga kerukunan di Kota Medan yang sudah terjalin dengan baik selama ini.

“Problema, masalah maupun isu yang terjadi di setiap wilayah tentunya berbeda-beda. Untuk itu penanganannya harus dilakukan mulai dari tingkat paling kecil untuk meningkatkan kewaspadaan dini. Kita dapat belajar dari penanganan Covid-19, penangan yang kita lakukan mulai dari tingkat kecil ternyata lebih baik. Oleh kerananya dalam penanganan konflik, saya berharap penanganannya juga dilakukan mulai dari tingkat paling kecil sehingg hasilnya lebih efektif,” pungkasnya. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, Penerapan sekolah tatap muka atau PTM (Pembelajaran Tatap Muka) bisa dilakukan 100 persen, hal ini dipastikan Kemendikbudristek RI per Januari 2022.

Kebijakan ini kemudian memicu kekhawatiran penularan Covid-19 di tengah munculnya varian Omnicorn. Namun Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek RI Jumeri memastikan protokol berjalan di masa pembelajaran tatap muka periode Januari 2022. Sebutnya, kantin belum boleh beroperasi karena risiko penularan Covid-19 tinggi di tempat tersebut.

“Yang kedua, pedagang yang berada di luar gerbang sekitar sekolah di satuan pendidikan diatur oleh Satgas Penanganan COVID-19 di wilayah setempat bekerja sama dengan Satgas Penanganan COVID-19 di satuan pendidikan,” ungkap Jumeri dalam konferensi pers Senin (3/12/2021).

Sementara kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga di dalam atau luar ruangan tdiperbolehkan dengan sejumlah syarat seperti yang diatur Kemendikbud Ristek dalam kategori berdasarkan penilaian PPKM:

Kategori A, B, C: PPKM level 1, dan 2
Kategori D, E: PPKM level 3
Kaetegori F: PPKM level 4

“Kalau pada level kategori A sudah boleh 100 persen. Kalau B, C dan lainnya 50 persen,” beber Jumeri.

“Jika kapasitasnya besar, semuanya bisa dilakukan dalam ruangan, tetapi jika sempit menyesuaikan dengan kategori masing-masing,” pungkas dia. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, Keputusan presiden Joko Widodo resmi memperpanjang status pandemi Covid-19 di Indonesia melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2021 yang diteken pada 31 Desember 2021.

“Menetapkan pandemi Covid-19 yang merupakan global pandemic sesuai pernyataan World Health Organization secara faktual masih terjadi dan belum berakhir di Indonesia,” demikian bunyi Keppres tersebut, Minggu (2/1/2022).

Jokowi menimbang, pandemi dan penyebaran Covid-19, yang dinyatakan sebagai pandemi global oleh WHO sejak 11 Maret 2020 dan ditetapkan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat berdasarkan Keppres Nomor 11/2020 serta bencana non-alam berdasarkan Keppres Nomor 12/2020, belum berakhir dan berdampak terhadap berbagai aspek, termasuk kesehatan, ekonomi, dan sosial yang luas di Indonesia.

Selain itu, mantan wali kota Solo ini juga menimbang, Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 37/PUU-XVIII/2020 yang menegaskan pentingnya pernyataan presiden atas status faktual pandemi Covid-19 di Indonesia.

Berikutnya, dalam rangka penanganan, pengendalian, dan/atau pencegahan pandemi Covid-19 beserta dampaknya khususnya di bidang kesehatan, ekonomi, dan sosial, pemerintah dapat menetapkan aturan kebijakan melalui penetapan skema pendanaan antara pemerintah dengan badan usaha yang bergerak di bidang pembiayaan pelayanan kesehatan dan skema lainnya. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, Obat virus Covid-19 jenis Molnupiravir akan didatangkan dari perusahaan farmasi Merck, dan bakal bereda pada tahun ini dipilih lantaran telah mendapat restu dari FDA (Badan Pengawas Obat) Amerika Serikat pada 23 Desember silam. Minggu (2/1/2022).

Molnupiravir adalah pil antivirus yang dibuat perusahaan farmasi Merck dengan tujuan untuk mencegah kasus Covid-19 ringan hingga sedang menjadi kasus parah yang mengakibatkan rawat inap atau kematian.

Molnupiravir, telah terbukti secara signifikan mengurangi tinngkat rawat inap dan kematian di antara orang-orang dengan infeksi virus Covid-19 ringan hingga sedang.

Melansir laman Washington Post, orang yang memiliki Covid-19 dapat meminum obat ini dua kali sehari selama lima hari, dimulai dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala.

Dalam uji coba terpisah, obat ini juga mempercepat pembersihan virus menular dari hidung dan tenggorokan, menunjukkan bahwa itu juga dapat membantu mengurangi penyebaran virus.

Namun, para ahli medis memperingatkan bahwa vaksin tetap menjadi alat utama melawan virus corona, karena lebih baik mencegah orang terkena virus daripada mengobati setelah infeksi.

Menurut Science Focus, Molnupiravir bekerja dengan mengganggu reproduksi virus. Obat Molnupiravir menggunakan pendekatan baru untuk melawan Covid-19: obat ini memasukkan mutasi kecil ke dalam kode genetik virus corona hingga tidak dapat mereproduksi dirinya sendiri.

Begitu virus masuk ke dalam sel-sel tubuh, ia mereplikasi genomnya, yang tidak terbuat dari DNA tetapi RNA (asam ribonukleat). Genom yang direplikasi ini kemudian dibentuk menjadi partikel virus lengkap yang keluar dari sel dan terus menyebar ke seluruh tubuh.

Namun, molekul molnupiravir diserap oleh sel yang terinfeksi virus, di mana mereka diubah menjadi versi cacat dari struktur RNA.

Jadi, ketika virus mencoba untuk bereplikasi, partikel virus yang dihasilkan memiliki materi genetik yang rusak dan tidak dapat lagi bereproduksi.

Tetapi efek genetik itu telah menimbulkan kekhawatiran bahwa dalam kasus yang jarang terjadi, obat tersebut dapat menyebabkan cacat lahir atau tumor.

“Mekanisme aksi ini memiliki beberapa keterbatasan dan obat tidak dapat diberikan kepada wanita hamil karena risiko merusak bayi yang belum lahir,” kata Penny Ward, Profesor Tamu di Kedokteran Farmasi di King’s College London.

FDA mengatakan Merck juga setuju obat itu tidak akan digunakan pada anak-anak.

Sebelum Indonesia, Amerika Serikat telah melakukan pembelian molnupiravir di muka senilai US$1,2 miliar – sekitar 1,7 juta perawatan. Australia, Singapura dan Korea Selatan juga telah melakukan perjanjian pembelian obat Covid-19 Molnupiravir dari Merck. (Jeng)

Medanoke-Medan, Penyebaran virus Covid-19 di Indonesia varian Omnicorn dialami pria berusia 37 tahun dari medan dan sempat menetap beberapa hari di Jakarta. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Nadia Tarmizi melihat tidak menutup kemungkinan adanya kasus serupa yang terjadi di tempat lain.

“Kita tentunya tidak mau muncul gelombang ketiga pasca-Nataru. Walaupun kita tahu, baru ada satu kasus transmisi lokal yang ditemukan,” ucapnya dalam siaran YouTube Lawan Covid19 ID, Selasa (28/12).

Menilik riwayat perjalanannya, pria itu bisa saja tertular di Jakarta atau di Medan. Oleh sebabnya, pihak Kemenkes tengah melakukan kontak tracing untuk mencari tahu lebih lanjut.

“Jadi, ada dua kemungkinan, apakah tertular di Medan atau mungkin tertular di Jakarta. Kami sedang melakukan kontak tracing terkait kasus lokal ini,” ungkapnya.

Dengan munculnya kasus varian Omnicorn, pemerintah memegang kendali mengingatkan masyarakat agar tidak mengendorkan protokol kesehatan (Prokes) saat berada di tengah keramaian menjelang akhir tahun.

“Karena kita selalu ingat bahwa di akhir tahun namanya tempat keramaian ataupun tempat wisata itu selalu padat dengan pengunjung dan kemudian diiringi dengan prokes yang kendor, nah ini yang tentunya sangat berpotensi yang kemudian akan menjadi suatu ancaman gelombang ketiga baik oleh varian Delta maupun penyebarluasan varian Omicron sendiri,” pungkas dr Nadia (RED)