banjir medan

Medanoke.com- Medan, Warga Kelurahan Komat II Lingkungan 14 Kecamatan Medan Area Jalan Halat Gang Sari merasa ketakutan kalau hujan turun. Karena jika hujan turun sering banjir, disebabkan parit melintang didalam gang dangkal. Apalagi waktu hujan  27-28 Februari 2022 banjir sampai diatas lutut.

Ketua DPRD Medan Hasyim SE meminta kepada Muhammad Bobby Afif Nasution Walikota Medan untuk memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum mengorek parit yang dangkal di Kelurahan Komat II Lingkungan 14 Kecamatan Medan Area Jalan Halat Gang Sari. Hal ini dikatakannya saat dikonfirmasi via handphone. Kamis (03/03/2022).

Dikatakannya, Walikota Medan dibawah kepemimpinan Bobby Nasution sangat peduli dengan keluhan warga masyarakat. “Kita lihat sendiri bagaimana responnya saat banjir melanda Kota  Medan pada hari Minggu dan Senin 27-28 Februari 2022 beberapa waktu lalu. Bobby  dengan Gerak Cepat (Gercep) langsung turun ditengah hujan melanda didampingi Topan Obaja Ginting Kadis PU Kota Medan” terangnya.

Lanjut Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Walikota Medan dan Kadis PU langsung bereaksi secepatnya untuk mengurangi kebanjiran. Dan saat ini saja terus berupaya mengantisipasi banjir jika hujan turun.

Sementara itu, Kepling Lingkungan 14 Indra Kelurahan Komat 2 Kecamatan Medan Area menerangkan masalah banjir dilingkungannya saat menghadiri Rapat Pleno Ranting dan Anak Ranting Lingkungan 14 Komat II PDI Perjuangan Kecamatan Medan Area. “Kami Warga dilingkungan ini merasa ketakutan jika hujan turun. Karena pada umumnya jika hujan lebat dan agak lama. Maka dapat dipastikan gang kami ini, akan banjir” terangnya.

Dijelaskannya, Penyebab banjir ini dikarenakan parit yang dangkal. Dulu pernah dikorek oleh team P3SU (Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum) tapi dikorek sampahnya aja dan tidak dalam. Maka, diperlukan pengorekkan oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum, biar dikorek lebih dalam lagi.

Ditambahkannya, dilingkungan 13 komat II ada rumah diatas parit yang masih satu aliran dari parit Lingkungan 14. “Itu juga bisa berdampak penyebab banjir” ungkapnya.

Kadis PU Kota Medan Topan Obaja Ginting melalui Whatshapnya menjawab, Besok akan saya turunkan anggota kelokasi.(aSp)

Medanoke.com- Medan, Wakil ketua Fraksi NasDem Antonius Tumanggor S.Sos mengapresiasi gerak cepat walikota Medan Bobby Afif Nasution yang langsung turun kelapangan bersama jajaran OPD  meninjau dan berusaha mengatasi banjir di kota Medan.
 
“Untuk mengatasi banjir bukan hanya drainase yang harus diperbaiki oleh Pemko Medan. Tetapi, juga harus menormalisasikan sungai-sungai yang ada. Seperti sungai Deli, sungai Babura, sungai Denai, sungai sei Putih, yang selama ini sudah semakin dangkal dan banyak di penuhi sampah. Jadi jangan salahkan siapa, tapi cari solusinya.” ujar Antonius Tumanggor, Rabu (02/03/22).
 
Terkait banjir di kota Medan, tambah Antonius, juga meminta semua pihak agar jangan saling salah menyalahkan. Sebab, masalah banjir ini sudah menjadi persoalan klasik, tidak tahu ujung pangkalnya di mana, harus ada kolaborasi antara Pemko Medan dengan pemerintah ProvSu.
 
“Karena ini juga menyangkut beberapa daerah yang berbatasan dengan kota Medan, seperti Deli Serdang dan kabupaten Karo. Gubsu jangan jangan tutup mata untuk menangani banjir di kota Medan, peran pemerintah provinsi Sumut di sini juga cukup besar,” jelas Sekjen IPK Sumut ini.
 
Beliau juga berharap pemerintah Provinsi dan Pemko Medan serta BWS (Badan Wilayah Sungai) dapat berkolaborasi dengan memanfaatkan lahan ruang terbuka hijau, untuk menanam pohon agar menjadi serapan air dikala intensitas hujan tinggi.
 
“Mari kita galakkan menanam pohon di sepanjang sungai, agar ada serapan air di saat hujan lebat mengguyur kota Medan,” ajaknya.
 
Dewan yang duduk di Komisi IV DPRD Medan juga menyarankan, kalau bisa pohon bambu yang ditanam di bantaran sungai. “Selain akarnya kuat menahan terjangan banjir, pohonya juga bisa dimanfaatkan untuk menjadi kerajinan tangan. sehingga ini nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tentunya menjadi sumber PAD bagi Kota Medan,” pungkasnya.(aSp)
 

Medanoke.com- Medan, Usai dilanda banjir akibat tingginya intensitas hujan di kota Medan sejak kemarin, warga mulai disibukan dengan berbenah, terutama membersihkan lumpur kotoran sisa air banjir.

Terlihat warga di Jalan Bajak III, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Sumatera Utara, Selasa (01/03/2022), mulai membersihkan sisa endapan lumpur yang tergerus air banjir.

Banjir yang merendam sedikitnya 9 kecamatan kota Medan terjadi pada Minggu malam, (27/02) Kemarin.

Warga bernama Iwan mengatakan Sebelumnya, rumah yang dihuninya terendam banjir mencapai sepingang orang dewasa atau 1 Meter lebih.

” Hari ini kami sudah bisa membersihkan rumah dan menyusun perabotan rumah kembali setelah berantakan kena banjir bang”, katanya.

Sementara itu, dilokasi yang berbeda, di Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat, warga terlihat mengepel lantai rumah yang kotor terendam air banjir.

Warga Lorong 20, Lingkungan 15, Kelurahan Pulo Brayan Kota, Bella, menuturkan air banjir mulai surut total Selasa Pagi.

” Ini sudah mulai bisa kami membersikan perabotan yang terkena banjir bang. Baru tadi pagi surut banjirnya bang”, ungkapnya.

Bela menerangkan, akibat banjir merendam rumah yang dihuninya, dirinya harus mengiklaskan barang perabotan rumah terendam banjir.

” Springbad aja yang terendam bang, soalnya besar, gak tau mau dipindahkan kemana. Perabotan lainya yang kecil-kecil bisa diatas meja”, terangnya.

Ia merasa berayukur, rumah yang dihuninya berlantai 2. Saat banjir merendam rumahnya, ia bersama keluarganya mengungsi ke langai 2.

” Untung rumahnya tingkat, bisa mengungsi keatas bang. Ketinggian air mencapai hampir 1 meter bang”, jelasnya.

Bela menyebutkan, lorong 20 pernah terjadi banjir, namun banjir yang terjadi pada tahun ini lebih besar dari tahun sebelumnya.

” Ini udah yang kedua kalinya bang. Ini banjir yang paling besar. Tidak biasanya air sampai ke tangga rumah bang”, bebernya.(aSp)

MEDANOKE – Medan, Belum sebulan kelar dikerjakan, proyek pemasangan paving block di sejumlah gang di Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, sudah menuai derita untuk banyak warga di sana. Itu karena hujan yang turun sekira satu jam, dan membuat sistem drainase di tepi badan sejumlah gang yang baru ‘diaspal’ paving block malah bermasalah. Sabtu (8/1/2022).

“Paritnya tak jalan ini. Padahal, saat gang ini tak dipasang paving block tak pernah terjadi banjir seperti ini,” kata Ferina (34), warga Gang Pertama, Jalan Jati/Perwira II, Pulo Brayan Bengkel, di sela menguras air dari luapan parit yang masuk ke rumah orang tuanya.

Keluhan senada juga dilontar Wak Butet (67), warga lain di gang itu. “Jalannya (gangnya) dibagusin (dengan paving block), tapi kok malah paritnya tak ikut dibetulin. Aneh,” kata nenek 5 cucu itu.

Ironinya, atas musibah banjir paska hujan rintik sekira sejam itu, Salim, Kepala Lingkungan (Kepling) IX Pulo Brayan Bengkel, yang dikontak agar turun melihat peristiwa, malah sekenanya menjawab keluhan warga.

“Di mana-mana banjir kok,” kata Kepling Salim via sambungan telepon WhatsApp.

Berdalih sibuk dengan kegiatan vaksin dia pun mengaku tak bisa melihat banjir di wilayah kerjanya itu. Hingga dua jam usai hujan reda, sejumlah warga Gang Pertama tampak masih sibuk menguras air yang masuk ke pekarangan dan rumah mereka. Pemandangan senada juga terjadi di sejumlah gang lain di Jalan Perwira II/Jati, Pulo Brayan Bengkel, Medan. Ketinggian banjir tampak mencapai betis orang dewasa.

“Tolong ini Pak Walikota Bobby, dari awal pengerjaan, proyek pemasangan paving block ini juga sudah mendapat protes dari warga. Itu karena selain terkesan asal jadi, proyek itu juga tak menampakkan keterbukaan soal nilai dana yang digunakan,” tandas Alvin (45), juga warga Gang Pertama. (afm)