Medanoke

Medanoke.com – Jayapura, Dewan Pers dan AJI (Aliansi Jurnalis Independen) menggelar diskusi publik bersama komunitas pers di Jayapura, Papua, untuk mendorong kebebasan pers di Papua pada 29 samapi 30 Januari 2022.

Ketua AJI Jayapura Lucky Ireeuw menambahkan mewujudkan kemerdekaan pers di Papua tidak cukup hanya menjadi kepentingan komunitas pers di Papua, tetapi hendaknya menjadi perhatian semua pihak, pemerintah pusat dan daerah, aparat keamanan, lembaga nonpemerintah, NGO, lembaga adat dan masyarakat Indonesia dan di Papua.

“Komitmen bersama dan berkolaborasi dengan multipihak menjadi langkah yang perlu dilakukan, terutama di Papua agar dapat mengawal dan mencapai masa depan kebebasan pers di Papua yang lebih baik,” ujar Lucky.

Kebebasan pers di Papua yang belum banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir, terlihat dari Survei Indeks Kemerdekaan Pers tahun 2021 yang dilakukan oleh Dewan Pers, memperlihatkan bahwa Papua dan Papua Barat pada posisi tiga terbawah dari 34 provinsi.

Anggota Dewan Pers Asep Setiawan menjelaskan bahwa Dewan Pers telah memiliki rencana untuk meningkatkan Indeks Kemerdekaan Pers di Papua dan provinsi yang masuk tiga terbawah dalam survei tahun ini. Upaya untuk meningkatkan kemerdekaan pers di Papua merupakan bagian dari rekomendasi hasil dari survei IKP 2021.

“Dewan Pers berharap pada tahun ini akan ada sejumlah kegiatan yang mampu meningkatkan kemerdekaan pers di Papua melalui peningkatan kompetensi wartawan, dialog dengan para pemangku kepentingan dan penguatan dalam pengelolaan perusahaan pers,” jelas Asep Setiawan.

Sementara itu anggota Dewan Pers dan Ketua Komisi Hukum dan Perundangan Agung Dharmajaya dalam pembukaan kegiatan menekankan bahwa tugas dari komunitas pers di Papua adalah mempertahankan yang sudah berjalan dengan baik di wilayah ini. Namun demikian tidak menutup mata adanya sejumlah isu yang perlu mendapatkan perhatian sehingga kondisi pers di Papua semakin baik.

“Perbaikan kondisi pers di Papua dapat dilakukan antara lain dengan adanya sinergi, kolaborasi dan komunikasi diantara para pemangku kepentingan pers di Papua,” jelas Agung Dharmajaya

Ketua Umum AJI Indonesia Sasmito berharap dialog dengan semua pemangku kepentingan dapat menjadi awal yang baik dalam mendorong iklim kebebasan pers di Papua. Sejumlah persoalan juga telah dipetakan bersama dalam dialog ini antara lain maraknya rasisme dan stigma terhadap jurnalis di Papua, kesulitan jurnalis asing meliput ke Papua, dan profesionalisme jurnalis.

“Kita telah sepakat membentuk wadah bersama sebagai sarana untuk memperjuangkan kebebasan pers di Papua. Dewan Pers juga akan membentuk Pokja Papua untuk tujuan ini. Ini awal yang baik untuk selanjutnya merumuskan langkah-langkah bersama dengan tujuan sama yaitu kebebasan pers,” ucap Sasmito.

Dewan Pers dan AJI menggelar diskusi publik bersama komunitas pers di Jayapura, Papua, untuk mendorong kebebasan pers di Papua pada 29-30 Januari 2022. Dialog dihadiri pemangku kepentingan di Papua dan nasional yakni Dewan Pers, AJI, PBH Pers Papua, TNI, Polri, Komnas HAM, Kantor Staf Presiden, Komisi Informasi Publik, Amnesty Internasional Indonesia, Safenet, sejumlah media di Papua, dan perwakilan jaringan gereja. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, Obat virus Covid-19 jenis Molnupiravir akan didatangkan dari perusahaan farmasi Merck, dan bakal bereda pada tahun ini dipilih lantaran telah mendapat restu dari FDA (Badan Pengawas Obat) Amerika Serikat pada 23 Desember silam. Minggu (2/1/2022).

Molnupiravir adalah pil antivirus yang dibuat perusahaan farmasi Merck dengan tujuan untuk mencegah kasus Covid-19 ringan hingga sedang menjadi kasus parah yang mengakibatkan rawat inap atau kematian.

Molnupiravir, telah terbukti secara signifikan mengurangi tinngkat rawat inap dan kematian di antara orang-orang dengan infeksi virus Covid-19 ringan hingga sedang.

Melansir laman Washington Post, orang yang memiliki Covid-19 dapat meminum obat ini dua kali sehari selama lima hari, dimulai dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala.

Dalam uji coba terpisah, obat ini juga mempercepat pembersihan virus menular dari hidung dan tenggorokan, menunjukkan bahwa itu juga dapat membantu mengurangi penyebaran virus.

Namun, para ahli medis memperingatkan bahwa vaksin tetap menjadi alat utama melawan virus corona, karena lebih baik mencegah orang terkena virus daripada mengobati setelah infeksi.

Menurut Science Focus, Molnupiravir bekerja dengan mengganggu reproduksi virus. Obat Molnupiravir menggunakan pendekatan baru untuk melawan Covid-19: obat ini memasukkan mutasi kecil ke dalam kode genetik virus corona hingga tidak dapat mereproduksi dirinya sendiri.

Begitu virus masuk ke dalam sel-sel tubuh, ia mereplikasi genomnya, yang tidak terbuat dari DNA tetapi RNA (asam ribonukleat). Genom yang direplikasi ini kemudian dibentuk menjadi partikel virus lengkap yang keluar dari sel dan terus menyebar ke seluruh tubuh.

Namun, molekul molnupiravir diserap oleh sel yang terinfeksi virus, di mana mereka diubah menjadi versi cacat dari struktur RNA.

Jadi, ketika virus mencoba untuk bereplikasi, partikel virus yang dihasilkan memiliki materi genetik yang rusak dan tidak dapat lagi bereproduksi.

Tetapi efek genetik itu telah menimbulkan kekhawatiran bahwa dalam kasus yang jarang terjadi, obat tersebut dapat menyebabkan cacat lahir atau tumor.

“Mekanisme aksi ini memiliki beberapa keterbatasan dan obat tidak dapat diberikan kepada wanita hamil karena risiko merusak bayi yang belum lahir,” kata Penny Ward, Profesor Tamu di Kedokteran Farmasi di King’s College London.

FDA mengatakan Merck juga setuju obat itu tidak akan digunakan pada anak-anak.

Sebelum Indonesia, Amerika Serikat telah melakukan pembelian molnupiravir di muka senilai US$1,2 miliar – sekitar 1,7 juta perawatan. Australia, Singapura dan Korea Selatan juga telah melakukan perjanjian pembelian obat Covid-19 Molnupiravir dari Merck. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, Tidak banyak yang suka pastinya dengan petai atau pete, jenis polong-polongan ini menjadi salah satu pelengkap saat makan bagi sebagian orang. Lain sisi, banyak manfaat terkandung baik untuk kesehatan tubuh.

Melansir Health Benefit Times, sebuah penelitian pada seseorang yang berjuang dari gangguan depresi, banyak yang merasa jauh lebih baik setelah mengonsumsi petai.

Hal ini karena, kandungan petai antara lain seperti triptofan, yakni sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin, dapat membuat rileks, meningkatkan mood, dan meningkatkan rasa nyaman. Vitamin B6 yang terkandung pada petai mengatur kadar gula darah yang dapat mempengaruhi suasana hati, bahkan pada orang yang mengalami sindrom menstruasi.

Selain di Indonesia, petai mempunyai nama ilmiah Parkia speciosa juga terkenal di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Laos.

Petai mempunyai karakteristik berbentuk panjang dengan kacang berwarna hijau di dalamnya, dan akan berganti warna menjadi hitam saat petai telah matang. Petai atau pete identik dengan bau khasnya. Bau tersebut dikarenakan kandungan asam amino di dalamnya.

Sejumlah nutrisi terdapat pada petai seperti zat besi, vitamin C, protein, vitamin B2, karbohidrat, kalsium, fosfor, polifenol (mikronutrien antioksidan), phytosterol yang dapat menurunkan LDL, dan flavonoid (antioksidan).

Adapun manfaat lainnya dapat diketahui sebagai berikut:

  1. Anemia dan tekanan darah
    Petai sarat dengan zat besi, yang dapat mudah mendorong pembentukan hemoglobin di dalam darah yang membantu kasus anemia. Selain itu, pete mengandung banyak potasium, tapi lebih rendah garam. Manfaat petai untuk kesehatan ini pun menjadikannya pangan ideal untuk mengatasi tekanan darah.
  2. Kekuatan otak Penelitian tentang manfaat petai juga mengungkapkan, buah yang mengandung kalium dapat membantu seseorang meningkatkan rasa kewaspadaan dan meningkatkan daya ingat.
  3. Sembelit dan mulas Kandungan petai kaya akan serat, sehingga dapat membantu memulihkan aktivitas usus secara normal dan mengatasi masalah sembelit tanpa menggunakan obat pencahar. Petai juga mempunyai efek antasida alami dalam tubuh, sehingga jika merasa mulas, pete dapat membantu meredakan nyeri.
  4. Stres Kalium merupakan mineral penting yang akan membantu menstabilkan detak jantung, mengirimkan oksigen ke otak, dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh manusia. Saat cemas, laju metabolisme meningkat, yang membuat kadar kalium menurun. Petai mengandung kalium yang lumayan tinggi, sehingga efek petai ini dapat mengimbangi rasa stres.
  5. Memerangi radikal bebas Petai atau pete menjadi salah satu makanan yang mengandung antioksidan tinggi, dipercaya dapat menangkal efek radikal bebas pada sel tubuh manusia. Radikal bebas dalam tubuh dapat berdampak pada kerusakan sel dan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, katarak, penuaan dini, diabetes, dan lainnya.
  6. Menjaga kesehatan jantung Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh untuk menunjang kelangsungan hidup. Pentingnya peran jantung pada kehidupan, membuat seseorang harus menjaga kesehatannya. Manfaat petai untuk kesehatan pun dianggap baik untuk jantung, karena kandungan serat, antioksidan, dan kaliumnya. Kalium merupakan salah satu elektrolit dan mineral yang dapat menjaga tekanan darah agar selalu stabil, sedangkan serat dan antioksidan pada petai membantu mencegah pembentukan plak. Pada pembuluh darah menuju jantung, pecahhnya pembuluh darah menjadi salah satu faktor seseorang mengalami stroke yang berakibat pada kelumpuhan bahkan kematian.
  7. PMS (sindrom pra-menstruasi) Petai mengandung vitamin B6 di dalamnya. Vitamin ini dapat mengatur kadar gula darah yang berpengaruh pada suasana hati.
  8. Sakit maag Petai mempunyai efek antasid alami dalam tubuh, sehingga saat mengalami masalah dengan sakit maag, dapat mencoba mengonsumsi petai untuk meredakannya.
  9. Memperbaiki pencernaan Petai juga kaya akan serah yang dapat membantu pencernaan makanan, sehingga cocok bagi orang yang sering mengalami masalah pencernaan seperti sembelit. Petai juga memiliki efek antasida alami dalam tubuh, sehingga jika merasa mual dan kenyang karena terlalu banyak mengonsumsi, petai dapat membantu menghilangkan sensasi nyeri ini.
  10. Mata sehat dan meningkatkan konsentrasi Petai mengandung vitamin A yang cukup tinggi sebesar 200 IU per 100 mg. Vitamin A sangat terapeutik untuk menjaga kesehatan kornea mata. Kalium dalam pisang juga dapat meningkatkan konsentrasi dan kemampuan otak sehingga sangat baik untuk membantu kesulitan belajar.

Untuk mendapatkan tubuh yang sehat, perlu untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan. Walau petai mempunyai banyak manfaat yang baik bagi tubuh, tak elok pula dikonsumsi secara berlebihan, sebab jika kebanyakkan dapat beresiko merusak ginjal manusia. (Jeng)

Medanoke.com – Medan, Harimau merupakan binatang legenda yang hidup berdampingan dengan manusia, namun sampai saat ini statusnya terancam punah, mari kembali mengenal bintang buas satu ini agar tidak lenyap dari peredaran.

Melansir laman WWF (World Wide Fund for Nature) Indonesia, masyarakat Aceh menyebut Harimau Sumatra dengan sapaan Rimueng. Rimueng dipercaya merupakan jelmaan harimau putih dan harimau hitam yang menjaga makam Teuku Cot Bada, di daerah Pidie. Cerita beredar, Rimueng biasanya mendatangi makam setiap menjelang Magrib.

Sumatera Utara, Harimau dipanggil Ompung yang berarti kakek dalam bahasa Batak. Sebutan ini merupakan tanda hormat kepada orang yang dituakan. Terdapat pula legenda Batak Babiat Setelpang yang mengisahkan tentang harimau pincang yang menjaga ibu serta seorang anak yang diasingkan ke dalam hutan. Legenda ini secara tidak langsung mempengaruhi perilaku masyarakat di sana yang meminta izin saat memasuki hutan atau ladang kepada Babiat Setelpang sebagai penguasa hutan. Selain itu, masyarakat Mandailing juga percaya bahwa bila ada harimau memasuki pemukiman, itu artinya ada orang di pemukiman tersebut yang melakukan hal yang dilarang.

Kemudian, masyarakat Kerinci meyakini bahwa Harimau Sumatera merupakan jelmaan sahabat dan prajurit dari para roh leluhur mereka. Harimau disebut Imaw Srabat atau Imaw Ulubalang yang tinggal di punggung-punggung bukit di dalam hutan, muara, dan hulu sungai. Imaw Srabat merupakan pelindung manusia, menjaga hutan dan menghalau satwa buas masuk ke pemukiman. Masyarakat Kerinci juga berkeyakinan bahwa harimau harus dihormati, sehingga pantang bagi siapa pun yang masuk ke dalam hutan dan menyebut “harimau”. Mereka harus menyebutnya dengan panggilan layaknya manusia, seperti dio, diyau, atau hangtuo. Penghormatan ini karena harimau dianggap makhluk yang telah lebih dulu menempati wilayah Kerinci jauh sebelum kedatangan manusia.

Bila masyarakat melihat ada Harimau Sumatera yang masuk ke dalam pemukiman, maka ini menandakan bahwa ada larangan adat dan hukum moral yang dilanggar oleh orang yang ada di pemukiman tersebut. Karena peran pentingnya sebagai penjaga kedamaian di tanah Kerinci ini, masyarakat kerap mengadakan ritual dan memberikan sesajian oleh pemangku adat setempat.

Sudah diketahui bersama bahwa harimau merupakan binatang yang dihormati dan dilindungi, bahkan mitosnya pun tersebar pelbagai pulau Sumatera, namun saat ini populasinya hanya menyisakan tidak lebih dari 400 ekor. Jika hutan masih tetap dilestarikan serta terus ditanam, maka populasi harimau mampu meningkat sekaligus menjadi pertahanan kuat di dalam hutan. (Jeng)

Tidak hanya itu, jika ada masyarakat yang menemukan harimau yang mati, mereka akan menggelar tarian yang disebut “Ngagah Harimau”. Tarian ini ditujukan untuk menghibur roh harimau dan dipentaskan sebagai kegiatan ritual agar harimau dan masyarakat tetap damai dan terjauh dari konflik. Dalam ritual Ngagah Harimau, syair dibacakan untuk tiga harimau yang disebut Mangku Gunung Rayo, Rintek Ujan Paneh, dan Ulu Balang Tagea. Ketiga harimau ini diyakini memiliki perjanjian dengan nenek moyang masyarakat Kerinci untuk menjaga keharmonisan kehidupan mereka.

Bergeser ke tanah minang, di Minangkabau harimau disebut Datuak atau Inyiak dan dipercaya sebagai roh leluhur mereka. Datuak pun menjadi inspirasi aliran ilmu bela diri di sana, yakni silek harimau (silat harimau). Bela diri tersebut menggunakan senjata yang disebut kurambik, yakni sejenis pisau kecil yang merepresentasikan cakar harimau. Terdapat pula mitos yang mengatakan bahwa pesilat yang menguasai silek harimau dapat berubah wujud menjadi harimau.

‌Medanoke.com-Medan, Tim Subdit Paminal (Pengamanan Internal) Bid Propam (Profesi dan Pengamanan) Polda Sumut tampak gerak cepat dalam menyelidiki penyebab kematian Zailani alias Zai (47), tahanan Polsekta Medan Kota yang tersiksa dan jelang ajalnya dipindah ke RTP (Rumah Tahanan Polisi) Polrestabes Medan. Sehari paska mengontak Ny. Feni Emilia Rosa (45), istri Zai (alm), hari ini (Jumat 31/12/2021) tim penjaga citra Polri itu langsung ‘jemput bola’. Mereka mendatangi TKP dan rumah duka.     

                                                 Rumah duka almarhum Zai di Jalan Multatuli, Lk III Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimon, Kota Medan, adalah kawasan TKP (Tempat Kejadian Perkara) laki nahas itu ditangkap empat personil Polsekta Medan Kota pada Senin malam 11 Oktober 2021. Pantauan Medanoke.com, tim terdiri tiga penyidik itu tiba di rumah duka sekira pukul 10.20 WIB. Di rumah kecil tengah pemukiman padat tersebut, kedatangan trio penyidik dipimpin Kanit IV Subdit Paminal Bid Propam Polda Sumut, Ipda (Pol) Ricky PS, itu disambut Ny. Feni. Juga 4 anaknya yang kini yatim, serta tim (LBH PAHAM) kuasa hukum mereka. Semuanya lalu duduk secara lesehan di ruang tamu. Usai mengucap belasungkawa, suasana ruang tamu ukuran 5 x 3 meter itu kontan berubah layaknya ruang penyidik di kantor polisi. Membawa dua laptop plus mesin printer, tim penyidik langsung ‘tat tit tut’ mengisi BAP (Berkas Acara Pemeriksaan). Warga sekitar tampak antusias mengetahui kasus janggal kematian Zai mulai diselidiki polisi.

Guna mengklarifikasi peristiwa yang sepekan ini menjadi konsumsi sejumlah media nasional itu, Feni –dibantu kuasa hukumnya– kembali bercerita soal kasus suaminya.

Pada tim penyidik yang bertanya, dia jelaskan semua kronologi. Mulai proses penangkapan, siapa saja sang penangkap, juga penahanan, pembantaran ke RS Bhayangkara, dan hingga semua itu mengantar kisah maut suami tercinta. Juga soal temuan-temuan janggal. Mulai nihilnya surat penangkapan, barang bukti sabu-sabu yang disyaki hasil rekayasa, lokasi penahanan berpindah, cerita penyiksaan, permintaan ‘uang damai’ senilai puluhan juta rupiah, fasilitas medis yang minim, temuan luka-luka lebam – tusuk di jasad cungkring Zai, sampai warning kasus berakhir maut itu jangan diperkarakan. Pemeriksaan tak jauh beda juga dilontar penyidik pada Yulferi alias Wak Angkot (48), saksi penting lain di kasus ini (baca berita : Tanpa Barbut, Dipukuli, Begini Kronologi Penangkapan Zai Tahanan Tewas di Medan, red). “Khusus untuk saya, semua ada tujuh pertanyaan,” tukas Feni. Digelar mulai siang hingga sore, proses pemeriksaan kesaksian Feni dan Wak Angkot berlangsung hampir selama enam jam. Tak ada ketegangan. Semua berlangsung secara humanis. “Oke, terima kasih Bapak, Ibu, atas semua keterangannya. Kami langsung bekerja untuk kasus ini,” kata Ipda (Pol) Ricky PS, pamit bersama timnya.

Lalu dari segala kesaksian  itu, siapa saja kiranya oknum ‘yang bermain’ dalam kasus dugaan pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) ini? Guna menguak lebar motif penyebab kematiannya, adakah makam Zai akan dibongkar, dan jenasahnya diotopsi? Wartawan Medanoke.com akan terus mengupas kasus ‘aib’ oknum polisi Medan akhir tahun 2021 ini. (afm)

Medanoke-Medan, Puluhan orang guru honor yang mewakili jutaan guru honorer se-Indonesia yang bernasib sama,  berbondong bondong mendatangi sekretariat (kantor) LSM DPD Temperak Medan, Komplek Cemara Asri, Selasa sore, 28 Desember 2021 untuk memgadukan ketidakjelasan nasib mereka, pasca dikeluarkanya Permen nomor 28 PANRB RI tahun 2021.

Keluhan pahit para “pahlwan tanpa tanda jasa” ini didengar secara cermat dan seksama oleh  Ketua DPD LSM Tamperak Kota Medan, Andi Panggabean.

Prihatin atas curhat pahit dan getir nasib guru honorer yang telah didengarnya,  Andi langsung menyatakan bahwa Pemerintah Pusat telah mencederai rasa keadilan, ia meminta Jakarta untuk segera merevisi Peraturan Menteri (Permen) Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (PANRB) Republik Indonesia (RI) Nomor 28 Tahun  2021.
 
Aturan yang diberlakukan sejak Juni 2021 tersebut, dinilai sangat tidak berpihak dan cendrung merugikan para guru honor SD dan SMP.  Karena itu,  bersama 28 duta jutaan guru honor, pihaknya meminta wartawan agar menyampaikan aspirasi soal aturan ‘tak adil’ tersebut  secara lantang, agar didengar Presiden Joko Widodo serta Menteri PANRB Tjahjo Kumolo.

Mantan aktifis anti Korupsi ini menilai, peraturan baru Menteri PAN-RB itu sarat akan muatan kesenjangan dan perbedaan sosial. “Padahal semua masyarakat Indonesia harus merasakan keadilan. Jadi di sini kita berjuang, semoga Tuhan Yang Maha Esa mendengar harapan dari perjuangan kita ini,” ucap Andi geram.

Ricardo Alexander Siallagan, salah satu perwakilan guru honor negeri di Medan, turut bercerita. Dia, yang mengajar di SD Negeri 060848 Jalan Mongonsidi, Medan, menyoal tentang isi Pasal 28 dari peraturan menteri tersebut. Disitu tertera soal penambahan afirmasi teknis.

Yang pertama, jelas Ricardo, namanya pelamar yang mendapatkan sertifikat pendidik mendapatkan nilai paling tinggi 100% teknis ambang batas dan kedua pelamar yang usia 35 tahun keatas tambahan nilai 15% dari nilai teknis dan ketiga disabilitas mendapat 10% tempat pelamar dari thk2 nilai tambahan 10% . Ricardo terus bercerita.

Dari peraturan menteri itu, waktu tahap pertama seleksi P3K atau PPPK yang umur 50 tahun ke atas tambahan 100%, di sini kami tidak semua yang dari 35 tahun ke atas, ada beberapa teman kami yang sudah berjuang untuk anak-anak bangsa yang di bawah dari 35 tahun ke atas tidak ada tambahan. “Jadi poin itu adalah poin ketidakadilan,” tegasnya seraya meminta Menteri Tjahjo Kumolo memberikan ruang bagi guru hpnor yang berusia di bawah 35 tahun agar dapat berjuang. “Mental kami,” sambungnya sambil terisak menahan tangis,  “Sudah rusak afirmasi-afirmasi yang ada Sertifikat Pendidik, tidak ada di SD Negeri, yang ada hanya ada di swasta di mana kami mau bertarung jika mereka sudah mendapatkan poin 500 poin sudah pasti 100% dengan hanya tidur saja pungkasnya. Hanya mereka cuma meluluskan dua passing grade yang lainnya kultural dan sosial.” ungkapnya sambil meyeka air mata

“Kiranya Bapak Menteri Pendidikan Nadim Anwar Makarim khususnya agar memperhatikan guru guru honor juga untuk teman-teman kami guru honor yang ada di luar kota Medan,” harapnya.

“Kami para guru honor menangis, karena ada yang sudah 7 sampai 17 tahun bahkan bertahun- tahun berharap ada perubahan dari peraturan Bapak Menteri Menpan RB Tjahjo Kumolo dan Menteri Pendidikan, Pak Nadiem, agar kembali memperhatikan nasib guru guru honor.Bapak Menteri Tjahjo Kumolo, lihatlah tangisan kami para guru honor, mudah-mudahan Bapak mendengar dan punya hati nurani untuk kami,” pungkasnya. (afm)

Medanoke.com-Medan, Sidang lanjutan ke-3 perkara dugaan tindak pidana penipuan/penggelapan uang sebesar Rp. 4 Milyar milik Joni Halim dengan terdakwa Anwar Tanuhadi di Ruangan Cakra 4 Pengadilan Negeri Medan kembali digelar Pada hari Kamis 29 April 2021 sekitar pukul 10:30 WIB

dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari jaksa penuntut umum. Dalam persidangan yang di pimpin oleh Majelis Hakim Murni, SH dan dua anggota hakim Denny L Tobing, Donal Panggabean ini, para saksi menyatakan Anwar Tanuhadi tidak tahu menahu soal Penipuan/Penggelapan Uang Rp. 4 Milyar. Saksi yang dihadirkan oleh JPU Candra Naibaho adalah Diah Respatih, Budi Setiawan, dan Novi Juliana.

Dalam keterangannya, saksi Diah Respatih yang kini sedang menjalani hukuman di Rutan Pondok Bambu dalam permasalahan hukum yang berbeda, menyatakan bahwasannya pada saat saudara Octoduti Saragi ingin meminjam uang kepada Joni Halim, terdakwa Anwar Tanuhadi tidak tahu menahu persoalan itu. Diah juga membenarkan kalau dirinya diajak Budianto bertemu Anwar Tanuhadi, bahkan sebelum bertemu Budianto meminta agar dirinya mengaku selaku pemegang saham di PT Cikarang Indah.  “Jadi dalam hal ini Anwar Tanuhadi hanya menolong untuk mencairkan dana di Bank tersebut, asal semua syaratnya terpenuhi,” ujar Diah sembari menjelaskan kalau pada waktu itu Anwar hanya mengatakan akan mempelajarinya terlebih dahulu.  “Herannya, perjanjian awalnya pinjam memimjam itu kan antara Octoduti dan Dadang, namun dalam perkara ini kenapa justru Anwar Tanuhadi yang didakwa, ” ungkap saksi melanjutkan pernyataanya.

Keterangan ini terungkap setelah tim penasehat hukum dari Law Firm Henry Yosodiningrat & Partners yang dikomandoi Dr H Henri KRH Yosodinngrat SH MH bertanya kepada saksi soal perkara dugaan penipuan/penggelapan yang menjerat Anwar Tanuhadi sebagai terdakwa tersebut.

Bahkan saat kasus ini mulai ditangani oleh Polsek Medan Timur sudah banyak keganjilan yang terungkap dalam proses hukumnya, bisa dilihat dari SP2HP2-3 yang dikeluarkan BIDPROPAM Polda Sumut terkait dugaan penyidik Polsek Medan Timur melakukan Pelanggaran Disiplin/ KEPP yang menyumpulkan bahwa Penyidik/Penyidik Pembantu Unit/ Reskrim Polsek Medan Timur patut diduga terbukti telah melakukan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri.

Usai persidangan tim PH terdakwa Anwar Tanuhadi yang terdiri dari Dr H KRH Henry Yosodiningrat, SH.MH, Dr. H. Radhitya Yosodiningrat, SH.MH, Dr. S. Ragahdo Yosodiningrat, SH, LLM dan Abdul Karim, SH menjelaskan bahwa dari keterangan ketiga saksi yang dihadirkan JPU Candra Priono Naibaho, ” Tidak satupun dari keterangan saksi- saksi yang menyatakan keterlibatan klaien kami Anwar Tanuhadi, sejak awal perikatan pinjaman uang dan penyerahan Rp,- 4 Miliyar,” Ungkap Dr.H. KRH. Henry Yosodiningrat SH.MH

Bahkan pada keterangan tiga orang saksi pada persidangan sebelumnya, saksi korban Joni Halim mengatakan yang meminjam uang padanya Octoduti dengan iming- iming mendapat keuntungan Rp,- 2 Miliyar dari Rp,- 4 Miliyar yang dipinjam.

Keterangan Octoduti Saragi Rumahorbo pada persidangan sebelumnya, Octoduti memberikan Uang Rp. 4 Miliyar yang dipinjamnya dari saksi korban Joni Halim kepada Dadang Sudirman di salah satu Cafe di Jakarta.

Dalam sidang ke 3 ini sudah 6 orang saksi diperiksa keterangannya didepan persidangan dan tak satupun mengatakan keterlibatan terdakwa Anwar Tanuhadi.

Sebelumnya  Tim PH untuk Anwar Tanuhadi telah mengajukan permohonan penangguhan atau pengalihan tahanan kepada majelis hakim, dan berharap majelis dapat menimbang secara kemanusiaan dan mengabulkan permohonan tersebut. (saf)