Entertainment

Medan – medanoke.com,Gabungan para General Manager ( GM ) Hotel se SUMUT mengelar Musyarah daerah  ke III IHGMA ( Indonesian Hotel General Manager Association )  yang merupakan, agenda 3 Tahun sekali untuk pemilihan Ketua baru memang harus dan wajib dilaksanakan, Musda III diserselenggara tanggal 9 Desember 2022 di Hotel Santika Diandra Medan  dengan mengusung Tema “PULIH PARIWISATAKU….BANGKIT INDONESIAKU” dan acara ini dihadiri 250 orang undangan dari intansi Pemerintah ketua Asosiasi profesi parawisata, sekolah SMK parawisata dan lain-lain.

Ketua panitia, Samad saat didampingi oleh Afwandi Ketua Bidang Humas IHGMA Sumut  menggatakan persiapan Musda terselenggarakan berkat dukungan semua Pihak terutama semua General Manager hotel yang ada di Hotel Medan dan sebelum Musda telah diadakan rapat Internal panitia, dalam pelaksanaan Musda berjalan lancar dan didukung oleh semua Assosiasi Pariwisata khusus asosiasi Akomodasi ( Hotel) serta berbagai Sponsior, UKM serta  stakeholder selama ini bekerjasama dengan industri hotel di Sumut. Selain Musda, diadakan juga pameran, hiburan dan door prize.  

Musda IHGMA 3 ini bertujuan untuk memilih pengurus baru periode 2022-2025 karena priode sebelum telah berakhir,dan  Musda ini dilaksanakan satu hari penuh dari pembukaan sampai sidang Pleno serta, Pemilihan Ketua baru dan malamnya di adakan Pelantikan ketua terpilih & Penggurus.

Pada acara pembukaan oleh Gubenur Sumatera Utara diwakili oleh Kepada Dinas Parawisata Sumut yaitu Bapak Zumri Sulthony,S.Sos.M.Si  dan di damping Kasiparbud Medan Bapak Agus Suriyono,  Ketua PHRI dalam sambutan menyatakan, Program2 IHGMA Sumut terutama dalam pengembangan SDM Pariwisata sangat dirasakan manfaatnya, terutama di kabupaten kota seputaran objek wisata super prioritas Danau Toba dan beliau  berharap agar program pengembangan SDM pariwisata tersebut dapat tetap dijalankan, dikembangkan & diperluas cakupannya. Selain itu juga program IHGMA Sumut yg berfokus ke pemasaran potensi objek2 wisata di kabupaten kota di sumatera utara layak diapresiasi krn sangat membantu dinas pariwisata di kabupaten kota.

Setelah dibuka Musda IHGMA ke III dilanjutkan Sidang Pleno untuk memilih ketua Baru priode Tahin 2022 – 2025, dalam siding pleno ini singkat dan tepat setelah penggurus priode tahun 2019-2022 semmua penggurus demisioner dan Ketua Achnad Zulham  memberikan laporan pertanggung jawaban dapat diterima oleh semua anngota, danka dilanjutkan pemilihan ketua baru priode 2022 – 20225 terpilih kembali Bapak Achmad Zulham,,,terpilih secara Aklamasi karena calon Ketua Tunggal.

Pada Malam hari nya dilanjutkan pelantikan Ketua terpilih  Achmad Zulham dengan semua penggurus dilantik oleh ketua DPP dan diwakli oleh Bapak Braja Eka Sukma (Ketua Bidang Akreditasi & Sertifikasi DPP IHGMA).

Ketua terpilih menyatakan keberhasilan selama menjadi ketua berkat dukunggan semua penggurus, peran serta kerja keras rekan-rekan pengurus yang telah banyak berkorban untuk meluangkan waktu dan tenaga,
Sesuai Tema yang di usung ( Pulih Pariwisataku & Bakit Indonesiaku) ini selaras dengan program dan keinginan IHGMA DPD Provinsi Sumatera Utara, yang ingin ikut serta membangun dan berperan serta dalam memulihkan Pariwisata Indonesia khususnya Pariwisata Sumatera Utara, sehingga nantinya mampu menggeliatkan Kembali perekonomian pariwisata pasca pandemic

Sepanjang kurun waktu 3 (tiga) tahun kepengurusan atau masa periode kepengurusan tahun 2019 – 2022, IHGMA DPD Provinsi Sumatera Utara, telah bekerja keras untuk memenuhi dan menyelesaikan visi misi dan program kerja 3 tahun ke depan,  :
Melaksanakan Program kerja One GM One SMK
Melaksanakan Pendampingan SMK Pusat Keunggulan untuk Penyelarasan Kurikulum SMK – IDUKA, bekerjasama dengan Kemendikbud Ristek.,
Bekerjasama dengan Kemenparekraf menjalankan program Desa Wisata, melalaui Pendampingan di masing-masing Desa Wisata yang ditunjuk.Serta ikut serta membantu program Usaha Kecil dan Menengah ( UMKM ) di Provinsi Sumatera Utara.


Bekerjasama  dengan Kemenaker dalam hal penyediaan tenaga pengajar/instruktur, dan ikut terlibat didalam Forum Komunikasi Pelatihan dan Industri (FKLPI).
Bekerjasama dengan Poltekpar Medan, dalam hal Praktisi Mengajar/Guest Lecture/narasumber ataupun sebagai evaluator dan lain sebagainya,
Ikut serta bersama Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota dalam melakukan promosi Pariwisata dan Program Medan Medical Tourism,
Berkolaborasi dengan PHRI Sumatera Utara dalam program Vaksinasi untuk pekerja Pariwisata di Sumatera Utara.

Meningkatan Skills Para General Manager melalui Pelatihan/Seminar bekerjasama dengan Sauta Knowledge Centre ( SKC ) serta  beberapa kegiatan lain dalam bentuk CSR untuk membangun Networking dengan stakeholder/asosiasi pariwisata yang ada di Sumatera Utara.

Program kerja/kegiatan telah laksanakan sesuai dengan visi dan misi IHGMA DPD Sumatera Utara yang telah terlaksana, dan “Menjadi tanggungjawab kita kepada pemerintah untuk menciptakan GM GM hotel berikutnya di masa depan sebagai pengganti yang sekarang ini,” tegasnya.

Medanoke.com–Medan, Komisi III DPRD Kota Medan melakukan Sidak & langsung menutip tempat hibira  malam Holywings  Rabu (29/6/22). Tempat hiburan malam ini dinilai tidak mematuhi aturan dan regulasi yang diterapkan Pemko Medan.
 
“Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Komisi III DPRD Medan itu mengawasi seluruh tempat usaha yang ada di Kota Medan. Termasuk ke Holywings Merak Jingga malam ini, dan kita pastikan harus tutup. tegas Ketua Komisi III DPRD Kota Medan, Afif Abdillah.
 
Holywings yang berada di Jalan Merak Jingga ini dipastikan melanggar belum memenuhi izin usaha. yang belum dipenuhi pemiliknya.
 
“Izin apa saja itu, biar Dinas PTSP yang menjelaskannya,” ucap Afif Abdillah yang didampingi Abdul Rahman Nasution dan Mulia Syahputra Nasution selaku anggota Komisi III kepada wartawan.
 
Komisi III, lanjut Afif, sangat mendukung tumbuh kembangnya berbagai bidang usaha di Kota Medan. “Ini sesuai dengan program dari Walikota Medan Bobby Nasution, untuk mempermudah para pemilik modal yang ingin membuka usahanya di kota Medan. Namun kami juga menghimbau, mereka harus mengikuti regulasi dan mematuhi peraturan yang berlaku,” tegasnya.
 
Sementara itu, Muliia Syahputra juga menekankan, bahwa pengawasan yang dilakukan komisi III secara konsisten, dengan sidak ketempat tempat usaha dan hiburan yang dinilai menyalahi atau tidak memiliki izin operasional.
 
“Untuk itu sekali lagi kami minta, agar para pengusaha yang menjalankan bisnisnya di kota Medan, untuk mentaati peraturan yang sudah ditetapkan oleh Pemko Medan, dalam hal ini Dinas PTSP,” pungkasnya.
 
DPRD Kota Medan dan Pemko Medan mendukung pertumbuhan dan perkembangan usaha di Kota Medan. Namun sejalan dengan hal ini, pihak pengusaha harus mengikuti regulasi dan mematuhi peraturan yang berlaku dan diterapka. oleh pemko Medan.(aSp)

Medanoke.com-Medan,
Berbagai pertunjukan seni dan kreatifitas ditampilkan pada Beranda Kreatif yang digelar Pemko Medan di halaman depan kantor Wali Kota Medan mampu menarik perhatian warga maupun wisatawan untuk menghadiri event tersebut.

Wali Kota Bobby Nasution menyebut, kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif serta pengembangan UMKM di Kota Medan. UMKM diketahui mampu memperluas lapangan kerja dan memberi pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat.

Selain menampilkan pertunjukan seni, warga yang hadir untuk menghabiskan malam akhir pekannya juga dapat menikmati berbagai olahan produk UMKM baik berupa makanan dan minuman, fashion maupun produk unggulan lainnya pada stand yang telah disediakan.

UMKM yang dibentuk LSM Strategi melalui pemberdayaan kader dari berbagai dewan pimpinan utamanya yang berdomisili di Kota Medan maupun Kab Deli Serdang dan sekitarnya ikut serta meramaikan event Beranda Kreatif seperti yang terlihat pada Sabtu (18/6) lalu.

Berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, Pemerhati Wanita dan Anak Tertindas (Perwati) LSM Strategi turut mempromosikan produk dagangan UMKM makanan dengan sebutan “Dapoer Strategi” di Beranda Kreatif Medan.

Nining Titi Sundawa, Ketua DPP LSM Strategi yang notabene nya merupakan Istri dari Alm Pendiri Kakanda M. Yusuf Siregar / Boy Siregar berharap agar pengembangan UMKM yang telah dibentuk LSM Strategi dapat menjadi kesempatan kerja bagi para kader untuk mencari nafkah dan menambah penghasilan, mengakhiri. (afm)

Kota Medan. Dari pinggiran kota terbesar di Pulau Sumatera, Indonesia, itulah laki asing ini mendapatkan tiga nikmat cinta dalam hidupnya : Islam, istri solehah, dan anak si jantung hati.
 
Nama lengkapnya, Thomas Lemme bin Kuhn. Umurnya 53, akrab disapa Thomas atau kalau orang seputaran domisilinya sapa dia “Mister”. Dua puluh tahun lalu, atas nama cinta, dia meninggalkan negerinya, Jerman. Atas nama cinta pula, 4 bulan sebelum hengkang dari negeri Panzer, Thomas mulai mempelajari Islam.
 
Cinta mengantar hidayah bagi bule ini berasal dari sesosok gadis sederhana. Dialah Liliana boru Nasution, warga Desa Bintang Meriah, Kecamatan Batangkuis, Deliserdang, yang umurnya terpaut 15 tahun dengan Thomas. Batangkuis adalah salah satu kota kecamatan Deli Serdang yang berbatas dengan Medan.
 
Tak diketahui persis di mana pasangan lintas benua itu bertemu kali pertama.
“Allah yang mempertemukan (kami),” kata Thomas, lima tahun lalu. Saat itu, lima belas tahun sudah dia menghirup udara Batangkuis.
 
Itu pula masa yang membuatnya mahir berbahasa Indonesia -meski tetap dengan dialeg Wllingholzhausen, kampung kelahirannya yang bersuhu super dingin, berjarak sekira 400 Km dari Berlin, ibu kota Jerman.
 
Informasi ini didapat wartawan Anda selama 2 tahun bergaul dengan Thomas, bahkan tinggal berdekatan di Batangkuis. Ini lanjutan pengelanaan Anda mengenal sosoknya yang alim tak nampak alim.
 
Per 2002, Thomas resmi memeluk Islam dan bermukim di Batangkuis. Beberapa bulan sejak mualaf, laki tambun brewok ini pun menikahi Liliana. Sejak menjadi istri bule, para tetangga di sana kompak menyapa Liliana dengan sebutan Lili Jerman.
 
Demi Islam dan takdir jodoh, Thomas tampak mantap meninggalkan semua jejak kiprahnya selama di Jerman. Di Batangkuis, penggiat pedagogi jebolan WH Duesseldorf itu mulai mewujudkan mimpi-mimpinya bersama Lili Jerman. Rumah, salah satunya.
 
Di areal hampir 1 Rante pas seberang masjid, tahun itu juga Thomas mulai membangun istana barunya. Hasilnya? Bentuk rumahnya kontras dengan permukiman sekitar. Bukan karena megah. Tapi karena rumah itu rada bergaya arsitektur Jerman.
 
Rumah 3 kamar penuh dekoratif batu alam warna tenang beratap genteng plus rumput Jepang dan tanaman hias di teras hingga pagar itu sekilas mengingatkan rumah di negeri dongeng.
Rumah ‘bule masuk kampung’ ini persis terletak depan Masjid Al Ikhlas, Jalan Masjid, Dusun II Bintang Meriah, Batangkuis.
 
Kelar soal rumah, Thomas mulai membangun usaha. Belasan unit rumah kontrak dibangunnya di sejumlah lokasi di Batangkuis. Dia juga membuka bisnis Warnet yang kala itu baru booming. Berjarak 100 meter dari rumahnya, di Warnet itulah Thomas menghabiskan hari-harinya sejak pagi sampai jelang dini hari.
 
Bercelana ponggol, kaos oblong, dan menenggak Coca-Cola berliter-liter, Thomas tak jenuh duduk seharian di depan komputer. Tentu itu minus waktu solat 5 waktu tiba. Juga malam Jumat ba’da Isya ketika dia mengikuti pengajian rutin bergilir di lingkungan tempat tinggalnya. “Islam agama yang hebat. Tapi penganutnya banyak yang nyimpang,” katanya, sekali tempo selepas kegiatan wirid.
 
Saban kelar menjalankan ‘urusan langit’, Thomas pun kembali ke rumah keduanya, Warnet. Internet membuatnya harus tetap terkoneksi dengan para sahabat di Jerman atau Eropa.
 
Komunikasi rutin itulah yang kemudian membuat satu dua bule saban tiga bulan datang, menginap di rumah Thomas. Kalau sudah begitu, barulah Thomas absen dari Warnet. Menyetir Gran Max MB hitam sambil telanjang dada, tamu itu dibawa Thomas ke lokasi wisata favorit di Sumatera Utara. Lili Jerman sesekali turut serta.
 
Sampai di sini, Thomas menyebut Allah telah melimpahkan banyak anugerah padanya. Ajaran Islam yang bikin hatinya teduh, layanan istri solehah, rezeki selalu lancar, kesehatan tetap terjaga menjadi bagian dari rahmat tak terkira itu. Tapi manusia acap tetap merasa kurang.
 
Masih ada mimpi terindah Thomas yang masih indah dalam angan semata. Ini sebangun dengan mimpi Liliana sang istri. Doa sekuat hati terus mereka panjatkan siang malam, tapi takdir soal satu itu belum juga berwujud nyata. Padahal hasrat tentang itu sangat manusiawi. What the hell, man?
 
Ini terkait dua kamar di rumah Thomas – Liliana yang belum punya penghuni tetap. Dua kamar desain klasik itu amat didamba menjadi hunian untuk dua buah cinta pasangan beda kultur ini. Alih-alih dua, pun lebih lima tahun nikah pasangan ini belum juga dikaruniai seorang anak.
 
Pun begitu, Gusti Allah ora sare. Thomas yakin itu. Guna menguatkan sabar, keyakinan soal itu bahkan diselaminya lewat kisah Nabi Zakaria AS. Termasuk doa ampuh sang nabi uzur yang akhirnya dikaruniai anak, Yahya AS, yang menjadi nabi Allah sejak usia kanak.
 
Rabbi hab lî mil ladungka dzurriyyatan thayyibah, innaka samî‘ud-du‘â’. Lantunan doa Nabi Zakaria AS menginginkan anak yang diabadikan dalam Al Qur’an Surah Ali ‘Imran: 38 itu sering dipanjatkan Thomas dan Lili Jerman.
 
Dan surah itu memang lagi-lagi membuktikan keajaibannya. Ujian kesabaran untuk pasangan ini berakhir di usia 10 tahun pernikahan. Hari bahagia lama dinanti itu datang pada 2 Februari 2012. Thomas dan Lili Jerman dikaruniai anak laki bertampang bule habis.
 
Bertubuh kecil seperti Liliana, si ganteng itu diberi nama Attila Konstantin. Lalu persis 10 bulan paska kelahiran Attila, anak kedua idaman pasangan ini pun lahir. Dialah si cantik Kayla Laeticia.
 
Karunia Allah telah memberikan sepasang anak sehat dan pintar langsung kontan membuat rumah tangga Thomas dan keluarga besarnya riang tak terkira. Bersama Liliana, Thomas pulang kampung memboyong Attila dan Kayla. Keluarga bahagia ini menghabiskan waktu sebulan di Jerman.
 
Balik Medan dan bertahun kemudian,  sebuah takdir pun seketika menghentak
Thomas. 29 Agustus 2017… Allah memanggil Liliana. Ibu dua anak tercinta Thomas itu wafat akibat serangan ginjal akut. Dia terpukul. Begitu juga dua jantung hatinya yang masih kecil. Dan, takdir maut istri tercinta pun segera mengubah jalan hidup Thomas.
 
Per 2019, Thomas memutuskan kembali ke Jerman. Tentu dengan turut membawa Attila dan Kayla. Kepergian anak beranak ini terjadi setelah semua urusan dengan keluarga besar Liliana  kelar, termasuk soal ahli waris. Penjelasan tentang masalah terakhir tertuang dalam Putusan Pengadilan Agama (PA) Lubuk Pakam No. 161/Pdt.P/2017/PA.Lpk tanggal 10 Oktober 2017.
 
Sejak itulah, saban Ramadhan atau Idul Fitri datang,  Thomas pun merasakan rindu yang mendalam. Rindu tentang kenangan kemeriahan bulan suci dan hari fitri kala dia, istri dan dua anak mereka bermukim di Batangkuis. Dua momen perayaan suci umat Islam itu dijalani Thomas di Medan atau Deliserdang selama 17 tahun. Sebuah masa lumayan panjang.
 
Karena itulah, kerinduan religi bercampur bayangan wajah almarhumah istri itu saat ini amat dirasa Thomas karena Islam di Jerman adalah agama kaum minoritas. Alih-alih mendengar gema takbir Idul Fitri atau lantunan ayat suci dari ibadah tarawih saban malam Ramadhan yang kuat mengalun dari sepiker masjid depan rumahnya di Batangkuis, Thomas dan dua anaknya kini bahkan tak lagi bisa mendengar azan tanda solat lima waktu sehari tiba.
 
Itu karena masjid satu-satunya di wilayah tinggal mereka  berjarak puluhan kilometer dari rumah. Thomas dan dua anaknya kini tinggal di Melle, kota kecil bersuhu dingin. Jarak Melle dengan Berlin, ibu kota Jerman, setara perjalanan Medan – Padang Sidimpuan.
 
“Ya teringat mama, teringat ketupat (lebaran),” celoteh Attila lewat sambungan video WhatsApp dengan Fahri Ahmad (12), temannya di Medan, pada hari ketiga lebaran 1443 Hijriah,
Rabu (04/05/2022) malam. Terdengar sedih. Saat ngobrol, bahasa Indonesia gaya Medan anak umur 10 tahun itu terdengar telah bercampur logat Jerman.
 
Meski tak lagi akrab dengan lantunan indah azan dari sepiker masjid, Attila mengaku papanya mewajibkannya  menjalankan solat lima waktu. Alhamdulillah.

Ditulis oleh :
Ahmad FM,
Jurnalis Medanoke.com
 

Medanoke.com-Medan, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut menggelar sosialisasi sistem OSS – RBA (Online Single Submission – Risk Base Approach). Tentu bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumut. OSS – RBA adalah perizinan berusaha (terintegrasi secara elektronik) berbasis risiko yang dibuat untuk menghapus jalur birokrasi ribet.

Digelar di Radisson Hotel, Medan, Senin (23/5/22), gawe sosialisasi ini dihadiri Kepala Dinas Penanaman Modal – Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sumut, Arief S Trinugroho, dan Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Sumut Denny S Wardhana. Juga Kepala Bidang Pelayanan dan Perizinan Sumut, Desni Saragih, Sekretaris PHR Sumut Dewi Juita Purba, tim Dinas Perizinan, serta 50 pengusaha hotel member PHRI.

OSS RBA sejatinya dibangun Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat. Prinsipnya, menurut Arief, BPKM siap membantu semua anggota PHRI Sumut dalam memproses perizinan berbasis manajemen risiko. Dia mengatakan, saat ini semua proses perizinan lebih dimudahkan.

Lalu mengapa OSS RBA dibutuhkan? Arief mengatakan, semua bisnis pasti butuh investasi. “Namun prakteknya, semua investasi harus mengikuti perizinan berlaku. Kita tidak perlu membahas fenonemena di lapangan, tapi biasanya timbul kesan mengurus izin itu butuh waktu lama dan mahal,” jelasnya.

“Bahkan dulu, mengurus izin harus berpindah-pindah dinas dan kantor. Namun dengan OSS, semua layanan jadi satu pintu. Bahkan di kantor kita pun ada yang namanya SIAP (sistem informasi aplikasi perizinan) untuk mendukung OSS.”sambung Arief,

Desni Saragih turut menimpali. Dia mengatakan OSS RBA merupakan lanjutan dari versi sebelumnya. Pada OSS terbaru ini, kata dia, dibuat skala berdasarkan risiko rendah, menengah dan tinggi. “Untuk usaha berisiko rendah cukup dengan memenuhi NIB (Nomor Induk Berusaha), sedangkan skala menengah harus ada NIB dan sertifikat standar, sedangkan berisiko tinggi harus ada NIB dan izin,” tuturnya.

Desni mengatakan, walaupun investasi tinggi tapi jika risikonya rendah bisa saja cukup dengan NIB. Khusus untuk hotel dan restoran, kata dia, kriterianya pada level menengah rendah dan menengah tinggi dengan ditandai 26 jenis serifikat standar. “Bukan izin ya. Tapi sertifikat standar. Semua sertifikat standar dan terverifikasi dengan  kewenangan dari provinsi ada 26. Di tingkat provinsi sertifikat standar terverifikasi untuk sektor pariwisata ada 26 yang tadinya ini adalah TDUP (tanda daftar usaha pariwisata),” jelas Desni.

“Nah kehadiran kita di hadapan bapak ibu tentu membantu pengusaha hotel dan restoran menerapkan OSS berbasis risiko,” sambungnya. Desni mengimbau bagi yang pernah mendaftar di OSS versi sebelumnya, kini tinggal meng-up-grade ke versi terbaru.

Sementara, Ketua PHRI Sumut, Denny S Wardhana, menyebut sosialisasi ini digelar guna merespon aspirasi para member PHRI. “Saya kira ini akan menjadi salah satu topik penting bagi kita dalam industri pariwisata. Sosialisasi tentang OSS berbasis risiko ini untuk meng-up-date semua yang berkaitan dengan perizinan,” kata  Denny.

Denny, yang Ketua PHRI Sumut dua periode, juga mengungkap perkembangan industri hotel dan restoran di propinsi ini. “Saya kira dengan momen paska pandemi sekarang, bisnis hotel dan restoran mulai terbuka, jadi akan banyak (kegiatan) yang bisa kita lakukan,” tuturnya seraya mengaku akan terus menyerap aspirasi member PHRI.

“Ya, sekarang kita mengajak anggota  memberi masukan. Melibatkan mereka dalam banyak kegiatan. Karena bagaimana pun, organisasi (PHRI) ini hadir untuk menyahuti perkembangan bisnis pariwisata di Sumatera Utara,” imbuh Denny.

“Sama-sama bergerak membesarkan organisasi ini dan merasakan kehadiran PHRI di tengah-tengah kita semua. Karena konsep ini merupakan bagian dari visi misi yang sudah digaungkan saat terpilih tahun lalu,” tandasnya.
Dalam acara, sejumlah member PHRI tampak antusias bertanya soal OSS RBA. Saking antusias, Desni, salah satu pemateri, jadi grogi. “Mohon maaf Bapak dan Ibu sekalian, baru kali ini saya agak grogi memberi paparan. Padahal saya biasa menjadi narasumber,” ujar Desni. Pengakuannya kontan bikin suasana acara jadi ger-geran. (aSp)


Medanoke.com- Medan, Intana Dea Saputri Butar Butar, Boru Batak yang berhasil lulus di peringkat pertama formasi Pengadministrasian Penanganan Perkara CPNS Kejaksaan RI berkat ketekunan & kegigihan.

Meski telah gagal dua kali sekolah kedinasan, tak mengendurkan semangat dara kelahiran Medan ini untuk meraih prestasi demi membahagiakan orang tuanya.

Perjuangan dan kerja keras yanv dilakoni Boru Butar Butar selama ini terbayar sudah, Intana menorehkan prestasi gemilang setelah dinyatakan lulus dengan nilai tertinggi dan menduduki Peringkat Pertama Se-Indonesia untuk CPNS Kejaksaan RI dari jalur SLTA tahun 2021.

Setelah melalui beberapa tahapan, Intana dinyatakan lulus dengan nilai tertinggi dan menduduki Peringkat Pertama Se-Indonesia untuk CPNS Kejaksaan RI dari jalur SLTA. Intana memperoleh peringkat pertama untuk Formasi Pengadministrasian Penanganan Perkara.

Saat dikunjungi di rumahnya, anak bungsu dari tiga bersaudara ini berbagi tips untuk meraih prestasi tersebut. ia menceritakan bagaimana rahasia dan trik  untuk lulus di sekolah kedinasan.  Pulang sekolah ia mengaku tidak langsung ke rumah, Alumni Smansa (SMA N 1) Medan ini mengaku selalu mengisi waktu yang ada untuk membahas soal-soal masuk sekolah kedinasan.

“Bagi saya, ikut sekolah kedinasan untuk meringankan beban orang tua. Tapi dua kali ikut tes, saya belum berhasil. Setelah mengetahui informasi ada seleksi CPNS Kejaksaan RI, saya langsung melengkapi berkas dan ikut ujian,” tandasnya.

Setelah pengumuman, kata Intana ia dan keluarga terkejut karena namanya tertera di urutan paling atas untuk formasi Pengadministrasian Penanganan Perkara.

“Dalam seleksi ini, saya lulus murni dan tidak ada mengurus kepada siapa pun. Kerja keras dan kesungguhan saya selama ini ternyata membuahkan hasil,” tandasnya.

Keinginan luhur Intana untuk meringankan beban orang tua akhirnya terwujud setelah ia lulus dan diterima menjadi CPNS di Kejaksaan RI.

Sementara Plt. Asisten Pembinaan Kejati Sumut Dwi Setyo Budi Utomo selaku paniti seleksi CPNS Kejaksaan RI di Sumatera Utara menyambut gembira apa yang dialami Intana dan berhasil lulus menjadi salah satu CPNS di Kejaksaan RI.

“Kelulusan Intana ini menjadi bukti bahwa pelaksanaan seleksi CPNS Kejaksaan RI di Sumut berlangsung transparan, mulai dari tahapan awal sampai akhirnya pengumuman kelulusan,”  ungkap Dwi Setyo Budi Utomo, SH. MH, Asintel Kejati Sumut.(aSp)

            

Medanoke.com- Medan, Riuh musik party di Dhops The Baristro mendadak terhenti menyusul puluhan massa menggeruduk bar di Jalan Multatuli, Medan, itu jelang Kamis dinihari (03/02/2022) tadi. Kericuhan pun terjadi antara pihak pengelola (manajemen) tempat hiburan itu dengan rombongan massa yang datang bersama tim aparat kelurahan.                                                  

Peristiwa berawal dari beredarnya laporan warga sekitar bar itu. Ceritanya, jam operasional bar live music itu dibilang menabrak aturan Wali Kota Medan di masa PPKM Level II. Saat virus Covid  varian Omicron kian mengganas, Dhops yang tampak selalu ramai pengunjung  tetap riuh hingga tengah malam.

Laporan miring itu menjalar liar dan pada Rabu (02/02/2022) siang, laporan itu masuk ke pesan WhatsApp Plt Camat Medan Maimun, Andi Mario Siregar. Malamnya, laporan senada soal D’hops yang disebutsebut menabrak aturan jam tutup juga protokol Covid- kembali diterima via seluler oleh Camat yang juga Kabag Tapem ini -pun bereaksi dan meneruskan laporan masyarakat tersebut ke jajarannya.  Jelang dini hari tadi, Asril Muslim, Lurah Hamdan yang menaungi lokasi bar Dhops, datang ke tempat ajeb-ajeb itu. Bersamanya turut pula puluhan aparat dari kelurahan dengan beratribut lengkap.                        

Info dihimpun MEDANOKE dari lokasi peristiwa menyebut, kericuhan pecah saat Lurah Asril bersitegang dengan Rangga, yang diketahui sebagai manajer Dhops. Asril dan rombongan aparatur kelurahan dihadang saat berusaha masuk. Di sinilah kepanikan massal mulai terjadi.                                                Alunan musik mendadak berhenti.  puluhan pengunjung bar jadi tegang. Sebahagian bahkan terbirit birit keluar dari Tempat hiburan malam tersebut. Wajah mereka tampak ketakutan. Apalagi, menit berikutnya, massa berkendara puluhan motor datang, turut menggeruduk bar. Mereka datang sambil meneriakkan yel-yel slogan sebuah Ormas. Kehadiran massa itu mengundang puluhan warga sekitar heboh berdatangan. para pengendara yang melintas pun mendadak berhenti dan menonton peristiwa itu.           
Alhasil, seratusan orang seketika tumpah ruah hingga ke badan jalan depan Dhops. “Tempat ini sudah melawan kebijakan Wali Kota Bobby,” teriak massa, berulang kali  “Panggil Satgas Covid 19, malam ini juga segel tempat ini,” teriak beberapa yang lain. Melihat massa kian berjubel, pihak D’hops akhirnya melunak. Sekira pukul 00.25 WIB, Lurah Asril diijinkan masuk ke bar. Begitu juga sejumlah anak buahnya. Mereka menggelar pertemuan tertutup dengan Rangga, manajer Dhops.                                              Sekitar setengah jam di dalam Dhops, lurah dan timnya keluar. Massa yang meluber di halaman Dhops dan badan jalan lalu diimbau bubar. Belum diketahui apa hasil pertemuan itu. Tapi hingga jelang Subuh tadi, sejumlah aparat keamanan dan kelurahan tampak masih berjaga di kawasan tempat hiburan itu.                                                 

Sementara itu, meski Dhops tak nampak disegel, Camat Andi Mario menyebut pihaknya telah menutup tempat ajojing malam itu. “Sesuai arahan dari Bapak Wali Kota Medan,” tulisnya lewat pesan WhatsApp pada wartawan media ini. Dia belum menjelaskan soal masa sanksi penutupan itu.                                        Dhops The Baristro  adalah tempat clubbing berkonsep bar and resto. Tempat ini dilengkapi karaoke. Juga lounge live music dan dijey. Dhops terbilang pendatang baru dalam kancah bisnis hiburan malam di Medan. walaupun baru, lokasi ini diketahui berulang kali dirazia tim Satgas Covid 19 karena kerap tak mengindahkan aturan pemerintah.

Tak hanya rentan akan adanya penyebaran virus Corona, kehadiran Dhops juga dituding menjadi biang sebuah aksi  kriminalitas. Setidaknya demikian laporan Mur (32), warga yang tinggal dekat Dhops.                                 
“Sekitar sebulan lalu, beberapa pengunjung di situ keluar, mabuk dan memukuli seorang anak di sini. Anak itu dikeroyok. Kami kasihan melihatnya. Itu terjadi di depan Dhops,” kata Mur, minta namanya disingkat.  “Dan kejadian itu tak sampai ke kantor polisi, karena pengobatan korban ditanggung hingga sembuh” sambungnya.     Mur bersama sejumlah tetangganya mengaku resah dengan aktifitas malam Dhops.  Hingga kemarin (03/02/2022), kebenaran laporannya belum terkonfirmasi ke pihak Dhops. (afm)

Medanoke.com, Musisi terkenal yang dikenal dengan sebutan Anji Drive. Penangkapan dilakukan satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat mengamankan Anji di perumahan bergengsi kawasan Cibubur, Jakarta Timur, pada Jumat (11/6/2021).

Ini dijelaskan oleh Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Ady Wibowo, kepada wartawan Minggu (13/6/2021) di Kantor Walikota Jakarta Barat.

” Betul kami menangkap musisi terkenal AN, pada Jumat (11/6) sekira pukul 19.30 Wib,” terangnya.

Ia juga membenarkan penangkapan dilakukan ketika Anji sedang berada di Studionya. “Ditangkap seorang diri. Ia ditangkap di salah satu studionya di perumahan komplek cibubur. Pada saat melakukan penangkapan barang bukti yang ada padanya adalah narkotika jenis ganja,”ungkapnya.

Namun, Ady masih enggan memaparkan secara jelas prihal peristiwa penangkapan dan barang bukti yang ditemukan saat penangkapan tersebut.

Prihalnya, Adi mengaku saat ini masih melakukan pemeriksaan dan pendalaman lebih lanjut kepada AN alias Anji yang bernama lengkap Erdian Aji Prihartanto.

“Untuk proses penangkapannya akan kami sampaikan dalam release lengkap. Hanya ini yang bisa kami sampaikan untuk saat ini bahwa inisial EAN adalah Erdian Aji Prihartanto. Nanti akan kami sampaikan dalam release dan barang bukti yang juga beragam. Saat ini kami baru menangkapnya dan masih melakukan pemeriksaan danpendalaaman kita tungggu dulu bukti- bukti yang ada,” tutup Ady sambil melangkah meninggalkan wartawan. (red)

‘Saya tidak merasakan apa-apa’

Medanoke.com – Bintang penyanyi Pop Britney Spears seperti jajaran selebritas lainnya, kali ini ia bergabung untuk menerima vaksin virus corona.

Kegiatannya selebritis dunia berusia 39 tahun itu pun di bagikannya ke halaman Instagramnya pada hari Kamis (8/4/2021) untuk berbagi pesan dengan penggemarnya tentang suntikan yang ia terima.

“Orang-orang di internet mengatakan itu buruk seperti peluru menembus lengan Anda,” katanya bersama pacarnya Sam Asghari. “Itu bukan apa-apa, aku tidak merasakan apa-apa.” ujarnya.

Pelantun “Toxic” itu menambahkan jika dirinya baik-baik saja setelah menerima suntikan vaksinasi tersebut. “Saya baik-baik saja dan saya harap saya terus baik-baik saja,”jelasnya.

“Mendapat vaksin COVID,” Spears memberi cap pada postingan tersebut, menambahkan referensi ke film “Borat”: “Sukses besar…. High-five !!!!!!”

Bahkan tampak terlihat tulisan dukungan dari penggemarnya, memberi semangat.”Lindungi Putri Pop kita dengan segala cara !!” tulis salah satu penggemarnya.

Ada pula yang menjulukinya “RATU VAKSIN,” kata yang lain. Yang lain juga ikut merasa lega dengan komentarnya, “RATU KAMI AMAN!”

Hanya sehari sebelum divaksinasi, Spears membagikan video kegiatannya ke Instagram menampilkan dirinya menari sambil mengenakan berbagai pakaian.

Salah satu pakaian yang dikenakan oleh sang bintang adalah catsuit bermotif macan tutul yang tipis dan ketat.(red)

Wow, Maharnya Logam Mulia

Medanoke.com – Pasangan yang mulai go public pada November 2020 lalu ini juga tak henti pamer cincin pernikahan. Ya siapa lagi kalau bukan Ririn Ekawati dan Ibnu Jamil yang baru saja menikah pada Sabtu, 30 Januari 2021.

Momen bahagia mereka dibagikan oleh rekan selebriti ke laman Instagram dan membuat publik terkejut. Pasalnya, keduanya juga disorot karena banyak yang takjub dengan yang dilakukan oleh Ibnu karena mereka sangat tertutup berbicara tentang pernikahan.

Resmi melangsungkan pernikahan secara tertutup dan hanya dihadiri oleh kerabat. Foto pernikahan mereka pun mulai tersebar di jagat maya dan beberapa selebriti mengunggah wajah bahagia pengantin baru itu.

@jamilojourney (instagram)

Tak hanya itu, momen akad nikah juga berhasil mencuri perhatian karena mahar dan Ibnu yang mengucapkannya dengan lantang. Namun, dari video yang beredar penghulu hanya mengucapkan mahar logam mulia saja.

“Logam mulia 100 gram dibayar tunai,” ujar penghulu dilansir dari Instagram @ririnibnu_rindu pada Sabtu, 30 Januari 2021. kemudian disambung Ibnu, “Saya terima nikah dan kawinnya Ririn Ekawati binti Badaruddin Galkas dengan mas kawin tersebut dibayar tunai,” ucapnya dengan lantang.

Saat mengharukan lainnya ialah ketika Ririn meminta izin nikah pada keluarga. Dia tampak menangis dan suaranya bergetar saat meminta maaf kepada keluarga. Setelah akad nikah berlangsung, Ibnu tampak menggariskan senyum bahagia kepada publik. Bintang film Kuntilanak 2 ini juga terus memamerkan cincin kawinnya.

“Selamat jon @ibnujamilo dan ibu jon @ririnekawati,” tulis Dimas Seto sambil membagikan video Ibnu Jamil yang terus memamerkan cincin kawin.

Gaun pengantin yang dikenakan oleh Ririn juga membuat publik berkomentar. Aktris 38 tahun itu tampak anggun dengan gaun panjang berwarna putih dan wajahnya tertutup face shield karena pandemi virus corona (COVID-19). Sedangkan Ibnu tampak menawan dengan jas berwarna abu dan ia juga mengikuti protokol kesehatan.

“Bajunya Ririn kok kayak guru-guru di film Elif jaman dulu ya hihi,” komentar warganet.

“Baju pengantin kayak Bunda Maria,” ujar yang lain.

Dan ternyata baju pengantin yang unik ini telah dipesan Ririn sejak dua bulan yang lalu. Hal itu diungkap oleh perancang busananya yang mengatakan bahwa konsep dari gaun pengantin itu elegan namun masih simple. Untuk harga, perancang busana menggeleng ketika disebut ratusan juta.

“Aduh gak (mau dibongkar soal harga). Enggak-enggak (ratusan juta), iya bayar cash,” kata perancang busana dikutip dari YouTube Cumicumi.

Sementara itu, akun Instagram Ririn dan Ibnu belum mengunggah apapun terkait hari bahagia mereka. Sebagai informasi, pasangan ini mulai ramai diisukan berkencan saat liburan bersama ke Sumba di bulan Oktober 2020 lalu. Ririn Ekawati sebelumnya pernah menikah dengan Ferry Wijaya yang meninggal dunia 2017 lalu sementara Ibnu Jamil bercerai dari Ade Maya pada 2018.(*)