Mahasiswa

Minta Kejati Sumut Segera Periksa Abdul Muin Pulungan

Medan – Medanoke.com, Mahasiswa yang tergabub dalam Kesatuan aktivis peduli korupsi Sumatera Utara (KAPK-SU), kembali menggelar aksi unjuk rasa untuk yang ke tiga kali di depan kantor Kejaksaan Tinggi Sumut.

Mereka meminta Kejatisu memeriksa dan mempertanyakan terkait adanya dugaan pungli (pungutan liar) atas Program Penempatan & Pemberdayaan Tenaga Kerja melalui kegiatan peningkatan wirausaha dalam rangka penanganan covid 19 di bidang ketenaga kerjaan TA.2020 Sebesar Rp. 40.000.000 per UMKM se Sumatera Utara. Diduga sebanyak 141 UMKM menjadi korban pungli yang dilakukan olnum pengurus Partai Kebangkitan Bangsa.

Dalam aksinya para mahasiswa mengelar spanduk demo yang meminta Kejatisu memeriksa Oknum yang disebut berinisi AMP (Abdul Muin Pulungan) salah seorang oknum yang termasuk dalam unsur pengurus PKB dan kuasa pengguna anggaran (KPA) Direktorat Jendral Pembina Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian RI, serta PPK terkait.

Dalam orasinya, Abdul G Hasibuan selaku Kordinator Aksi dan Ismail Pandapotan Siregar selaku Kordinator Lapangan, mengutarakan bahwa pihak Kejatisu, terkhusus Kepala Kejatisu, Idianto SH MH harus serius melakukan Penyelidikan,Penyidikan dan tangkap aktor intelektual yang di duga di perankan oleh Abdul Muin pulungan (Oknum ,Unsur Pengurus PKB) dan kuasa pengguna anggaran Direktorat jendral pembina penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja kementerian RI serta PPK.

Setelah satu Jam lebih menyampaikan aspirasi pihak Kejatisu akhirnya menanggapi aspirasi mahasiswa dari KAPK-SU melalui staf Kasi Penhum, Juliana Sinaga.

Juliana mengatakan bahwa kasus Ini sudah di Proses dan sudah disampai dan langsung ke di Meja Kajatisu, “Kepada adek adek Mahasiswa mohon menunggu waktu dan sabar, kasus ini akan kita selesaikan secepatnya.” Ujar staf Penkum Kejatisu tersebut.

Mahasiswa yang tergabung dalam aksi demo damai yamg tergabung dalam wadah Kesatuan Aktivis Peduli Korupsi Sumut akhirnya membubarkan diri secara tertib dan berjanji akan datang kembali mempertanyakan sudah sejauh mana kasus ini. (aSP)

Medanoke.com- Medan, Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UNIVA Medan, Ismail Siregar berharap kepada perwakilan mahasiswa pengurus organisasi yang di panggil ke Istana Negara tetap kritis.(24/4/22).
 
Sebelumnya, beberapa orang pengurus organisasi mahasiswa yang  di panggil ke Istana Negara pada hari Rabu, 23 Maret 2022 kemarin. “Hal ini patut kita apresiasi yang di mana para pengurus organisasi Mahasiswa sampai saat ini masi bisa  memberikan Sumbangsi Pemikiran kepada pemerintahan yang bertujuan untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia [ NKRI ] demi terjaganya kedaulatan Bangsa dan Negara, ” ujar Ismail Siregar, selaku Ketua MPM Univa Medan.
 
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo. Presiden dan para ketua organisasi mahasiswa membahas sejumlah hal, mulai dari program Rumah Kebangsaan, ibu kota negara , hingga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok.
 
Selain itu, berkaitan dengan program Kelompok Cipayung Plus yaitu
Rumah Rumah Kebangsaan, “Kami akan melakukan program Rumah Kebangsaan yang merupakan salah satu program andalan kami,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Raihan Ariatama, dalam keterangannya usai pertemuan.
 
Raihan Ariatama menuturkan, Rumah Kebangsaan juga merupakan salah satu bentuk upaya Kelompok Cipayung Plus untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas anak-anak muda terutama di bidang ekonomi kreatif dan digitalisasi ke depan. “Harapannya muncul bibit-bibit, tunas-tunas muda di Indonesia nanti ke depan yang siap untuk menopang pembangunan perjalanan bangsa kita ke depannya,” ungkap Raihan.
 
 
Terkait pemindahan ibu kota negara (IKN), Kelompok Cipayung Plus juga berkomitmen untuk mendukung program tersebut agar bisa berjalan dengan baik.
Program tersebut juga diharapkan dapat menjadi prestasi dan wibawa dari Presiden Jokowi di mata dunia ke depannya.
 
Turut hadir dalam audensi tersebut Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo.
 
 
Sebagai Kepala Negara, Presiden Jokowi selalu berpesan agar kaum muda bisa terus berkreasi dan berinovasi. “Pesan presiden bahwa anak muda harus tetap berkreasi, harus inovatif tapi tidak meninggalkan daya kritisnya dan pemerintah siap berkolaborasi dengan Kelompok Cipayung Plus untuk tetap menjaga, merawat bangsa kita ke depannya,” ujar Raihan menambahkan.
 
Mereka yang hadir dalam audiensi dengan Presiden yaitu:
1. Raihan Ariatama, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI);
2. Jefri Gultom, Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI);
3. Muhammad Abdullah Syukri, Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Maha esa zsiswa Islam Indonesia (PB PMII);
4. Benidiktus Papa, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI);
5. I Putu Yoga Saputra, Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI)
6. Abdul Musawir Yahya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiah (DPP IMM)
7. Wiryawan, Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Budhis Indonesia (PP HIKMAHBUDHI);
8. Muhammad Asrul, Ketua Umum Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND)
9. Rafani Tuahuns, Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII)
10. Iqbal Muhammad Dzilal, Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMA PERSIS)
11. Zaki Ahmad Rivai, Ketua Umum Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI)
12. Arjuna Putra Aldino, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI).
 
Selepas pertemuan, berbagai komentar  masyrakat muncul  di media sosial. Masyrakat berharap mahasiswa tetap kritis dan memberikan sumbangsi pemikiran yang bersifat membangun kebaikan terhadap pemerintahan kedepannya.
 

Atas dasar itu Ismail juga berharap kepada seluruh Mahasiswa/I di seluruh tana air Indonesia dari Sabang sampai Merauke agar tetap menjaga nama baik korps mahasiswa., tetap Kritis dan menyumbangkan pemikiran- pemikiran yang membangun pemerintahan sesuai dengan SUMPAH MAHASISWA INDONESIA.(aSp)